Jumat, 03 April 2020

DAMPAK YANG DIAKIBATKAN OLEH VIRUS COVID-19 TERHADAP NILAI SAHAM PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA YANG ADA DI INDONESIA

Oleh : M. Ramdan, 17510238, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maliki Malang 
Dosen Pengampu : M. Nanang Choiruddin, SE., MM 
  

Seperti yang telah diketahui bahwa dunia sampai saat ini tengah dihadapkan oleh permasalahan yang sangat mempengaruhi perekonomian yang ada didunia, yaitu virus Covid-19 (corona). Virus ini awalnya di Kota Wuhan, China. Wabah Virus Covid-19 di Indonesia menyebabkan harga saham perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mengalami trend penurunan harga. Hal ini disebabkan karena kebanyakan investor saham di Indonesia merupakan orang asing sehingga investor khawatir untuk berinvestasi di Indonesia dan menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan mengalami pelemahan akibat dampak dari lesunya perekonomian Indonesia akibat wabah virus Covid-19. 

Pasar modal di Indonesia telah menjadi suatu lembaga investasi yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal memiliki fungsi menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak yang membutuhkan dana (perusahaan). Pasar modal menjadi wadah alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana guna menjalankan dan mengembangkan usaha selain melalui lembaga keuangan lainnya seperti bank, koperasi dan pegadaian. Pasar modal merupakan tempat pertemuan antar perusahaan dengan individu atau masyarakat atau sebaliknya dan juga antar perusahaan (Erari, 2014) dikutip dalam Anisa & Asakdiyah (2017). 

Menurut buku panduan pemodal (2008: 27) saham merupakan bukti penyerahan modal disuatu perusahaan atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Bentuk saham adalah selembar kertas berkekuatan hukum yang menjelaskan bahwa pemilik kertas tersebut ikut andil dalam penyertaan modal perusahaan. Sedangkan menurut Sutrisno (2001) saham merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan atau penyertaan pada perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) dikutip dalam (Istanti, 2013) 

Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value), nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham (Jogiyanto, 2013). Nilai suatu saham tergantung dari aliran kas yang diharapkan investor dimasa depan. Dengan demikian proses penilaian suatu saham akan meliputi sebagai berikut (Tandelilin, 2017: 308) :
 
1.       Estimasi aliran kas saham di masa depan. Hal ini dilakukan untuk menentukan jumlah dan waktu aliran kas yang diharapkan.
2.       Estimasi  tingkat return yang disyaratkan. Estimasi ini dibuat dengan mempertimbangkan risiko aliran kas di masa depan dan besarnya return dari alternatif investasi lain akibat pemilihan investasi pada saham, atau disebut sebagai biaya kesempatan (opportunity cost). Tingkat return yang diharapkan dari setiap aliran kas bisa bersifat konstan sepanjang waktu atau berubah-ubah.
3.       Mendiskontokan setiap aliran kas dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan.
4.       Nilai sekarang setiap aliran kas tersebut dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai intrinsik saham bersangkutan.       

Harga Saham menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004) merupakan nilai sekarang (Present Value) dari penghasilan yang akan diterima oleh pemodal dimasa yang akan datang. Sedangkan menurut Jogiyanto (2008) harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal dikutip dalam (Priatinah dan Kusuma, 2012).  

Pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah dalam kondisi yang tak menentu sejak mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia. Banyak saham emiten berguguran, termasuk perusahaan-perusahaan negara alias BUMN. Pada perdagangan kemarin, Selasa (24/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup negatif. IHSG turun 51 poin (1,3 persen) ke level 3.937. Penurunan IHSG melengkapi kinerja rupiah yang juga tengah terpuruk. Kompas.com merangkum perbandingan harga saham berdasarkan informasi perdagangan BEI selama 60 hari perdagangan terakhir atau sejak 30 Desember 2019 hingga penutupan perdagangan terakhir pada 24 Maret 2020. Berikut beberapa saham BUMN yang harganya anjlok cukup dalam sejak penghujung tahun 2019 lalu hingga saat ini (Kompas.com):


