Sabtu, 04 April 2020

Keuangan sosial islam menghadapi Covid-19 yang menyerang perekonomian dunia tak terkecuali pasar saham Indonesia

Oleh : Muhamad Dimas Prayogo/17510186, Mata Kuliah : Analisis Sekuritas
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin,SE., MM

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ditutup -2.83% atau 126.07 poin ke level 4.330,67 dengan indeks sektor infrastruktur -3.85% dan konsumsi -3.77% memimpin pelemahan. Saham JSMR -6.85%, TBIG -6.81% dan ISAT-6.80% menjadi penekan pelemahan. Investor asing melakukan aksi jual dengan tercatat sebesar Rp258.47 miliar.

Sementara itu, Bursa Asia ditutup mayoritas melemah kecuali TOPIX (+0.19%) yang ditutup menguat. Indeks Nikkei (-1.68%), HangSeng (-4.18%) dan CSI300 (-1.98%) turun signifikan mengikut indeks ekuitas berjangka di AS. Investor terus menimbang dampak stimulus fiskal dan moneter untuk melawan efek dari pendemic coronavirus. Negara-negara terus meningkatkan langkah-langkah untuk membatasli penyebaran virus dengan menutup beberapa daerah dan memperkerjakan karyawan dirumah. Hal tersebut akan menganggu dan memperlambat iklim bisnis secara sistematis.Akibatnya Bursa Efek Indonesia membekukan sementara perdagangan di pasar modal pada pukul 10.20 waktu JATS. Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Perdagangan akan dilanjutkan pukul 10:50:48 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
Secara teknikal IHSG berada di fase downtrend dan terlihat masih bergerak dalam pola turun. Namun candle terakhir IHSG kembali terlihat cukup menarik, setelah membentuk pola bullish pin bar dengan ekor bawah yang panjang. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kekuatan buyer mulai muncul dan melawan tekanan yang dilakukan oleh pihak seller. Untuk minggu ini IHSG kemungkinan akan bergerak dalam pola konsolidasi tapi masih cenderung turun. Diperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran area support 3.918 dan resistance di level 4.334 pada pekan ini. Indikator teknikal MACD yang masih bergerak turun di area negatif, mengindikasikan bahwa IHSG masih dalam tren bearish.

Virus corona yang terus mewabah di seluruh dunia telah menebar ketakutan bagi investor. Ada ancaman krisis global yang dibayangkan oleh para pemilik modal dampak dari kebijakan isolasi yang memutus mata rantai ekonomi dunia. Dan lebih parahnya lagi jika dibiarkan hal ini terus terjadi maka virus corona membuat perekonomian dunia khususnya Indonesia mengalami fase resesi. Dalam pasar bursa saham domestik banyak saham yang mengalami koreksi yang dalam dan membuat OJK dan BEI terpaksa mengambil kebijakan untuk mengantisipasi kejatuhan harga saham lebih lanjut.  Hingga saat ini, Bursa Efek Indonesia telah memperketat dua aturan perdagangan yang diharapkan bisa menahan longsornya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih lanjut. Diantaranya BEI membatasi besaran auto rejection bawah maksimal 10% untuk setiap kelompok harga. Perubahan batas auto rejection tersebut berlaku efektif sejak Selasa, 10 Maret 2020 sampai dengan batas waktu yang ditetapkan kemudian dan BEI telah menyetop sementara aktivitas short selling  sampai dengan batas waktu yang akan ditetapkan kemudian. Sementara itu, OJK mengeluarkan kebijakan berupa izin bagi semua emiten atau perusahaan public melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Kebijakan ini sebagai upaya memberikan stimulus perekonomian dan mengurangi dampak pasar yang mengalami tekanan signifikan karena wabah virus corona. Satu sisi melihat (kebijakan) buyback ini bukan hanya satu kebijakan saja, tetapi bagaimana mengelola kepanikan karena sentiment negatif (pasar) global yang merambat ke domestik.

