Jumat, 03 April 2020

MENUJU PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL

Oleh : Dwi Izki Aizzah Alfitri, NIM. 17510195, Analisis Sekuritas
Dosen Pembimbing : M Nanang Choiruddin, SE,. MM.

Slogan berinvestasi “don’t pull all of your eggs in one basket”, mengindikasikan bahwa dalam berinvestasi dibutuhkan diversifikasi, yaitu sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana pada berbagai instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda (Elton et al. 2005). Diversivikasi dalam investasi yang dimaksud adalah portofolio, sebuah strategi atau salah satu cara yang dilakukan untuk melakukan investasi dengan menyebarkan atau meletakkan investasinya tidak hanya dalam satu tempat saja. Adler Haymans Manurung dalam bukunya Pengelolaan Portofolio Obligasi portofolio (2007:1) mengatakan bahwa portofolio merupakan sebuah istilah asli yang digunakan dalam bahasa inggris dan diterjemahkan secara bebas ke bahasa Indoinesia, portofolio berarti adanya dua barang atau lebih yang dipegang oleh investor atau dikelolanya, antara lain potofolio investasi, portofolio merk, portofolio mengajar, dan sebagainya.

Pada hakikatnya, pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan melakukan diversifikasi yaitu mengalokasikan dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif (Halim, 2005:54). Dengan kita mengalokasikan dana investasi di berbagai tempat akan membuat resiko yang didapatkan dari investasi juga semakin kecil, Karena dalam berinvestasi kita tidak bisa menghindari sebuah resiko. Dalam kita berinvestasi selalu dihadapkan dengan dua aspek yang tidak bias dipisahkan yaitu risk dan Return, karena pada dasarnya prinsip dasar dari investasi sendiri adalah hight risk hight return maksudnya yaitu semakin tinggi resiko investasi maka, semakin tinngi return yang akan kita dapatkan. Pertanyaan yang sering muncul adalah berapa banyak saham yang harus dimasukkan dalam portofolio untuk mendapatkan hasil optimal? Selain itu, berapa bobot tiap-tiap sekuritas atau aset yang harus dimiliki agar didapatkan sebuah portofolio yang optimal?
Dalam artikel yang ditulis oleh Harry Markowitz tentang teori portofolio di Journal of Finance dengan judul Portfolio Selection (1952) dan buku dengan judul Portfolio Selection: Efficient Diversification of Investment (1959). Karya-karya inilah yang menjadi dasar pendekatan statistik untuk menghitung risiko dan return sebuah sekuritas dan portofolio. Menurut Markowitz, return portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return realisasi masing-masing sekurias tunggal dalam portofolio. Berbeda dengan return portofolio, risiko portofolio bukan merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh sekuritas tunggal yang ada didalam portofolio. Risiko portofolio bisa lebih kecil dari risiko terimbang masing-masing sekuritas tunggal.

Dalam berinvestasi, kita melakukan portofolio tak lain untuk mengurangi resiko yang akan kita dapatkan, Karena dalam investasi takkan terhindar dari sebuah resiko baik itu resiko kecil ataupun resiko besar. Dalam garis besar, resiko yang ada dalam investasi ada dua yaitu resiko yang bisadihindari dan resiko yang tidak bias dihindari. Resiko yang bias kita hindari pada umumnya adalah resiko yang berasal dari internal perusahaan seperti manajmen perusahaan, kebijakan perusahaan dan yang lain. Sedangkan resiko yang tidak bias kita hindari adalah resiko eksternal atau resiko yang berasal dari luare perusahaan seperti yang terjadi pada saat ini yaitu virus COVID-19 yang sudah menjadi pandemi. Sehingga hamper semua aspek kehidupan di dunia baik itu kesehatan, social, ekonomi, budaya terkena dampak dari pandemic ini.

Oleh karena itu, dalam melakukan portofolio harus dilakukan dengan benar sehingga kita bias mencapai target investasi kita. Dalam portofolio sendiri terdapat dua istilah yaitu portofolio efisien dan portofolio optimal. Menurut Eduardus Tandelilin (2010:157) dalam bukunya Portofolio dan Investasi menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara potofolio efisien dan portofolio optimal yang harus dsiketahui, Portofolio efisien adalah potofolio dengan return tertinggi pada resiko tertentu atau potofolio dengan resio terendah pada return tertentu. Salah satu kriteria dalam pembentukan portofolio efisien adalah investor selalu ingin memaksimalkan return harapan dengan tingkat resiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan tingkat resiko yang terendah dengan tingkat return tertentu. Sedangkan portofolio optimal adalah potofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien.

Jadi, dari penjabaran di atas kita bisa menyimpulkan bahwa dalam berinvestasi, investor juga harus melakukan portofolio sebagai cara untuk memperkecil resiko yang akan kita dapatkan. Selain itu, untuk investasi yang sesuai kita harapkan yaitu dengan melalukan portofolio yang efisien sehingga kita bias menuju ke portofolio yang optimal dan investor bias mencapai target investasi yang diharapkan oleh para investor.

DAFTAR PUSTAKA
Elton Je, Martin Jg. 2005. Modern Portfolio Theory And Investment Analysis. New York: John Wiley And Sons Inc.
Febriyanto, Taufiq. Kompasiana.Com 2015. "High Risk High Return"?. Diakses Pada 19 November 2015 Pukul 19:30
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi, Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Haymans, Adler M. 2007. Pengelolaan Portofolio Obligasi. Jakarta: Pt Elex Media Kompuitindo.
Hidayatul, Lutfi., Topowijono, A. Dkk . 2017. Analisis Investasi Portofolio Optimal Saham Syariah Dengan Menggunaan Model Markowitz Dan Single Index Model. Jurnal Administrasi Bisnis (Jab)|Vol. 42 No. 1 Markowitz, H.M., 1959, Portfolio Selection: Efficient Diversification Of Investment, New York: John Wiley And Sons.
Markowitz, Harry M. 1952. Portfolio Selection Journal Of Finance, 7(1), Pp:77- 91. Tandelilin, Eduardus, 2010, Portofolio Dan Investasi: Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius
Yahya, Mohammad A . 2019. An Optimal Mutual Funds Portfolio Of Bluechip Stock On The Stock Market Conditions Of Bearish And Bu. Jurnal Aplikasi Manajemen Dan Bisnis, Vol. 5 No. 2.

2 komentar:

  1. Sip, kalau pakai portofolio.. Resiko juga bisa makin ter cover

    BalasHapus
  2. Solusi buat meminimalkan nilai resiko ini, terimakasih

    BalasHapus