Sabtu, 04 April 2020

ANJLOK!! BEGINILAH NASIB BURSA PASCA WABAH COVID-19. BERIKUT CARA DIVERSIVIKASI SAHAM YANG BENAR

Oleh : Natasya Afif Adiba/17510106, Mata Kuliah:Analisis Sekuritas
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin, SE,. MM

Nasib bursa saham kian hari kian memburuk, Index Harga Saham Gabungan terjun ke posisi 4.586,35 per 3 April 2020 akibat wabah Covid-19 yang menyerang Indonesia dan dunia beberapa bulan lalu.

Penurunan IHSG sebesar 5% per hari menyebabkan Inarno Djajadi selaku Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan bahwa keputusan BEI untuk trading halt atau menghentikan sementara perdagangan saham selama 30 menit pada Jumat (13/03/20) dan telah berlangsung selama 6 kali berturut-turut. Hal ini dilakukanuntuk memberikan waktu bagi investor supaya berpikir lebih dalam untuk berinvestasi. Investor diharapkan mengedepankan unsur rasionalitas dan tidak terpengaruh melakukan aksi jual saham berjamaah.

Indeks harga saham gabungan sempat menyentuh level terendah sepanjang 5 tahun terakhir yaitu 3.937,63 pada 24 Maret 2020.Tidak adanya sinyal baik membuat BEI mengeluarkan kebijakan untuk mengubah auto rejection atau batas bawah yang sebelumnya 10% menjadi 7% pada hari Jumat 13 Maret 2020. Kebjakan tersebut diterapkan demi membatasi para investor karena aksi panik selling.

"Semuanya agar setidaknya, investor tidak ikut-ikutan melakukan aksi jual (saham)," kata Inarno di Kantornya Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Dalam kesempatan yang sama Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menyatakan bahwa keputusan untuk melakukan trading halt yang di harapkan bagi perusahaannya pada pagi tadi memberikan stimulus positif dalam pergerakan saham ke arah positif, walau bersifat sementara.

Pembekuan sementara perdagangan dimulai sejak 09.15 (13/03/20). "Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat," ucap Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono.

RTI Infokom mencatat, investor menjual sebesar Rp1,3 triliun pekan lalu.  Kepala Riset PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai langkah IHSG minggu ini masih akan berat.Perkembangan kasus Covid-19 masih akan menjadi motor pergerakan perdagangan. Bila masalah tersebut terus berlanjut, diramal IHSG akan makin tertekan.

Dengan adanya krisis ekonomi yang disebabkan wabah Covid-19 ini diharapkan para investor lebih bijak lagi dalam berinvestasi di pasar modal. Salah satu cara jitu yang harus dilakukan para investor adalah dengan memportofoliokan saham atau diversivikasi saham.

Pengertian diversifikasi adalah suatu teknik yang biasa digunakan untuk mengurangi resiko dengan cara mengalokasikan beberapa instrumen industri, finansial dan kategori instrumen lainnya,yang berarti laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang dilakukannnya (Erman S. A., 2003 dalam Nahadi dan Cartono, 2007). Diversifikasi merupakan cara efektif untuk mengurangi tingkat risiko investasi saham dalam jangka panjang.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan resiko adalah risiko yang tidak sistematis (risiko perusahaan, risiko spesifik) atau risiko yang bisa dikurangi dengan melakunan pembentukan portofolio investasi.

Tujuan dilakukannya diversifikasi/portofolio saham adalah apabila kinerja suatu saham di portofolio sedang memburuk maka akan tertolong dengan kinerja saham lainnya yang memiliki kinerja bagus dan dapat diaplikasikan dalam perencanaan investasi di saham jangka panjang. Sehingga dapat mengurangi risiko kerugian yang besar.

Kemudian bagaimana cara diversivikasi/portofolio saham yang baik? Pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara :
1.    Mengatur banyaknya saham dalam portofolio, bisa mulai dari 3 sampai 5 saham.
2.    Mengambil saham dari sektor yang berbeda. Hal ini dilakukan karena saham yang masihberada dalam satu sektor yang sama akan cenderung memiliki pergerakan harga yang searah. Maka dari itu pemilihan saham dari sektor yang berbeda sangat dianjurkan.
3.    Mengalokasikan lebih banyak untuk perusahaan yang lebih bagus serta lebih murah. Dengan cara memahami kondisi keuangan perusahaan serta mengetahui apakah suatu saham sedang djual dengan harga murah atau sudah terlalu mahal.

Daftar Pustaka
•    CNN Indonesia
•    Kompas.Com
•    Stockbit
•    Id.investing.com
•    Liputan 6
•    IDX Indonesia Stock Exchange
•    Erman, Suherman. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa”

6 komentar: