Oleh : Nimas Ratih Chandra Dewi / 17510122, Manajemen Sekuritas H, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Dosen Pengampu: M. Nanang Choiruddin, SE., MM
Dosen Pengampu: M. Nanang Choiruddin, SE., MM
Investasi akhir-akhir ini menjadi daya tarik bagi orang-orang yang ingin menanamkan modalnya. Ada berbagai macam tujuan mengapa orang berinvestasi. Ada yang ingin berinvestasi untuk masa depan, atau sekedar mencari keuntungan. Dalam berinvestasi tidak hanya uang saja yang bisa diinvestasikan tapi bisa seperti emas, properti, apertemen, saham, obligasi dan lain sebagainya untuk dijadikan modal untuk berinvestasi. Perkembangan instrumen investasi yang menjanjikan seiring dengan terbukanya akses informasi data maka semakin mudah investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi. Selain akan mendapat keuntungan, seorang investor juga harus siap mendapat risiko. Untuk itu, investor harus melakukan diversifikasi investasi dengan tujuan untuk mengurangi risiko yang akan ditanggung.
Salah satu jenis investasi yang banyak diminati berbagai kalangan adalah saham. Saham (Stock) merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seorang investor di dalam suatu perusahaan. Artinya jika seseorang membeli saham suatu perusahaan, berarti dia telah menyertakan modal ke dalam perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. Saham merupakan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka menambah modal disetor perusahaan tersebut. Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki risiko cukup tinggi. Banyak sekali jenis-jenis saham yang dapat dipilih oleh seorang investor. Dalam proses pemilihan saham, seorang investor harus mengetahui saham-saham mana yang prospektif dan profit untuk dibeli.
Diperlukan beberapa kali analisis jika ingin benar-benar mendapatkan profit dari saham yang telah dibeli. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham yang juga tidak bisa diprediksi oleh seorang investor. Diantaranya yaitu kondisi fundamental ekonomi seperti inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang, kebijakan pemerintah dan lain-lain. Tidak hanya dari kondisi ekonomi suatu negara ataupun kebijakan politiknya, namun dari sektor kesehatan juga dapat mempengaruhi harga saham. Contoh nyata saat ini sedang terjadi wabah virus Covid-19 atau yang biasa dikenal dengan virus corona. Virus corona tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan. Namun, nyatanya efek dari virus Corona ini tidak hanya dirasakan oleh negara-negara yang terjangkiti virus Corona, tapi juga secara global. Pertumbuhan ekonomi global terancam melambat karena bibit penyakit ini muncul dan melumpuhkan aktivitas sebuah negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu China.
Pergerakan harga saham-saham dapat dicermati melalui suatu indeks harga saham, yang dikenal dengan istilah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri sedang terkulai lemas ke posisi 4.907 atau melemah 10,75 persen pada sepanjang minggu kedua bulan Maret ini karena wabah tersebut. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil kebijakan intervensi yakni menghentikan perdagangan selama 30 menit (trading halt) dalam dua hari berturut-turut setelah saham rontok lebih dari 5 persen dalam sehari. Tidak heran bila kondisi ini turut mengkhawatirkan para investor hingga mengalihkan dana investasi mereka ke aset yang lebih aman (safe haven). Banyanya jumlah investor yang berbondong-bondong menjual saham membuat semakin anjloknya harga saham.
Pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal juga dapat dilakukan berdasarkan data historis atas saham individual yang dijadikan input, dan dianalisis untuk menghasilkan sejumlah keluaran yang menggambarkan kinerja dari setiap portofolio, apakah tergolong portofolio yang baik, atau sebaliknya. Penempatan aset di saham dan properti juga harus memilih dividen yang tinggi, fundamental kuat, perusahaan besar, dan pendapatannya bervariasi. Apabila melihat kondisi saat ini yang penuh dengan ketidakpastian, tentu bagi para investor sangat sulit memilih apakah menjual saham atau mempertahankannya. Dengan adanya wabah virus corona, sektor yang menarik minat para investor adalah saham di sektor kesehatan seperti rumah sakit dan perusahaan obat yang cukup defensif. Namun, tidak banyak pilihan saham di sektor tersebut. Hampir 3 bulan berlalu, ditengah rintangan pergerakan IHSG ini terdapat sejumlah saham yang masih aman seperti memiliki anti-body untuk melawan Corona.
Lima saham teratas teraman menurut akurat.co yang dapat menjadi alternatif pilihan para investor, yaitu PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC), PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), dan PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA). Banyak para ekonom yang memproyeksikan investor akan cenderung kembali membeli saham dengan fundamental kuat seperti perbankan, telekomunikasi dan konsumer. Dengan adanya ketidakpastian dalam keuntungan yang didapat, maka sebaiknya para investor menyeimbangkan potofolionya dengan menanamkan sebagian modalnya pada instrumen investasi lain yang lebih aman dan menjanjikan daripada saham, seperti obligasi. Meskipun memiliki tingkat return yang lebih rendah daripada saham, namun tingkat risiko yang ditanggung juga rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Basir, Saleh dan Hendy M. Fakhrudin. Aksi Korporasi, Strategi Untuk Meningkatkan Nilai Saham Melalui Aksi Korporasi. . Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Chandra, Rudy. “Analisis Pemilihan Saham oleh Investor Asing di Bursa Efek Indonesia.” Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. Volume 17, Nomor 2, 2010: 1.
Mega Susilowati, Rita Rahmawati, & Alan Prahutama. “ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN METODE MEAN-GINI.” JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3,, Tahun 2016: hlm 1.
Pudjiastuti, Suad Husnan & Enny. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: YKPN, 1993.
Winarto, Hari. “Penentuan Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Dan Rasionalitas Investor Terhadap Pemilihan Saham Di Bursa Efek Jakarta.” Majalah Ilmiah Ekonomika, Vol 12 No 1, 2010: 2-3.
https://www.cnnindonesia.com/ , diakses pada hari Kamis, 2 April 2020 10:25
https://www.finansialku.com/ , diakses pada hari Kamis, 2 April 2020 19.02
Kontan.co.id, diakses pada hari Kamis, 2 April 2020 10:07
Bagus ini rekomendasi perusahaannya
BalasHapusMantap , terimakasih penulis sudah memberi rekomendasi perusahaan yang bagus di pasar modal
BalasHapusMenarik
BalasHapus