Oleh: Zamruda Tsania Tahira / 17510090, Mata Kuliah : Analisis Sekuritas
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin, SE., MM
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin, SE., MM
Tujuan seorang investor melakukan investasi saham adalah mendapatkan capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan dari harga dari hasil jual beli saham dan dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham (Alam, 2007:77). Selain itu, berinvestasi saham juga memiliki dua risiko, yaitu capital loss dan opportunity loss. Capital loss adalah kerugian dari hasil jual beli saham, sedangkan opportunity loss adalah kerugian yang terjadi karena perusahaan/emiten dilikuidasi (Sihombing, 2008:33).
Untuk dapat mencapai tujan dan meminimalisir risiko tersebut, seorang investor harus teliti dalam memilih saham yang akan dijadikan instrument investasi. Sangat tidak dianjurkan bagi seorang investor apalagi seorang untuk membeli saham secara random dan tanpa pengetahuan/pemahaman karena itu hanya akan berujung pada kerugian. Agar tidak salah dalam memilih saham, ada beberapa cara yang dapat digunakan investor untuk memilih saham, antara lain dengan menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal.
Bagi investor/trader pemula analisis fundamental dan analisis teknikal mungkin terdengar asing. Namun, tidak bagi investor/trader yang sudah lama terjun di dunia pasar modal. Bagi mereka melakukan analisis teknikal dan fundamental adalah kegiatan yang wajib dilakukan. Oleh karena itu, wajib bagi seorang investor/trader untuk mengetahui cara memilih saham dengan menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal.
Apa Analisis Fundamental itu ?
Analisis fundamental adalah proses pengambilan keputusan investasi yang didasari oleh analisis makroekonomi, industry dan kinerja suatu perusahaan. Analisis fundamental akan memberikan pemahaman kepada investor mengenai perusahaan mana yang layak atau tidak layak untuk dibeli dan perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan yang baik.
1. Analisis makroekonomi perlu dilakukan oleh seorang investor karena kecenderungan adanya hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Sebelum melakukan investasi dan memilih suatu saham, seorang investor perlu melihat bagaimana kondisi makroekonomi negaranya, terutama nilai tukar rupiah terhadap dollar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dennis, dkk (2018) menunjukkan bahwa factor makroekonomi yang paling berpengaruh terhadap return saham adalah nilai kurs tukar, seorang investor yang berinvestasi pada di saham yang termasuk indeks LQ45 sebaiknya memperhatikan nilai kurs tukar untuk bisa mengurangi kerugian yang mungkin akan diterima jika terjadi kerugian akibat nilai kurs tukar. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dollar menguat akan memberikan dampak positif terhadap return saham yang akan diterima oleh seorang investor, namun sebaliknya apabila nilai tukar rupiah terhadap dolaar melemah akan berakibat negative terhadap return saham yang akan diterima oleh investor.
2. Analisis industry merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor, karena analisis tersebut dipercaya bisa membantu investor untuk mengidentifikasi peluang-peluang investasi dalam industry yang mempunyai karakteristik risiko dan return yang menguntungkan bagi investor (Tandelilin, 2010:352). Dalam memilih sebuah saham, seorang investor/trader juga harus melakukan analisis industry. Analisis industry dapat dilakukan dengan melihat statistik yang tedapat di website idx.co.id. Dari statistic tersebut seorang investor/trader dapat menentukan industry mana yang memiliki peluang untuk menghasilkan return yang menguntungkan bagi investor/trader.
Sumber: IDX Monthly Statistic, February 2020
3. Analisis Perusahaan, analisis yang dilakukan untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Ada lima jenis rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan pasar (Hanafi, 2015:36). Kalian bisa melihat informasi mengenai rasio-rasio keuangan perusahaan di laporan keuangan dan annual report perusahaan, biasanya di annual report perusahaan terdapat ikhtisar keuangan perusahaan yang berisi mengenai ringkasan laporan keuangan perusahaan selama lima tahun, selain itu para investor/trader juga dapat melihatnya di ICMD (Indonesia Capital Market Directory), yaitu ringkasan kinerja perusahaan yang dapat diakses di website idx.co.id.
Dari analisis rasio keuangan ini, investor/trader dapat mengetahui bagaimana kondisi kinerja keuangan suatu perusahaan, apakah perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik atau buruk. Untuk memilih sebuah saham, seorang investor/trader harus memilih saham dari perusahaan yang memilik kinerja keuangan dan non-keuangan yang baik, karena saham tersebut memiliki peluang yang sangat besar untuk memberikan return positif kepada para investor/trader.
Apa Analisis Teknikal itu ?
Analisis teknikal merupakan teknik analisis saham yang dilakukan dengan menggunakan data historis mengenai perkembangan harga saham dan volume perdagangan saham dalam pola grafik (Zulfikar, 2016:107). Tujuan dilakukan analisis teknikal adalah untuk memprediksi harga saham di masa yang akan datang. Analisis teknikal sangat sering digunakan oleh para investor/trader, terutama trader. Seorang trader harus selalu update terhadap pergerakan saham di bursa efek, karena itulah cara bagi seorang trader untuk mendapatkan capital gain. Dalam analisis teknikal ada beberapa indikator yang digunakan, antara lain Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan stochastic oscillator.
Grafik disamping adalah grafik dari indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan stochastic oscillator PT Astra International Tbk. Dari grafik diatas seorang investor akan mengetahui harga saham yang akan datang dan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham. Jika dilihat dari grafik diatas menunjukkan bahwa trend harga saham PT Astra International Tbk naik. Sehingga para investor/trader pemula dapat memilih saham ASII untuk dijadikan sebagai instrument investasi. Dalam memilih sebuah saham seorang investor/trader harus memilih saham yang memiliki trend harga saham yang naik, karena memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan.
Daftar Pustaka
Hanafi, Mamduh M. 2015. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Prakoso, Dennis Nugroho, dkk. 2018. Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Return Indeks LQ45 dan PEFINDO 25. Jurnala Aplikasi Manajemen dan Bisnis Volume 4 Nomor 3.
S., Alam. 2007. Ekonomi: untuk SMA DAN MA Kelas XI. Esis.
Sihombing, Gregorius. 2008. Kaya dan Pintar Jadi Trader & Investor Saham. Yogyakarta: Perbeit Indonesia Cerdas.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.
Zulfikar. 2016. Pengantar Pasar Modal dengan Pendekatan Statistika. Yogyakarta: Deepublish.
https://www.idx.co.id
ilmunya sangat bermanfaat, tidak hanya teori tapi juga ada rekomendasi saham
BalasHapusAlhamdulillah dapat pencerahan. terima kasih untuk ilmunya.
BalasHapusAlhamdulillah bisa nambah pelajaran dari sini.
BalasHapusSip artikelnyaa
BalasHapusAlhamdulillah bisa menambah wawasan
BalasHapusMantap , sangat informatif
BalasHapus