MEMILIH INVESTASI DITENGAH PANDEMI COVID-19

Oleh : Firdaniatul Musarofah (18510075), Analisis Sekuritas F
Dosen : M. Nanang Choiruddin,SE., MM

Pandemi Covid-19 dipertengahan maret lalu menjadi kasus yang begitu meresahkan masyarakat dunia. Bamyak sekali pihak yang dirugikan dari adanya kejadian ini. Sebut saja dari pihak masyarakat sendiri. Masyarakat banyak kehilangan lapangan pekerjaan karena adanya wabah virus ini. Banyak pabrik yang tutup dalam rangka physical distancing. Tidak hanya pabrik saja, banyak pekerja kecil juga merasakan dampak dari virus ini. Sebut saja ojol (ojek online), meereka merupakan salah satu pekerja harian yang sangat terkena dampak dari virus ini. Penghasilan yang turun membuat mereka kesusahan dalam mencari pengganti pekerjaan mereka. Selain berdampak pada masyarakat pandemic dari virus juga memiliki dampak yang begitu signifikan terhadap ekonomi negara kita yaitu Indonesia. Dilansir dari kompas.com, Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Perekonomian Indonesia tahun ini diproyeksikan hanya mengalami pertumbuhan sebesar 2,5 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang mampu tumbuh 5,02 persen. Sektor yang terkena dampak begitu signifikan dari virus ini adalah sektor pariwisata. Seperti yand dilansir di cnbc.indonesia.com Sektor pariwisata RI menjadi yang paling pertama terpukul sejak awal penyebaran (outbreak) COVID-19 di bulan Januari di kota Wuhan, China. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tercatat 885.067 di bulan Februari. Anjlok 30,42% dibandingkan bulan sebelumnya dan 28,85% dibandingkan periode yang sama pada 2019. Selain sektor pariwisata, sektor manufaktur juga dikatakan sebagai sektor yang terkena dampak secara langsung dari adanya pandemic Covid-19 ini. Dilansir dari cnbc.indonesia.com COVID-19 menggerogoti sektor manufaktur RI, yang aktivitasnya mengalami kontraksi di bulan Maret. Aktivitas industri dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur, yang menggambarkan pembelian bahan baku/penolong dan barang modal yang akan digunakan untuk proses produksi pada masa mendatang.

Ketika perekonomian telah menjadi dampak dari Covid-19 ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) pun meresponnya. Dunia pasar modal atau investasi pun merespon penurunan perekonomian ini. IHSG terus mengalami fluktuasi karena adanya hal ini. Tanggal 2 april 2020 di kutip dari berita cnbc.indonesia.com pemerintah memberikan stimulus fiscal dan juga proyeksi kontraksi ekonomi Indonesia. Hal ini membuat IHSG mengalami naik turun sepertinya biasanya. Namun beberapa saat setelah hal tersebut IHSG Kembali langsung merosot 1,5% ke 4.393,669. Bursa kebanggaan Tanah Air ini kemudian berbalik menguat nyaris 1% ke 4.504,756. Di akhir perdagangan sesi I pun, IHSG kembali dicatat masuk ke zona merah, melemah 0,12% di 4.460,479. Hal ini juga diikuti dengan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan investor dan para pelaku usaha. Ketika dihadapkan pada situasi seperti ini tentunya kita butuh stimulus bagaimana tetap melakukan investasi ditengah wabah Covid-19 ini. Ada beberapa tips atau cara yang dapat diterapkan dalam memilih saham ditengah pandemi Covid-19 ini.

1. Bisa dilakukan dengan menerapakan analisis fundamental sebelum memilih untuk membeli saham : analisis fundamental sendiri Menurut Jumiyanti (2004:3) Analisis fundamental adalah analisis yang mempelajari brosur atau data perusahaan, penjualan, kekayaan, pendapatan, produk dan penyerapan pasar, evaluasi manajemen perusahaan, membandingkan dengan pesaingnya dan memperkirakan nilai intrinsik dari saham perusahaan tersebut. Sedangkan menurut DarmadJi (2012:149) analisis fundamental adalah salah satu cara untuk melakukan penelitian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator yang terkait dengan kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan hingga berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis fundamental ini adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan.

