Oleh: Ratna Wati/17510051, ANALISIS SEKURITAS
Dosen Pembimbing : Nanang Choiruddin SE,. MM
Portofolio saham adalah kumpulan aset investasi yang berupa saham, baik dimiliki perorangan maupun perusahaan. Dalam pemilihan portofolio saham kita perlu strategi yang bisa dilakukan investasi dalam pembentukan portofolio saham. Ada dua strategi yaitu strategi pasif dan strategi aktif. Strategi pasif biasanya meliputi tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi pada saham dan hanya mendasarkan pergerakkan sahamnya pada pergerakkan indek pasar. Artinya, investor tidak tidak secara aktif mencari informasi ataupun melakukan jual beli saham yang bisa menghasilkan return abnormal. Investor dalam hal ini hanya akan mengikuti indeks pasar. Di sisi lainnya, strategi aktif pada dasarnya akan meliputi tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual-beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakkan harga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk menghasilkan return abnormal. Tentunya investor harus berhati-hati dalam memilih strategi apa yang tepat baginya, apakah strategi aktif, pasif ataupun penggabungan kedua strategi tersebut secara bersamaan. Dalam pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka terhadap return harapan dan resiko masing-masing. Portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan return maksimal bagi investor dengan tingkat risiko tertentu. Sedangkan portofolio optimal adalah potofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien. Portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap terurn harapan dan risiko yang ditunjukkan oleh kurva indeferen.
Dosen Pembimbing : Nanang Choiruddin SE,. MM
Portofolio saham adalah kumpulan aset investasi yang berupa saham, baik dimiliki perorangan maupun perusahaan. Dalam pemilihan portofolio saham kita perlu strategi yang bisa dilakukan investasi dalam pembentukan portofolio saham. Ada dua strategi yaitu strategi pasif dan strategi aktif. Strategi pasif biasanya meliputi tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi pada saham dan hanya mendasarkan pergerakkan sahamnya pada pergerakkan indek pasar. Artinya, investor tidak tidak secara aktif mencari informasi ataupun melakukan jual beli saham yang bisa menghasilkan return abnormal. Investor dalam hal ini hanya akan mengikuti indeks pasar. Di sisi lainnya, strategi aktif pada dasarnya akan meliputi tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual-beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakkan harga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk menghasilkan return abnormal. Tentunya investor harus berhati-hati dalam memilih strategi apa yang tepat baginya, apakah strategi aktif, pasif ataupun penggabungan kedua strategi tersebut secara bersamaan. Dalam pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka terhadap return harapan dan resiko masing-masing. Portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan return maksimal bagi investor dengan tingkat risiko tertentu. Sedangkan portofolio optimal adalah potofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien. Portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap terurn harapan dan risiko yang ditunjukkan oleh kurva indeferen.
Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG, dalam Bahasa Inggris disebut juga Indonesia Composite Index, ICI, atau IDX Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek Indonesia (BEJ)). Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap hariya bahkan hal ini dapat dilakukan setelah sistem perdagangan otomasi diimplementasikan dengan baik. Fungsi indeks harga saham memounyai tiga manfaat utama, yaitu; sebagai penanda arah pasar, pengukur tingkat keuntungan, dan tolak ukur kinerja portofolio.
Pada saat ini kabar guyuran dana Rp 405,1 triliun untuk menangani pandemi COVID-19 hanya mampu menghijaukan indeks harga saham gabungan (IHSG) di sesi I perdagangan hari ini. Dengan kondisi yang masih dinamis, investor punya kesempatan untuk menilik kembali portofolionya. Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada perdagangan perdananya April 2020. Awalnya, indeks sempat menguat dan menyentuh level tertinggi Rp 4.627,418 pada awal sesi perdagangan. Seluruh 10 sektor menetap di wilayah negatif, dipimpin aneka industri (-2,46 persen), infrastuktur (-1,95 persen), dan finansial (-1,72 persen). Kepala Riset Mirae Sekuritas Hariyanto Wijaya sebelumnya mengatakan IHSG masih dalam tren melemah. Kondisi itu menurutnya akan bertahan sampai Mei 2020. Kondisi ini antara lain dipicu aksi penghindaran risiko oleh investor seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19. Saham memulai kuartal II/2020 dengan lebih banyak penurunan. Kondisi ini menarik sebagian investor untuk kembali masuk ke dalam pasar ini. Tapi dengan volatilitas yang meningkat, banyak yang memperkirakan penurunan lebih lanjut. Di pasar mata uang, nilai mata tukar rupiah ikut tergelincir ke zona merah dan ditutup melemah 140 poin atau -0,86 persen ke level Rp 16.450 per dolar AS.
Seseorang memutuskan untuk memulai berinvestasi, tentunya mereka sudah mengetahui target atau tujuan berinvestasi untuk melakukan diversifikasi atas portofolio investasi dengan harapan memberikan hasil yang optimal. Atau keduanya dapat saling menyeimbangkan dan membuat investasi tetap optimal di setiap kondisi pasar yang terjadi. Dengan penurunan IHSG secara tidak langsung dapat mempengaruhi target awal dan tujuan investasi dan inilah saat yang tepat untuk harus segera melakukan review atas portofolio investasi. Review portofolio tidak hanya penting dilakukan ketika kondisi pasar sedang tidak menentu. Saat kondisi pasar sedang membaik bisa saja portofolio investasi berubah misalnya dalam contoh yang sama, bisa saja porsi sahamnya yang meningkat pesat sehingga tidak seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Samsul, Mohammad. 2008. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Sunaryo, Deni. 2019. Manajemen Investasi Dan Portofolio. Serang: CV. PENERBIT QIARA MEDIA.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio Dan Investasi. Yogyakarta: KANISIUS
Tas, Oktay, dkk. 2016. Comparison of ethical and conventional portfolios with second-order stochastic dominance efficiency test. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management. Vol. 9 No. 4.
Idx.co.id
Bisnis.com
cnbcindonesia.com
kontan.co.id
m.id.investing.com
Bagus sekali 👍
BalasHapusMantap
BalasHapusBagus sekali
BalasHapusSemangat terus
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBagus
BalasHapus