Jumat, 03 April 2020

PANDEMI VIRUS COVID-19 MENJADI PELUANG PARA INVESTOR ASING UNTUK MEMBORONG SAHAM PT SEMEN INDONESIA Tbk.

Oleh : Muhammad Hazim / 17510144, Mata Kuliah : Analisis Sekuritas (H)
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choirudin, SE.,MM.

Persaingan bisnis internasional menyebabkan negara-negara di seluruh penjuru dunia berusaha untuk membenahi perekonomiannya di berbagai sektor. Sektor yang diyakini sebagai sektor paling ternama dan dapat mendongkrak perekonomian suatu negara dan bagi sektor-sektor lainnya dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia, sebagai negara berkembang yang memiliki pangsa pasar yang strategis bagi dunia investasi terutama terhadap perusahaan manufaktur. Sebagai perusahaan yang memproduksi barang, perusahaan manufaktur membutuhkan sumber dana intern dan ekstern untuk mengembangkan kapasitas produksinya dan investasi tambahan. Agar investor untuk berkenan untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan, maka investor harus mengetahui terlebih dahulu keadaan dan kondisi laporan keuangan perusahaan industri. Harga saham terjadi akibat adanya permintaan dan penawaran. Harga saham menjadi tolak ukur oleh investor untuk mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya. Harga saham sangat dipengaruhi oleh faktor fundamental dan teknikal.

Akan tetapi akhir-akhir ini dunia telah dihebohkan dengan adanya virus yang diberi nama Covid-19 atau lebih dikenal dengan nama Corona. Wabah Virus Corona atau Covid -19 tak sekadar mempengaruhi sisi kesehatan warga dunia. Virus ini ikut menggerus perekonomian global dan merembet hingga ke Indonesia. Saking parahnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat mendadak sontak menghentikan perdagangan saham sementara (trading halt).

Di Indonesia banyak saham emiten berguguran, termasuk perusahaan-perusahaan negara alias BUMN. Tercatat bahwa penurunan harga saham pada perusahaan-perusahaan BUMN dari akhir tahun 2019 sampai saat ini mengalami penurunan penjualan dan harga saham yang sangat drastis. Salah satu perusahaan BUMN yang sangat dirugikan adalah PT Semen Indonesia Tbk.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk) adalah produsen semen yang terbesar di Indonesia. Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia sebesar 29 juta ton semen per tahun, dan menguasai sekitar 42% pangsa pasar semen domestik. Semen Indonesia memiliki anak perusahaan PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, Dynamix dan Thang Long Cement.
Pada saat virus Corona atau Covid-19 ini mulai meramban ke Indonesia, Perseroan secara insentif melakukan pemantauan terhadap dampak pandemi covid-19 terhadap kinerja operasional dan melakukan berbagai rencana tindakan untuk mengatasi dampak tersebut agar kinerja keuangan perseroan dapat tetap terjaga karena dapat dipastikan bahwa pandemi ini akan sangat berpengaruh pada perekonomian perusahaan. Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Vita Mahreyni menjelaskan, tekanan dan perlambatan kondisi perekonomian akibat pandemi covid-19 mempengaruhi kinerja perseroan.

Salah satu dampaknya adalah dari sisi penjualan dan rantai pasok (supply chain) sebagai dampak dari lockdown di China dan terhambatnya ekspor, serta potensi penundaan proyek-proyek. Proses produksi emiten semen ini juga mengalami perlambatan dan penurunan utilisasi. Hal ini juga seiring adanya potensi keterlambatan bahan baku dan suku cadang impor yang dapat mempengaruhi proses produksi.

Kondisi pasar saham saat ini yang sangat terpuruk dan anjloknya harga saham pada perusahaan-perusahaan manufaktur seperti PT Semen Indonesia ini. Terlihat dari harga saham SMGR pada 4 Maret 2020 mencapai Rp 10.925 dan kemudian pada 19 Maret mencapai Rp 6.300. Artinya, harga saham ini sudah mengalami penurunan sekitar 40% lebih.

Namun Perseroan terus berupaya untuk menjaga fundamental perusahaan dalam kondisi yang aman dan terkendali. Perseroan meyakini bahwa kondisi ini tidak akan berlangsung lama, namun Perseroan tetap siap siaga menghadapi segala perubahan yang mungkin akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Pada saat-saat seperti ini malah membuat investor-investor asing banyak yang tertarik untuk memborong saham perusahaan PT Semen Indonesia ini. Perusahaan ini menjadi emiten paling diburu asing dengan mencetak net buy atau beli bersih investor asing di pasar reguler senilai Rp160,03 miliar secara year to date hingga penutupan perdagangan akhir bulan Maret 2020. Mereka berpendapat bahwa harga saham pada perusahaan ini akan kembali naik ketika pandemi virus Covid-19 ini berakhir jika dilihat dari analisis fundamental dan teknikal yang mereka lakukan pada perusahaan ini. Karena perusahaan ini sangat berpotensi di Indonesia dan setiap tahunnya mengalami pencapaian laba yang baik.

Sayangnya, aksi borong investor asing terhadap saham produsen semen ini belum menahan koreksi harga saham perseroan. Tercatat, harga saham SMGR telah terkoreksi 36,46 persen ke level Rp7.625.

DAFTAR PUSTAKA
Ginting Suriani. 2013. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Volume 3, Nomor 02.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4205445/headline-bursa-saham-dan-rupiah-terempas-virus-corona-apa-skenario-indonesia-untuk-bangkit
https://money.kompas.com/read/2020/03/25/182353726/10-bumn-yang-sahamnya-rontok-parah-saat-corona-menyerang
http://bumn.go.id/semenindonesia/application
https://id.wikipedia.org/wiki/Semen_Indonesia
https://economy.okezone.com/read/2020/03/20/320/2186404/covid-19-tekan-penjualan-dan-harga-saham-semen-indonesia
https://investasi.kontan.co.id/news/wabah-corona-ancam-penjualan-semen-indonesia-smgr-ini-kata-analis?page=all
https://market.bisnis.com/read/20200401/192/1220629/saham-semen-indonesia-smgr-paling-diburu-investor-asing-kuartal-i2020

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Apakah aman jika kita ber investasi di semen indonesia saat ini dengan adanya covid-19

    BalasHapus
  3. Kalau menurut saya aman mas, malah ini bisa jadi kesempatan

    BalasHapus
  4. Sipp, makasih informasi nya

    BalasHapus