Jumat, 03 April 2020

KEADAAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN ADANYA PANDEMI COVID-19

Oleh : Dhani Awwalil Faizin / 17510227, Mata Kuliah : Analisis Sekuritas (H)
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin SE,.MM

Menurut (https://www.kompasiana.com) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indicator pergerakan harga saham yang menggambarkan trend pergerakan pasar saham. IHSG ini digunakan oleh para investor saham sebagai acuan dipasar modal. Selain itu indeks saham ini memberikan informasi pergerakan saham secara  keseluruhan (https://investor.id). Dengan begitu investor bisa melihat pergerakan harga saham secara umum yang dimiliki oleh investor.

Seperti yang kita ketahui saat ini keadaan perekonomian di Indonesia mulai tidak stabil yang disebabkan oleh adanya virus Covid – 19 ini. Bahkan tidak hanya di Indonesia saja, virus ini sudah menyebar di dunia dan mengguncang perekonomian dunia. Pada 20 maret 2020 Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini menjadi 4,2-4,6% yang pada sebelumnya mencapai 5-5,4% (https://www.cnbcindonesia.com). Ini sangat mempengaruhi harga saham, sejak awal tahun 2020 indeks turun sebesar 31,25% dikarenakan efek dari pandemic Covid-19 ini. Penurunan ini sama dengan yang dialami oleh bursa berjangka Dow Jones Index Future yang pada tanggal 08 maret 2020 bergerak turun 3,9%. Pada saat yang sama, bursa Inggris FTSE 100 Index terkoreksi 4,4% dan bursa Jerman, Xetra Dax anjlok 4,42% (https://katadata.co.id/). 

Setelah melewati fase penurunan, kini ada kabar baik dari Indeks Harga Saham Gabungan  (IHSG) saat penutupan bulan maret 2020 dengan warna hijau atau sudah mulai menguat. Menurut MNC Sekuritas Herditya Wicaksana dalam (https://insight.kontan.co.id/) factor yang membuat IHSG ini menguat yaitu terdorong dari sentiment penguatan bursa saham global, serta penetapan status darurat sipil ag diambil oleh pemerintah dalam upaya penanganan virus covid-19 di tanah air. Berdasarkan (https://www.duniainvestasi.com/) IHSG pada 1 april 2020 menguat menjadi sebesar 4,538.9300. Ini sesuai dengan penutupan pada 31 maret 2020 yang mana IHSG sukses membukukan dan mengakhiri pergerakannya dengan pertumbuhan sebesar 2,82% atau 124,43 poin sehingga menjadi 4,538.93. Penguatan ini masih akan berlanjut berdasarkan prediksi dari Analis Panin Sekuritas William Hartanto dan analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama, yang menilai bahwa “adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG Sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat” ujar Nafan dalam (https://katadata.co.id/). 

Pada tanggal 2 – April – 2020 IHSG kembali melemah, IHSG menurun sampai 55,22 poin atau 1,28% keposisi 4.407,32 ini dikarenakan banyak indeks saham yang turun dan berada pada zona merah seperti saham LQ45 turun 1,94% ke posisi 665,50. Sekiranya ada sekitar 146 saham yang melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Dan ada sekitar 42 saham menguat dan 63 saham diam ditempat tidak bergerak. Adapun factor lain yang membuat IHSG kembali melemah saat ini dan berada dizona merah kembali yaitu dari 10 sektor acuan IHSG seperti melemahnya sektor keuangan yang anjlok sampai 1.55%, sektor kontruksi turun 1.38 persen dan sektor pertambangan turun 0,89% (https://www.liputan6.com/). Dan beberapa saham lain yang membuat IHSG melemah yaitu RALS, yang turun hingga 6,91% menjadi Rp 404 per saham dan BTPS, yang turun 6,3% menjadi Rp 1.860 per saham (https://id.investing.com/). Ini juga merupakan dampak dari perekonomian yang lagi tidak stabil karena adanya pandemic Covid -19 yang makin hari makin meningkat.

Tapi tenang saja masih ada beberapa saham yang menguat diantaranya saham ARTO naik 24,59% menjadi Rp 1.140 /lembar saham, Indofood naik 6,69% menjadi sebesar Rp 6.775, Kimia Farma Persero Tbk (KAEF) ini naik sebesar 1,56% menjadi seharga Rp1.305, Indosat Tbk (ISAT) juga meningkat sebesar 4,52% menjadi Rp 1.620 (https://id.investing.com/). Bisa dikatakan beberapa dari indeks saham yang naik diatas bisa dikatakan aman untuk para investor. Karena saham diatas berada di zona hijau. Adapun beberapa rekomendasi untuk pedagangan saham saat ini antara lain : BBCA, ISAT, INDF, UNVR, KAEF. Itu beberapa saham yang berada dizona hijau saat ini.


DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200320164324-17-146535/ihsg-bangkit-2-lebih-gara-gara-obat-virus-corona
https://www.kompasiana.com/mncsekuritas/5e213405097f36283f4672d2/apa-itu-ihsg#
https://investor.id/archive/melihat-manfaat-indeks-saham
https://katadata.co.id/berita/2020/03/18/ditutup-turun-ihsg-sudah-anjlok-3125-sejak-awal-tahun-efek-corona
https://katadata.co.id/berita/2020/04/01/meski-masih-dibayangi-corona-ihsg-diprediksi-lanjutkan-penguatan
https://insight.kontan.co.id/news/proyeksi-ihsg-masuk-fase-konsolidasi
https://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock/COMPOSITE
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4217293/seluruh-sektor-tertekan-ihsg-dibuka-melemah-ke-440732
https://id.investing.com/news/stock-market-news/sesi-i-kamis-ihsg-turun-saham-bluechip-perbankan-masih-menarik-1973260

17 komentar:

  1. Semoga covid-19 segera pulang ke kampung halamannya...

    BalasHapus
  2. Terima kasih infonya, semoga bermanfaat

    BalasHapus
  3. Semoga lekas membaikk Indonesia ku....

    BalasHapus
  4. Artikelnya bagus. Menurut saya lebih apik lagi kalo ada referensi dari jurnal atau buku biar paparan penjelasan bisa lebih valid

    BalasHapus
  5. Mohon dicantumkan data berupa grafik atau tabel biar lebih akurat untuk pembaca terutama bagi investor ..
    Supaya tidak cemas melihat kondisi IHSG naik turun yang kena dampak covid 19 ..
    Semoga covid 19 cepat pergi ..

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Terima kasih infonyaa, sangat bermanfaatt

    BalasHapus
  8. wawwwww ternyata masih ada saham yang terus menguat ditengah pandemik covid-19....... Terimakasih banyak infonyaaaaa

    BalasHapus
  9. Akhirnya ada kabar baik, sip artikelnya

    BalasHapus