Oleh: Ulima Atikah Rahma / 17510109, Mata Kuliah: Analisis Sekuritas
Dosen Pembimbing: M. Nanang Choiruddin, SE., MM
Akhir-akhir ini kinerja saham di pasar efek Indonesia mengalami penurunan. Penurunan kinerja saham ini didasari oleh berbagai macam faktor. Salah satu penyebab penurunan kinerja pasar saham diakibatkan oleh sejumlah sentimen negatif yang telah menyebar di Indonesia sehingga menekan kinerja pasar saham pada awal tahun 2020 ini. Sentimen negatif ini salah satunya yang paling berpengaruh yaitu akibat dari menyebarnya virus Covid-19 di Indonesia yang tidak terkendali.
Dosen Pembimbing: M. Nanang Choiruddin, SE., MM
Akhir-akhir ini kinerja saham di pasar efek Indonesia mengalami penurunan. Penurunan kinerja saham ini didasari oleh berbagai macam faktor. Salah satu penyebab penurunan kinerja pasar saham diakibatkan oleh sejumlah sentimen negatif yang telah menyebar di Indonesia sehingga menekan kinerja pasar saham pada awal tahun 2020 ini. Sentimen negatif ini salah satunya yang paling berpengaruh yaitu akibat dari menyebarnya virus Covid-19 di Indonesia yang tidak terkendali.
Pada awal tahun 2020, pada awalnya wabah Covid-19 tidak mempengaruhi perekonomian Indnesia dikarenakan wabah ini belum menyerang Indonesia, akan tetapi pada akhir Februari telah merebak isu tersebarnya virus ini di Indonesia sehingga mempengaruhi kinerja pasar saham dan obligasi. Selain itu adanya wabah ini mempengaruhi nilai tukar mata uang rupiah di Indonesia terhadap nilai Dollar Amerika Serikat hingga mencapai di titik kurang lebih Rp 16.000. Hal ini sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia.
Penyebaran virus Covid-19 ini menyebabkan pelaku pasar saham berbondong-bondong melakukan aksi jual saham-saham yang di miliki sehingga menyebabkan pasar saham semakin anjlok. Mengacu data BEI, sejak awal tahun hingga 24 Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 37,49% senada dengan ambrolnya bursa saham di Asia Tenggara seperti bursa saham Filipina melemah 38,91%. Diikuti pelemahan bursa Thailand 34,37% dan Bursa Vietnam anjlok 31,40%. Kondisi pasar yang mengalami penurunan seperti ini tidak hanya kali ini sehingga dapat di prediksi bahwa kondisi ini akan berangsur membaik walaupun tidak dapat dipastikan kapan waktu tersebut akan terjadi.
Dari adanya wabah Covid-19 menyebabkan beberapa sektor perusahaan mengalami penurunan performa dan ada pula sektor yang diuntungkan. Sektor yang mengalami kerugian dari adanya penyebaran virus ini antara lain di sektorperbankan, ritel, properti, konsumer, komoditas, konstruksi dan media. Karena sektor tersebut berkaitan erat dengan kegiatan yang melibatkan banyak orang sehingga mengalami penurunan yang signifikan. Sedangkan sektor yang mengalami keuntungan dari adanya pandemi Covid-19 yaitu sektor healthcare (kesehatan), telco (telekomunikasi), poultry (pakan ternak), dan consumer staples (konsumer pokok). Keempat sektor tersebut mengalami peningkatan kinerja disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang membutuhkan produk yang diproduksi oleh perusahaan sektor tersebut di tengah menyebarnya virus ini terutama pada sektor healthcare yang mana masyarakat sangat membutuhkan obat-obatan dan masker serta para tenaga medis yang membutuhkan peralatan medis yang sangat banyak.
Lingkup pembahasan mengenai portofolio berkaitan dengan pemilihan portofolio dari sekian banyak aset dalam memaksimalkan return harapan pada tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung investor. Dengan kata lain pembahasan portofolio ini melakukan pembentukan portofolio yang optimal. Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return harapan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Karakteristik portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio yang efisien. Sedangkan portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih dari investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien.
Karakteristik bersama dari portofolio dibangun atas dasar karakteristik masing-masing saham yang dipadukan komposisi jumlah saham-saham. Putusan komposisi ditentukan secara subyektif oleh investor yang didasarkan atas tingkat keuntungan yang diharapkan dari risiko-risiko saham. Penentuan ini tergantung pada investor dalam penguasaan informasi dan fakta yang dapat dicapai oleh investor. Hasil akhir dari analisis ini tidak lain ialah alokasi dana investasi pada masing-masing jenis saham.