2. Dengan melakukan analisis teknikal : Menurut Tandellin (2010:392) Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga saham dan volume.

3. Berfokuslah pada jangka Panjang : Berfokusl pada jangka Panjang yaitu, dalam berinvestasi perlu setidaknya menilai kondisi dari perusahaan tersebut kedepannya. Lakukan analisis pada nilai intrinsic perusahaan barulah menntukan akan membeli saham tersebut atau tidak.

4. Memilih investasi dengan portofolio saham : Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset rill maupun aset finansial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negative. Dengan berinvestasi pada beberapa sektor ini hal ini tentunya juga akan mengurangi resiko yang akan ditanggung. Menurut Tandelilin (2010), konsep pengurangan risiko tersebut sejalan dengan law of large number dalam statistik, yang menyatakan semakin besar ukuran sampel, semakin besar kemungkinan rata-rata sampel mendekati nilai yang diharapkan dari populasi. Meskipun demikian, manfaat pengurangan risiko dalam portofolio akan mencapai titik puncaknya pada saat portofolio aset terdiri dari jumlah tertentu dan setelah itu manfaat pengurangan risiko tidak terasa lagi. Salah satu cara yang digunakan untuk menurunkan risiko perlu dilakukan diversifikasi.

Dalam berinvestasi husnan (2009:48-49) juga menyebutkan ada beberapa hal yang dilakukan diantaranya adalah :

1. Menentukan kebijakan investasi : sebagai seorang Investor, kita harus menentukan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan dan tujuan investasi yang dinyatakan dalam return dan risiko. Keuntungan berhubungan positif dengan risiko. ketika investor menginginkan keuntungan yang besar, maka investor harus siap menanggung risiko yang besar pula. Begitu juga sebaliknya. Jika investor tidak berani menanggung risiko besar, maka keuntungan yang didapat kecil. Investor yang berinvestasi dengan menggunakan modal pinjaman akan lebih berisiko daripada investor yang menggunakan modal sendiri.

2. Analisis sekurita : Analisis sekuritas bisa dilakukan dengan menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental jika sekuritas tersebut dianggap mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah). Namun jika harga sekuritas dianggap wajar, maka pemilihan sekuritas didasarkan atas preferensi risiko yang mampu ditanggung investor.

3. Pembentukan portofolio : Portofolio adalah kombinasi atas sekuritas yang dimiliki oleh investor. Tujuan dibentuknya portofolio untuk memperkecil risiko yang ditanggung melalui diversifikasi, yaitu menyebar risiko ke beberapa sekuritas yang dipilih.

4. Melakukan revisi portofolio : Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya. Pengulangan ini bertujuan untuk melakukan perubahan portofolio apabila portofolio sudah tidak optimal lagi atau sudah tidak sesuai dengan preferensi risiko investor. Revisi ini bertujuan untuk meninjau kembali apabila portofolio sudah tidak sesuai dengan preferensi risiko investor.

5. Evaluasi kinerja portofolio : Penilaian terhadap kinerja portofolio diperlukan untuk mengetahui aspek tingkat return yang diperoleh dan risiko yang ditanggung. Portofolio yang memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi belum tentu lebih baik dari portofolio yang lain jika faktor risiko tidak diperhatikan. Standar metodean diperlukan dalam melakukan penilaian kinerja portofolio.

DAFTAR PUSTAKA
Lastari, Jumayanti Indah. 2004. Analisis Fundamental Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Terhadap Saham Emiten Perdagangan Ritel Periode 2001-2003. Jurnal Ekonomi dan Bisnis No. 2, Vol. 9
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin. 2012. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Tandellin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kasinius
Husnan, Suad. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
www.cnbc.indonesia.com
www.kompas.com
www.bps.go.id