Kondisi yang terjadi saat ini bersumber dari aspek kemanusiaan karena pandemi COVID-19 yang kemudian berdampak ke sektor ekonomi dan keuangan secara global. Semakin cepat dalam mengatasi pandemik COVID-19, maka dampak ke sektor ekonomi dan keuangan semakin cepat diminimalisir. Selanjutnya disampaikan bahwa dampak pelemahan rupiah terhadap inflasi sangat minimal dan inflasi tetap terkendali karena, 1) ketersediaan pasokan yang cukup, 2) kesenjangan output atau output gap masih negatif, 3) kredibilitas kebijakan moneter untuk memastikan stabilitas harga dan sasaran inflasi (3+1%) tercapai termasuk melalui koordinasi bersama TPIP dan TPID, serta 4) pelemahan rupiah saat ini bersifat temporer karena kepanikan global.

Dan sekarang kepanikan dari para investor sudah mereda kepanikan pasar keuangan global terhadap penyebaran Virus Corona sudah mulai mereda. Hal tersebut terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 380 poin ke level 4.316. penguatan IHSG juga diikuti oleh saham-saham perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa perusahaan sudah mulai bergerak ke zona hijau yang menandakan investor mulai menanam kembali dananya. Banyak saham-saham di dalam warna hijau atau mengalami kenaikan harga dan ini menunjukkan kondisi kepanikan global mereda. Dan apa yang dialami di pasar keuangan Indonesia tidak terpisah dari kondisi pasar keuangan dunia. Bersamaan dengan perbaikan kinerja IHSG, aliran dana keluar atau out flow juga sudah melandai. Hal tersebut merupakan kabar baik yang kedepannya akan mengalami tren kenaikan, untuk itu hal ini merupakan golden moment bagi para trading yang ingin berinvestasi lagi disaham dengan adanya situasinya tersebut membuat para investor kedepannya akan mendapatkan cuan yang banyak.

Keuangan Sosial Islam memiliki posisi penting dalam mengatasi problematika sosio-ekonomi masyarakat dan membantu pemerintah mengatasi permasalahan ini. Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar maka dapat memaksimalkan potensi dana sosial islam yang dikelola oleh Organisasi Pengelola Zakat, Infaq dan Sedekah (OPZIS), Lembaga pengelola wakaf (LPW) dan lembaga keuangan mikro atau Baitul Mal wat Tamwil (BMT).Peran BMT memberikan stimulus keuangan seperti penyaluran pinjaman kebajikan atau qardhul hasan, kelonggaran dalam akad kerjasama (mudharabah) yang bisa membantu masyarakat menjalankan kembali usaha mikro. Perlahan tapi pasti roda perekonomian masyarakat kelas bawah tidak akan berhenti jika langkah solutif ini dijalankan. Lembaga Wakaf dapat juga memberikan peran pembangunan dengan penyediaan program padat karya untuk menyerap tenaga kerja, lahan pengembangan bisnis UMKM dan juga proyek-proyek komersial. Ketiga elemen keuangan sosial islam dapat bersinergi memberikan kontribusi ekonomi yang besar baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jika ini semua dapat dilaksanakan maka akan memberi suasana positif pada masyarakat yang sedang dihadapkan pada permasalahan kesehatan dan ekonomi yang bersamaan. Saatnya kita fokus untuk memberdayakan keuangan sosial Islam untuk menyelamatkan ekonomi umat demi keberlanjutan hidup bangsa Indonesia, dan semoga fase pandemi covid 19 ini segera berlalu.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Perkembangan-Terkini-Perekonomian-dan-Langkah-BI-dalam-Hadapi-COVID-19-26032020.aspx
https://republika.co.id/berita/q7xqm5282/keuangan-sosial-islam-melawan-dampak-covid19
https://money.kompas.com/read/2020/03/21/114906226/investor-ini-cara-manfaatkan-peluang-cuan-di-tengah-virus-corona
https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Perkembangan-Terkini-Perekonomian-dan-Langkah-BI-dalam-Hadapi-COVID-19-26032020.aspx
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4211765/kepanikan-global-soal-virus-corona-mereda-ihsg-menguat-380-poin
https://id.investing.com/analysis/kekhawatiran-resesi-akibat-covid19-membuat-pasar-saham-terguncang-200218010
https://www.wartaekonomi.co.id/read277133/dampak-corona-makin-ganas-aja-di-pasar-modal
https://bisnis.tempo.co/read/1325534/ihsg-turun-5-persen-bei-bekukan-sementara-perdagangan











3 komentar: