Oleh : Rika Nur Ainia-17510095, Mata Kuliah : Analisis Sekuritas
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin S.E.,M.M
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin S.E.,M.M
Dalam dunia sekuritas tentu sudah tidak asing dengan apa yang dimaksud dengan portofolio, Portofolio saham dapat di artikan dengan kumpulan asset (saham) yang dimiliki oleh perusahaan atau perorangan. Dalam memahami konsep portofolio yakni bagaimana menghitung kedekatan atau hubungan antara manfaat portofolio dengan risiko portofolio. Telah di jelaskan oleh Markowitz dalam jurnal ilmiahnya yakni Portofolio Selection : Efficient Diversification of Investment (1959) bahwa untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dalam portofolio saham investor harus teliti dalam memutuskan menggabungkan atau menambahkan beberapa asset dalam sebuah portofolio, return tersebut akan maksimal jika masing-masing sekuritas dalam portofolio memiliki korelasi negative sempurna sehingga investor dapat memaksimalkan return dari masing-masing sekuritas yang dimiliki dalam portofolio mereka, serta yang terpenting dapat meminimalkan risiko yang dimiliki sehingga dapat tercipta sebuah portofolio optimal. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan jika salah satu saham mengalami kerugian, investor masih memiliki saham di bidang lain yang berpeluang untuk memberikan return.
Berbicara mengenai manfaat (return) dan Risiko investasi masing memiliki pembagian yang spesifik guna membantu analis dalam mengambil keputusan yang tepat dalam pengambilan keputusan berivestasi. Manfaat sendiri terbagi menjadi 2, diantaranya adalah : Yield dan Capital Gain (Loss), Yield merupakan return yang aliran kas atau pendapatannya diperoleh secara periodik, dan pada umumnya dapat dilihat dari besaran bunga obligasi yang dibayarkan. Sedangkan Capital Gain (loss) merupakan keadaan return yang berfluktuasi atas asett yang dimiliki baik itu saham maupun obligasi, sehingga menghasilkan keuntungan ataupun kerugian bagi investor. Dari kedua pembagian tersebut dapat ditemukan formulasi dari return total yakni Yield + Capital Gain (Loss).
Sedangkan Risiko sendiri di bagi menjadi risiko sistematis (General Risk), risiko yang terjadi akibat perubahan pasar yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Dan tidak sistematis (Specific Risk) risiko yang lebih terjadi dalam lingkup internal perusahaan penerbit sekuritas.
Pembentukan portofolio optimal dapat dilakukan dengan dua metode:
1) Pendekatan Markowitz
Harry Markowitz menerbitkan artikel di Jurnal of Finance pada tahun maret 1952 yang memperkenalkan model pemilihan portofolio model dari MarkowitZ ini mengidentifikasi portofolio-portofolio yang berada di efficiet set. Pada tahun 1990, karena hasil karyanya ini, Markowitz menerima hadiah Nobel dibidang ekonomi. Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut ini:
1. Waktu yang digunakan hanya satu priode.
2. Tidak ada biaya transaksi
3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasian dan risiko dari portofolio
4. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.
Harry Markowitz menerbitkan artikel di Jurnal of Finance pada tahun maret 1952 yang memperkenalkan model pemilihan portofolio model dari MarkowitZ ini mengidentifikasi portofolio-portofolio yang berada di efficiet set. Pada tahun 1990, karena hasil karyanya ini, Markowitz menerima hadiah Nobel dibidang ekonomi. Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut ini:
1. Waktu yang digunakan hanya satu priode.
2. Tidak ada biaya transaksi
3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasian dan risiko dari portofolio
4. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.
2) Pendekatan Single Index Model (Model Indeks Tunggal)
dikembangkan oleh Wiliam Sharpe (1963) umum dikenal dengan model indeks tunggal (single-index model). Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar.
dikembangkan oleh Wiliam Sharpe (1963) umum dikenal dengan model indeks tunggal (single-index model). Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Kanisius. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Kanisius Yogyakarta: Cempaka Yogyakarta. ISBN: 978-979-21-2478-1
Kwee, Yohanes Hans. 2018. Memahami Konsep Portofolio.Dosen FEB Universitas Trisakti dan MET Universitas Atmajaya. Http://m.kontan.co.id/news_kolom/1041.
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers, 2014. Samsul, M. 2015. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio ed. 2. Erlangga.
Sugiyono. Metode penelitian Bisnis.
Sofariah, A., Saepudin, D., & Umbara, R. F. 2016. Optimasi Portofolio Saham Dengan Memperhitungkan Biaya Transaksi Menggunakan Algoritma Genetika Multi - Objective. e -Proceeding of Engineering , 3 (1), 1156
Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi; Teori dan Aplikasi ed. 1. Yogyakarta: Kanisius.
Kanisius. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Kanisius Yogyakarta: Cempaka Yogyakarta. ISBN: 978-979-21-2478-1
Kwee, Yohanes Hans. 2018. Memahami Konsep Portofolio.Dosen FEB Universitas Trisakti dan MET Universitas Atmajaya. Http://m.kontan.co.id/news_kolom/1041.
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers, 2014. Samsul, M. 2015. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio ed. 2. Erlangga.
Sugiyono. Metode penelitian Bisnis.
Sofariah, A., Saepudin, D., & Umbara, R. F. 2016. Optimasi Portofolio Saham Dengan Memperhitungkan Biaya Transaksi Menggunakan Algoritma Genetika Multi - Objective. e -Proceeding of Engineering , 3 (1), 1156
Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi; Teori dan Aplikasi ed. 1. Yogyakarta: Kanisius.
Ilmunya sangat bermanfaat, mungkin bisa ditambahkan rekomendasi saham yang cocok untuk dijadikan portofolio saham
BalasHapusSip
BalasHapusMasyaAllah terimakasih ilmunya kakak
BalasHapuswah menambah wawasan saya sekali. trimakasih kak:)
BalasHapusMANTAP
BalasHapusBermanfaat kak, saya jadi memahami ttg saham
BalasHapusterima kasih,coba contohkan return asset yg ada di perusahaan indonesia
BalasHapusMaksud kakak Return On Asset (ROA).. sedikit informasi ya kak, ROA ini digunakan untuk menghitung seberapa efektif perusahaan dalam mengelola asetnya. Sehingga semakin tinggi nilai ROA semakin bagus nilai perusahaan tersebut dalam mengelola asetnya untuk kegiatan yg produktif dan bermanfaat bagi perusahaan. Dan catatan lagi, dalam penilaian ini disarankan untuk menggunakan perusahaan yg sekiranya menggunakan aset yg sama. Agar nilai yg dihasilkan juga akurat. Contoh kalo perusahaan manufaktur ya dengan manufaktur, pertambangan ya dengan pertambangan..karena aset yg mereka gunakan dalam kegiatan produksi kan hampir sama antara jenis dan nilainya. Seperti itu kakak. Dan sebelumnya terimakasih banyak atas pertanyaan nya, semoga jawaban tersebut dapat membantu pembaca semua. Semisal ada salah dan kurang nya, mohon koreksi nya ya kakak2 sekalian.. terimakasih.. :)
HapusBermanfaat sekali :)
BalasHapusTerimakasih ilmunya
BalasHapusMakasihhh sangat bermanfaat
BalasHapusMenarik pembahasannya...
BalasHapusGood ,semangat terus
BalasHapusterimakasih untuk ilmunya
BalasHapusTerima kasih penjelasannya
BalasHapusPembahasannya bermanfaat sekali
BalasHapusTerimakasih