Jumat, 03 April 2020

Analisis Fundamental Untuk Menilai Saham Yang Sedang Murah

Oleh: Mohamad Ikbal Aulia Amirulloh (17510112), Mata Kuliah: Analisis Sekuritas
Dosen Pembimbing: M. NANANG CHOIRUDDIN,SE., MM.

Salah satu media untuk mengumpulkan sumber dana jangka panjang yang tersedia di masyarakat adalah pasar modal. Fungsi Pasar modal adalah sebagai lembaga perantara dan pencipta alokasi dana yang efisien. Pasar modal sebagai lembaga perantara, menghubungkan pihak yang mempunyai dana dengan pihak yang memerlukan dana. Sebagai pencipta alokasi dana yang efisien, pasar modal menyediakan pilihan investasi yang memberikan pengembalian (return) yang paling optimal (Tandelilin, 2010:26).

Keputusan untuk berinvestasi di pasar modal berupa saham jauh berbeda jika dibandingkan dengan berinvestasi di properti, emas dan lain sebagainya. Sebelum memutuskan membeli atau menjual saham perusahaan yang dimiliki, investor harus mengetahui apakah saham yang akan dibeli atau dijual sedang mahal atau sedang murah. Dalam menilai murah tidaknya suatu saham maka yang dinilai adalah nilai buku dari perusahaannya (Price Book Value)atau pun dari persentase pendapatan per lembar sahamnya(Price Earning Ratio) yang termasuk dalam analisis fundamental keuangan perusahaan.Cara agar dapat mengetahui berapa nilai buku yang sesungguhnya dari suatu saham maka seorang investor harus mengacu pada data yang terverifikasi, yaitu dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Saham adalah salah satu instrumen yang terdapat di pasar modal. Saham merupakan surat berharga yang merupakan bukti bahwa yang mempunyai saham merupakan pemilik dari perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang besar, namun juga berisiko tinggi (high risk high return). Menurut Bursa Efek Indonesia, menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk melakukan pendanaan perusahaan. Lalu, saham merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih oleh para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik bagi investor.

Panji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:108-109) menjelaskan analisis fundamental erat kaitannya dengan kinerja keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana kondisi operasional perusahaan, sehat atau tidaknya perusahaan dan apakah perusahaan yang akan dibeli sahamnya dapat menguntungkan atau malah merugikan nantinya.Kinerja dari perusahaan sangat mempengaruhi nilai suatu saham. Hal ini penting karena nantinya akan berkaitan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan juga risiko yang ditanggung. Menurut Husnan (2003:303), analisis fundamental adalah analisis meramalkan harga saham di masa yang akan datang dengan memperkirakan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa depan dan mengimplementasikan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh perkiraan harga saham. Dalam artikel ini akan fokus membahas tentang variabel Price Earning Ratio (PER) dan Price to book value (PBV).

Pendekatan Price Earning Ratio (PER) menggambarkan rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap penghasilan perusahaan. Rasio ini membuktikan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari penghasilan (return)(Jogiyanto, 2003:205). Dari PER juga dapat diketahui berapa rupiah harga yang harus dibayar untuk memperoleh setiap 1 rupiahpenghasilan perusahaan, semakin tinggi nilai Price Earning Ratiomaka semakin kecil keuntungan yang didapat untuk setiap lembar saham dan semakin rendah nilai PER maka semakin besar keuntungan yang didapat setiap lembar saham. Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Jika nilai intrinsiknya yang suatu saham perusahaan lebih tinggi dari nilaipasar, berarti harga saham tersebut termasuk mahal (overvalued). Maka seorang investor disarankan mengambil keputusan untuk menjual saham tersebut. Sebaliknya, jika nilai pasar lebih rendah daripada nilai intrinsik saham, maka harga saham di pasar tergolong murah (undervalued), maka seorang investor disarankan membeli saham tersebut (Sunariyah, 2006:178).

Price to book value (PBV) adalah perhitungan atau perbandingan antara nilai pasar dengan nilai buku suatu saham. Dengan rasio PBV ini, investor dapat mengetahui secara langsung sudah berapa kali nilai pasar suatu saham dihargai dari nilai bukunya. Rasio PBV dapat memberikan gambaran potensi pergerakan harga saham sehingga dari gambaran tersebut, secara tidak langsung rasio PBV juga memberikan pengaruh terhadap harga saham. Market value (harga/nilai pasar) dibagi dengan book value (harga/nilai buku). Jika pada analisis nilai buku investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, investor dapat membandingkan langsung nilai buku dengan nilai pasar. Investor melalui rasio PBV dapat mengetahui langsung sudah berapa kali nilai pasar suatu saham dihargai dari nilai buku. Setelah mengetahui rasio Price to book value, investor dapat membandingkan langsung Price to book value dengan saham-saham yang bergerak di sektor usaha yang sama. Dengan demikian investor akan mendapat gambaran mengenai harga saham, apakah nilai pasar saham tersebut sudah relatif mahal (overvalued) atau masih murah (undervalued) (Tryfino, 2009: 11).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua variabel dalam analisis fundamental perusahaan untuk mengetahui nilai saham yang sedang murah yaitu variabel Price Earning Ratio (PER) dan Price to book value (PBV). Pendekatan Price Earning Ratio (PER) menggambarkan rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap penghasilan perusahaan. Rasio ini membuktikan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari penghasilan (return). Price to book value (PBV) adalah perhitungan atau perbandingan antara nilai pasar dengan nilai buku suatu saham. Dengan rasio PBV ini, investor dapat mengetahui secara langsung sudah berapa kali nilai pasar suatu saham dihargai dari nilai bukunya. Rasio PBV dapat memberikan gambaran potensi pergerakan harga saham sehingga dari gambaran tersebut, secara tidak langsung rasio PBV juga memberikan pengaruh terhadap harga saham.

Daftar Pustaka
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Idx.co.id
https://www.indopremier.com/
Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Tryfino. (2009). Cara Cerdas Berinvestasi Saham, Edisi 1, Transmedia Pustaka, Jakarta.

10 komentar:

  1. Boleh nih, dicontohkan perhitungannya biar makin keren artikelnya

    BalasHapus
  2. Mantappp, lengkap banget teorinya. Makin mantap nih klo dicantumin contohnya

    BalasHapus
  3. Artikelnya uwuw bgt, brmanfaat sekali

    BalasHapus
  4. Saya tidak usah susah" lagi ke luar untuk membeli koran, dari rumah saya sudah mendapatkan banyak informasi. Terimakasih Informan.

    BalasHapus
  5. Mantul banget artikelnya,terimakasi informasinya :)

    BalasHapus
  6. Mantap,bisa jadi pertimbangan untuk nambah portofolio.

    BalasHapus
  7. Akhirnya tercerahkan. Semoga berkah

    BalasHapus
  8. Artikelnya bagus, bisa ditambahkan contoh penerapannya mungkin biar makin bagus

    BalasHapus