Kebanyakan orang cenderung membeli saham yang sudah dikenal atau pernah mendapatkan keuntungan. Karena merasa paham, orang menjadi overconfidence sehingga tidak melakukan diversifikasi atau menyebar risiko ke dalam pemilihan saham. Sehingga diperlukan diversifikasi yang memiliki beberapa pendekatan. Salah satu pendekatan yang sering digunakan yaitu dengan pendekatan Markowitz, dimana dengan pendekatan ini berusaha menggabungkan antara aktiva-aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif dengan tujuan mengurangi risiko portofolio tanpa mengurangi pengembalian. Dengan menggunakan pendekatan Markowitz, investor yang akan menanamkan dananya dalam format portofolio dapat terbantu memilih saham-saham yang layak untuk diinvestasikan. Penyeleksian dari portofolio Markowitz ini berdasarkan asumsi keputusan investasi yang hanya bergantung pada ekspektasi nilai dan varians dari total return. Berdasarkan dari teori portofolio, maka semakin banyak kuantitas saham yang dimasukkan ke dalam portofolio, semakin besar pula manfaat dari pengurangan risiko. Pengurangan risiko investasi dapat dilakukan dengan cara menyebarkan dana ke berbagai saham yang berbeda, sehingga jika satu saham menderita kerugian, maka nilai investasi tidak akan hilang semua.
Pembentukan portofolio dilakukan dengan membentuk strategi pemilihan portofolio. Strategi portofolio adalah menetapkan cara untuk mencapai sasaran investasi yang telah ditetapkan. Berikut strategi dalam memilih portofolio, antara lain:
1) Strategi portofolio aktif, menggunakan informasi-informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dibandingkan portofolio yang hanya didiversifikasi secara luas. Pembentukan portofolio saham dengan strategi aktif bisa menerapkan dua pendekatan analisis, yaitu pendekatan analisis fundamental dan pendekatan analisis teknikal.
2) Strategi portofolio pasif, merupakan strategi yang cenderung pasif dalam melakukan investasi pada saham dan hanya sedikit melibatkan ekspektasional serta sebagai gantinya bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari beberapa indeks pasar. Strategi pasif ini bertujuan untuk mengikuti kinerja indeks pasar secara lebih dekat. Investor dalam hal ini tidak ikut secara aktif dalam mencari informasi maupun melakukan pembelian dan penjualan saham yang bisa menghasilkan abnormal return. Investor yang menerapkan strategi pasif biasanya meyakini bahwa harga pasar yang ada merupakan harga yang mencerminkan nilai intrinsik saham tersebut.
3) Strategi portofolio terstruktur, merupakan strategi dimana portofolio dirancang untuk dapat mencapai kinerja dari beberapa kewajiban yang harus dibayar. Strategi ini sering digunakan dalam usaha mencocokkan dana yang diterima dari portofolio investasi dengan kewajiban yang harus dibayar di masa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sunaryo, Deni. 2019. Manajemen Investasi dan Portofolio. Pasuruan: CV. Penerbit QiandraMedia.
Azis, Musdalifah, Dkk. 2015. Manajemen Inveestasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor, dan Return Saham. Yogyakarta: Deepublish.
Saputro, R. Narendra dan Ida Bagus Badjra. 2016. Kinerja Portofolio Saham Berdasarkan Strategi Momentum Pada Industri Manufaktur. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 5, No.1.Hlm. 623-649.
Dewi, Dinda Silviana. 2020. 7 Tips yang Harus Dilakukan Saat Saham Anjlok karena COVID-19. https://tirto.id/7-tips-yang-harus-dilakukan-saat-saham-anjlok-karena-covid-19-eFYj. (diakses pada 2 April 2020).
Sidik, Syahrizal. 2020. Simak! Deretan Sektor Emiten yang Tahan Paparan COVID-19. https://www.cnbcindonesia.com/market/20200326130144-17-147642/simak-deretan-sektor-e miten-yang-tahan-paparan-covid-19. (diakses pada 2 April 2020).
Jatmiko, Bambang Priyo. 2019. Risiko Masih Tinggi, Ini Portofolio yang Bisa Menjadi PilihanInvestasi. https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/02/055000626/risiko-masih-tinggi-ini-portofolio-ya ng-bisa-menjadi-pilihan-investasi. (diakses pada 3 April 2020).
Kwee, Yohanis Hans. 2018. Memahami konsep portofolio. https://m.kontan.co.id/news_kolom/1041. (diakses pada 3 April 2020).
Teeimakasih ilmunya, sangat bermanfaat
BalasHapusInfonya sangat membantu sekali, terima kasih
BalasHapusInfonya bisa menjadi pertimbangan strategi untuk yang ingin mulai bermain saham di masa-masa sekarañg, good👍
BalasHapusTrimalasih banyak ilmunya
BalasHapusArtikel yang sangat membantu, terimakasih
BalasHapusMakasi referensinya
BalasHapusWah sangat membantu
BalasHapusSetelah membaca artikel ini wawasan saya semakin bertambah :)
BalasHapusBest,. Sangat bermanfaat. Terimakasih
BalasHapus