Oleh :Dwiyanti Nursheila/17510048, Mata Kuliah : Analisis Sekurias G
Dosen Pembimbing: M. Nanang Choiruddin,SE.,MM.
Sebelumnya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah saham. Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan investor individual atau investor institusional atau trader atas investasi mereka atau sejumlah dana yang diinvestasikan dalam suatu perrusahaan. Banyak orangyang lebih suka memilh untuk berinvestasi saham karena dapat memperoleh deviden bagi pemegang/pemilik saham. Dan sebagai kata lain, orang yang berinvestasi saham maka dapat disebut juga sebagai salah satu pemilik perusahaan yang dibeli sahamnya.
Dosen Pembimbing: M. Nanang Choiruddin,SE.,MM.
Sebelumnya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah saham. Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan investor individual atau investor institusional atau trader atas investasi mereka atau sejumlah dana yang diinvestasikan dalam suatu perrusahaan. Banyak orangyang lebih suka memilh untuk berinvestasi saham karena dapat memperoleh deviden bagi pemegang/pemilik saham. Dan sebagai kata lain, orang yang berinvestasi saham maka dapat disebut juga sebagai salah satu pemilik perusahaan yang dibeli sahamnya.
Sebenarnya banyak sekali pengertian saham menurut pendapat beberapa ahli. Menurut Koetin (2002: 20) “saham adalah kertas yang dicetak dengan bagus yang membuktikan bahwa pemegangnya turut serta atau berpartisipasi dalam modal suatu perusahaan biasanya suatu Perseroan Terbatas (PT)”. Saham adalah pilihan tepat bagi investor yang ingin menanamkan modalnya tanpa harus takut akan terjadinya penipuan. Akan tetapi, berinvestasi saham juga ada risikonya yaitu ketika perusahaan pencetus saham mengalami kebangkrutan. Tenang saja, risiko itu sangatlah kecil jika para investor bijak dalam memilih saham perusahaan yang akan dibelinya.
Risiko dan keuntungan adalah dua hal yang saling melekat erat pada setiap kegiatan investasi. Semakin besar potensi keuntungan yang diperoleh investor, maka semakin besar juga tingkat risiko yang akan di dapatnya. Jika investor yang sukses dalam berinvestaasi maka investor tersebut cermat dalam mengelola risiko untuk mengubahnya menjadi keuntungan.
Di dalam saham ada yang namanya nilai saham. Ada tiga jenis penilaian saham yaitu yang pertama dilihat dari nilai buku (book value), kedua nilai pasar (market value) dan yang ketiga dilihat dari nilai intrinsik (intrinsik value). Penilaian ini sangat penting karena dengan ini kita bisa melihat saham-saham mana yang bertumbuh (growth) dan yang murah (undervalue). Jika investor memiliki 5% atau lebih dari saham perusahaan publik, maka diwajibkan untuk melaporkan kepemilikannya kepada Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan), dan perusahaan wajib mencantumkannya dalam daftar pemegang saham perseroan. Dan jika kepemilikannya mencapai 25% , maka pihak tersebut atau investor akan tercatat sebagai pemegang saham utama atau pengendali.
Dalam melihat prosepek perusahaan dimasa yang akan datang dalam membuat keputusan bisnis, investor tidak hanya menggunakan harga saham dalam menilai kinerja perusahaan namun menggunakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Apabila perusahaan memiliki kemampuan laba yang baik tentu akan menarik bagi calon investor. Hal ini dikarenakan investor tertarik akan capital gain dan dividen yang akan dibayarkan perusahaan. Karena Capital gain dan dividen digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham (investor).
Pada masa sekarang di Indonesia bahkan di luar negeri sedang terjadi wabah virus Corona (Covid-19). Virus ini sangat menghantui semua orang diberbagai penjuru dunia. Semua kegiatan terkena dampak dari virus ini termasuk dengan nilai saham. Dengan adanya wabah ini, BEI melakukan perubahan batasan auto rejection bawah dari sebelumnya 10 persen menjadi 7 persen.
Dengan begitu, Jakarta Automated Trading System (JATS) akan melakukan auto rejection apabila harga penawaran jual atau permintaan beli saham yang dimasukkan ke JATS lebih dari 35 persen di atas atau 7 persen di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga Rp 50 sampai dengan Rp 200. Sementara itu auto rejection juga diberlakukan untuk saham yang penawaran jual atau permintaan belinya lebih dari 25 persen atau di atas atau 7 persen di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga lebih dari Rp 200 sampai dengan Rp 5.000.
Auto rejection juga berlaku untuk jual beli saham lebih dari 20 persen di atas atau 7 persen di bawah, dengan acuan harga untuk di atas Rp 5.000. Kemudian kedua, BEI mengubah ketentuan auto rejection untuk perdagangan saham hasil penawaran umum yang pertama kali diperdagangkan, dari sebelumnya yang ditetapkan sebesar 2 kali, menjadi 1 kali dari persentase batasan auto rejection. Adapun ketiga, BEI mengeluarkan seluruh saham dari daftar saham yang diperdagangkan pada sesi Pra-pembukaan, sehingga tidak ada saham yang diperdagangkan pada sesi Pra-pembukaan.
Wabah Covid-19 ini sangat merugikan sekali bagi penjuru dunia. IHSG melemah dan harga saham di luar negeri juga sangat merosot lebih dari 3% dari awal sesi perdagangan. Pemerintah sekarang lagi gencar-gencarnya memberi stimulus untuk mencegah dampak buruk dari krisis yang nampaknya memberikan dampak buruk bagi ekonomi dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, M, Sri Mintari, dan Maryam Nadir. 2015. Manajemen Investasi: Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta: Deepublish.
Nur, M. 2019. Saham, Menabung Zaman Now. E-book.
Puspitaningtyas, Z. 2015. Prediksi Risiko Investasi Saham. Yogyakarta: Griya Pandiva.
Setianto, Buddy. 2001. Investasi Nilai Wajar Saham. Jakarta: E-book.
____________. 2006. Mengungkap Strategi Investor Institusi. Jakarta: E-book.
Tambunan, P.A. 2006. Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Astikawati, Yunita, dan Dessy Triana Relita. 2017. PENGARUH HARGA SAHAM PERUSAHAAN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI SAHAM DI PASAR MODAL INDONESIA. Jurnal Profit. 4(2): 134-144.
Berita Corona Kompas.Com
Berita Corona Wartaekonimi.co.id
Aziz, M, Sri Mintari, dan Maryam Nadir. 2015. Manajemen Investasi: Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta: Deepublish.
Nur, M. 2019. Saham, Menabung Zaman Now. E-book.
Puspitaningtyas, Z. 2015. Prediksi Risiko Investasi Saham. Yogyakarta: Griya Pandiva.
Setianto, Buddy. 2001. Investasi Nilai Wajar Saham. Jakarta: E-book.
____________. 2006. Mengungkap Strategi Investor Institusi. Jakarta: E-book.
Tambunan, P.A. 2006. Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Astikawati, Yunita, dan Dessy Triana Relita. 2017. PENGARUH HARGA SAHAM PERUSAHAAN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI SAHAM DI PASAR MODAL INDONESIA. Jurnal Profit. 4(2): 134-144.
Berita Corona Kompas.Com
Berita Corona Wartaekonimi.co.id
0 komentar:
Posting Komentar