1.       Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengalami penurunan drastis hanya dalam 60 hari perdagangan terakhir. Sahamnya terjun bebas hingga lebih dari separuhnya. Pada penutupan perdagangan 30 Desember 2019 lalu, harga saham ADHI berada di level Rp 1.210 per lembarnya. Lalu pada penutupan perdagangan terakhir, harganya tinggal Rp 386.
2.       PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) jadi salah satu BUMN terbuka yang sahamnya anjlok sangat tajam. Nilai saham produsen semen ini pada penutupan 30 Desember 2019 lalu berada di level Rp 12.000 setiap lembarnya. Bandingkan harga sahamnya pada penutupan terakhir yang ambles di level Rp 6.125 per lembarnya. Wabah corona yang berpengaruh signifikan pada kinerja perseroan semakin membuat harga saham SMGR semakin jatuh.
3.       Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga tak luput dari terjangan gejolak pasar modal. Harga sahamnya terkapar dalam dalam 60 hari perdagangan terakhir. Harga saham pada penutupan terakhir berada di level Rp 2.340 per lembarnya. Harga ini jauh di bawah harga penutupan pada 30 Desember sebagaimana yang dicatat BEI yakni di harga Rp 5.175 per lembar.

Berdasarkan teori ini kurva harga saham pada saat ini sedang berada diposisi bawah dimana perusahaan perusahaan mengalami penurunan harga saham yang drastis. Grafik pada posisi ini mengisyaratkan bahwa momentum yang tepat pada saat ini yaitu melakukan transaksi pemebelian. Jatuhnya harga saham sesungguhnya membawa keuntungan bagi investor yang ingin melakukan investasi di pasar modal (Sudarsana, 2014). Oleh karena itu, tidak semua dampak yang ditimbulkan oleh virus Covid-19 ini bersifat negatif. Seharusnya para investor dapat memanfaatkan kondisi saat ini dengan sebaik untuk berinvestasi pada saat harga saham turun karena jika sewaktu-waktu keadaan ini telah membaik atau menjadi seperti sedia kala, harga saham juga akan kembali menjadi harga normal sehingga dapat memberikan keuntungan yang cukup besar untuk para investor.
  
Daftar Pustaka
Anisa & Salamatun Asakdiyah, Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Batu Bara Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016), Jurnal Fokus, Vol. 7, No. 1, 2017.
Idris, Muhammad, 2020, 10 BUMN yang Sahamnya Rontok Parah Saat Corona Menyerang. Diakses 01 April 2020, Dari https://money.kompas.com/read/2020/03/25/182353726/10-bumn-yang-sahamnya-rontok-parah-saat-corona-menyerang.
Istanti, Sri Layla Wahyu, Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan LQ 45, Jurnal Potensia, Vol. 19, No. 01, 2013. 
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE-Yogayakarta, 2013.
Priatinah, Denies dan Prabandaru Adhe Kusuma, Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS) dan DividenPer Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010, Jurnal Nominal. Vol. 1, No 1, Hal 50-64, 2012.
Sudarsana, I Made Budi , Ida Bagus panji Sedana, Luh Gede Sri Artini, Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham – Saham   Index IDX 30 di PT Bursa Efek Indonesia, EJurnal Ekonomi dan Bisnis. Universitas Udayana, Vol.03, No.02, hal 45, 2014.
Tandelilin, Eduardus, Pasar modal: Manajemen Portofolio & Investasi, Yogyakarta: PT Kanisius, 2017.        

4 komentar:

  1. Mantulll informasinya, mangkanya untuk para investor jangan takut, keadaan nilai saham tidak akan selamanya memburuk, manfaat keadaan sekarang dengan sebaik mungkin

    BalasHapus
  2. Semoga virus ini bisa segera berakhir dan bisa berdampak baik bagi para investor

    BalasHapus
  3. Good information😊
    Semoga wabah segera berakhir dan semuanya kembali membaik🙏

    BalasHapus