Oleh : Innani Maghfiroh, Mata Kuliah : Analisis Sekuritas G
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin, S.E., MM
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin, S.E., MM
Berawal kabar dari negara China, virus Corona hadir tanpa permisi dan tanpa diundang. Penyebaran virus Corona kini sudah mengglobal, Corona kini menjadi pandemi yang meresahkan dunia, termasuk Indonesia. Tercatat oleh Kementrian Kesehatan RI bahwa terdapat kenaikan masyarakat yang terjangkit virus Corona . Tentu hal tersebut juga meresahkan rakyat dan pemerintah. Bukan hanya perihal kesehatan masyarakat saja, tapi kesehatan perekonomian menjadi hal menarik untuk dikulik.
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyelenggarakan dan menyediakan penawarkan efek, salah satunya adalah penjualan bursa saham juga ikut terdampak dari adanya virus Corona. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah bahkan sampai pada tulisan ini dibuat . Keresahan semakin mengguncang, turunnya saham menjadi sebuah ancaman bagi pihak yang bersangkutan. Segala bentuk analisis seakan-akan hanya buaian belaka. Tak sedikit orang yang memilih untuk menjual saham .
Seperti hal nya pada Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menurun 7% ke harga Rp. 23.350 per saham atau mencapai Rp. 573,22 triliun menjadi pertimbangan sulit bagi para investornya . Keresahan mulai terjadi lagi dengan pemberitaan saham ternama yang terus menurun. Bukan hal yang lumrah jika mereka gelisah, karena juga menyangkut akar keuangan mereka. Tak bisa dipungkiri, memang segala sesuatu ada timbal baliknya. Hal tersebut sesuai dengan teori Keynes, “high risk high return” .
Lalu menjual saham yang indah dalam analisis fundamentalnya, apakah sebuah solusi untuk pandemi ini? Bukan hal lumrah lagi, sebagian orang memilih jalan yang bisa dianggap sebagai ajang bunuh diri. Bagaimana tidak, sudah jelas kerugian di depan mata sedangkan penurunan tidak hanya berlaku pada satu saham, tapi penjualan tetap dilakukan. Saham dengan embel-embel kesehatan menjadi incaran. Kimia Farma Persero Tbk (KAEF) mengalami kenaikan harga sahamnya .
Dalam keadaan seperti ini, BBCA yang memilki nilai perusahaan yang tinggi memang mengalami penurunan harga saham. Saham BBCA dijual oleh para investornya karena takut merugi. Akan tetapi kita juga perlu mempertimbangkan, arti dari investasi seutuhnya adalah bagaimana kita mempersiapkan masa depan, tentu dengan jangka panjang . Maka dengan berpacu pada pengertian tersebut, perlu dilakukan analisis llebih lanjut mengenai penjualan maupun pembelian saham, baik secara fundamental, teknikal atau yang lainnya .
Menurut analis, penjualan saham BBCA bukan sebuah solusi untuk para investornya. Karena hal tersebut akan mendatangkan sebuah kerugian. Sebaiknya investor perlu bersabar dengan mempertahankan sahamnya pada BBCA. Karena jika ditinjau kembali, penurunan harga saham BBCA ini dikarenakan adanya pandemic yang juga berpengaruh pada penurunan perekonomian, sehingga jika dikatakan BBCA akan menjadi pailit sangat kecil kemungkinannya . Lain halnya dengan para calon investor, pemilihan saham dalam masa seperti ini juga perlu diperhatikan.
Calon investor sebaiknya tidak membeli saham yang berhubungan dengan kesehatan atau saham yang naik karena pengaruh virus Corona. Karena seorang investor harusnya memperhatiakan dampak jangka panjangnya. Dengan membeli saham BBCA yang sedang turun akan menguntungkan dimasa yang akan datang. Sehingga saham BBCA lebih dianjurkan untuk dibeli demi investasi pada masa yang akan datang.
References
Halim, A., 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sjahrir, 1993. Analisis Pasar Modal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Zahroh, S. N., 2015. ANALISA RISIKO DAN KEUNTUNGAN INVESTASI SAHAM BATU BARA DI BURSA EFEK INDONESIA (Tahun 2010-2014). Ekonomi Pembangunan , XIII(1).
www.kementriankesehatanRI.com
www.cnbcindonesia.com
www.kontan.co.id
www.investing.com
www.idx.co.id
Good. Nambah wawasan, sukses dek
BalasHapusWah nambah wawasan buat kita ternyata saat seperti ini masib da peluang buat nabung saham terimakssih mbak inani
BalasHapusMakasih buat sarannya, sip
BalasHapusGk kepikiran sampe situ, nicee👌
BalasHapusterima kasih
BalasHapusVery nice 🤗
BalasHapusGood job nan trimakasii
BalasHapusSudah bagus, ditingkatkan lagi dengan referensi lebih banyak, sukses.
BalasHapusMantafunn... Terimakasih .. informasinya manfaat sekali...
BalasHapusBisa juga nih
BalasHapussebuah informasi baru
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi informasi
BalasHapusmendapatkan informasi dan wawasan saat baca artikel ini. sukses terus 🙏
BalasHapusTerima kasih atas informasinya, sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas wow
BalasHapusBener bgt, skrg gara² pandemi ini banyak investor yg lupa klo investasi adl aktivitas jangka panjang.
BalasHapusMakasih banyak kak, artikelnya sangat informatif hehe
Membeli saham untuk investasi tidak hanya melihat saham yg sedang murah atau mahal pada periode tertentu. Melainkan perlu analisis untuk jangka panjangnya. Makasih ilmunya kak :)
BalasHapusmasyaallah, ternyata sudah sejauh itu yaaaa....
BalasHapusWah mantapp
BalasHapusTerimakasih buat infonya, sippp
BalasHapus