Jumat, 03 April 2020

Strategi Portofolio Saham di Tengah Ketidakpastian Kondisi Perekonomi Global

Oleh : Anggi Rimawati, NIM : 17510143
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin, S.E, M.M

Pada awal tahun 2020 terjadi berbagai bencana tidak terduga berupa banjir yang menghambat aktivitas perekonomian Kota Jakarta dan pandemik covid-19. Dikutip dari Tirto.id, berdasarkan proyeksi dari data Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan turun hingga -0,4%. Tentunya, angka ini akan jauh dari perkiraan sebelumnya tumbuh menjadi 5,3% dan dari pertumbuhan tahun 2019 sebesar 5,1%. Berbagai indikator pendukung pertumbuhan juga diperkirakan akan turun, seperti konsumsi (-1,8% hingga 3,4% ), ekspor (-15,6%) dan investasi (-4%).

Dengan demikian, wabah covid-19 memiliki dampak yang sangat luas bagi perekonomian nasional dan global. Hal ini mulai terlihat pada minggu ke-3 di bulan Maret 2020, dimana IHSG telah merosot sekitar 30% dan pelemahan hingga -5% dalam satu hari. Namun, pasca krisis tahun 1998 Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan masyarakat kelas menengah tidak takut untuk tetap melakukan investasi sebagai upaya mengamankan sumber dana untuk jangka panjang.

Menurut Buffett Berkshire Hathaway, hanya perlu tiga strategi yang harus diperhatikan guna guna memperoleh keuntungan dan bertahan saat krisis melalui investasi, yaitu:

1. Fokus pada Jangka Panjang
Investasi sebagai metode keuangan untuk menambah kekayaan dilakukan dalam suatu jangka waktu dengan membeli suatu portfolio atau kumpulan aset. Dalam memilih investasi saham jangka panjang, maka diperlukan beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi suatu emiten untuk ikut serta dalam portofolio investasi, diantaranya: rajin membagi dividen dengan dividen yield yang tinggi, memiliki valuasi harga yang murah yaitu PE kurang dari 10 dan PBV kurang dari 1, kinerja ROE lebih dari 10% dan DER dibawah 1, memiliki prospek bisnis yang cerah serta manajemen yang bagik. Contoh saham yang cocok untuk investasi jangka panjang adalah saham BBca, ITMG, UNVR dan TLKM.

2. Diversifikasi
Menurut Harry Markowitz, risiko investasi akan lebih rendah jika dilakukan kombinasi aset beresiko dalam portofolio dibandingkan hanya melakukan investasi individual. Selain itu, masing-masing aset berisiko diukur sebagai bagian diversifikasi portofolio bukan individu. Kemudian, untuk menemukan kolerasi antara tingkat risiko dan tingkat pengembalian, John Linther, Jan Mossin dan William Sharpe mengembangkan teori Capital Asset Pricing Model (CAMP). Dalam teori ini, diasumsikan pasar modal dalam kondisi sempurna melalui pengaruhi risk free rate, expected return dan volatility assets return terhadap market return.

3. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dari laba usaha berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Jika investor ingin memperoleh bagian dividen, maka investor harus menanamkan modalnya dalam jangka waktu yang cukup panjang. Saat investor membeli saham dalam kondisi ekonomi melambat, kemungkinan peroleh dividen akan rendah. Namun, jika disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama atau hingga kondisi ekonomi membaik perolehan dividen akan berkembang pesat.

Referensi:
Heller, Robert. 2003. Warren Buffet. Jakarta: Erlangga
Nurul Qomariyah Pramisti. 1 April 2020. Pertumbuhan Ekonomi Minus, Catatan Buruk Krisis Ekonomi RI 97/98. Tirto.id: https://tirto.id/ eKbR
Safitri, Ervita Arniza Nilawati dan Putri Widyastuty. 2013. Perbedaan Kinerja Saham Pada Perusahaan
Agriculture Sebelum dan Sesudah dan Pada Saat Krisis Ekonomi Global di Bursa Efek Indonesia. Forum Bisnis dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP: Vol. 3 No. 1
Sandi, Rikosiwi. 16 Juli 2018. Saham yang Layak untuk Investasi Jangka Panjang. Investing:
https://id.investing.com/analysis/saham-yang-layak-untuk-investasi-jangka-panjang-200203283
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisisus
Wiyono, Gendro dan Hadri Kusuma. 2017. Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Yuniarti, Sari. 2010. Pembentukan Portofolio Optimal Saham-saham Perbankan dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 14, No. 3

0 komentar:

Posting Komentar