Oleh :
Tyas Agustin Setyaningrum / 17510030, Mata Kuliah:
Analisis Sekuritas/ Kelas F
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin, SE.,MM.
Sumber:
insight.kontan.co.id
Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwasannya saham itu bersifat fluktuatif, bisa
naik dan bisa turun sama halnya dengan harga barang atau komoditi di pasar.
Bagi beberapa orang disanalah seninya, bila pasar statis tidak akan menarik
minat investor. Dalam teori ekonomi,
naik turunnya harga saham merupakan sesuatu yang lumrah karena hal itu
digerakkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
Saham merupakan salah satu pilihan investasi yang
memberikan keuntungan yang besar (high
return). Keuntungannya diberikan
dalam bentuk capital gain maupun deviden.
Namun dibalik keuntungan itu semua pasti ada risiko yang tersimpan, yaitu capital loss. Ada beberapa cerminan yang
dapat dipakai dalam membaca pergerakan harga saham, antaraa lain Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG), Pefindo25, dan IDX30. Namun dari semua itu, IHSG
merupakan acuan pokok yang digunakan dalam mengetahui pergerakan harga saham di
Indonesia.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (3/4/2020), IHSG
ditutup menguat 91,74 poin atau 2,02 persen ke posisi 4.623,42. Sementara itu,
indeks saham LQ45 juga menguat 2,08 persen ke posisi 702,41. Selama perdagangan
IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.623,42 dan terendah 4.531,81.
Sebanyak 257 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 142
saham melemah dan 135 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup
ramai. Total frekuensi perdagangan saham 561.311 kali dengan volume perdagangan
9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun. Investor asing
jual saham Rp 70,54 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS)
berada di kisaran Rp 16.425. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar
menghijau. Penguatan dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 8,52 persen.
Kemudian disusul sektor infrastruktur yang menguat 2,83 persen dan sektor
manufaktur yang menguat 2,72 persen.
Dalam investasi saham, ada dua analisis yang dilakukan,
yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Tujuan dari analisis ini
adalah untuk mendapatkan saham yang paling bagus. Kedua analisis tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda satu sama lain. Intinya,
semua analisis, baik analisis fundamental maupun teknikal, dimaksudkan untuk
menggali informasi sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya mengenai instrumen
investasi yang ada.
Dari analisis yang dilakukan dengan analisis
fundamental, yang perlu diperhatikan adalah acuan untuk menentukan baik atau
jeleknya saham. Berikut ini adalah kriteria-kriteria yang bisa digunakan
sebagai acuan: memiliki kapitalisasi pasar >Rp500 miliar, emiten yang
memiliki model bisnis yang jelas dan baik, perusahaan konsisten dalam meningkatkan
laba atau saham dari kuartal ke kuartal, perusahaan tidak memiliki utang yang
lebih besar dari Debt Equity Ratio (DER), saham menjadi market leader, Price
Earning Ratio (PER) rata-rata tidak jauh berbeda. Selain metode fundamental,
melalui analisis teknikal, kita juga bisa memilih saham-saham yang bagus untuk
diinvestasikan dengan mengacu pada kriteria-kriteria berikut: memilih saham
dengan arah chart dominan >45°, tidak membeli saham yang 80% sideways, hanya
memilih saham yang memiliki tingkat volatilitas yang tinggi dan secara liquid
diperdagangkan setiap hari, pilih perusahaan yang memiliki jumlah saham beredar
di pasar cukup banyak dan ini mengindikasikan bahwa floating share kepemilikan
emiten tidak lebih dari 40%, Memiliki jumlah lot yang cukup banyak sehingga
harga saham tersebut tidak mudah dipermainkan.
Sumber: Tribunnews.com
Di tengah pandemi virus corona atau covid-19 ini bisa
kita lihat bahwa saham telekomunikasi atau sering disebut dengan TLKM sedang
memiliki peluang yang baik untuk melakukan investasi jangka panjang karena
dapat kita ketahui jika di tengah pandemi virus corona atau covid-19 sebagian
kantor menyarankan untuk pekerjanya melakukan work from home atau sering disebut WFH. Hal yang sama pun dilakukan oleh sekolah dan perguruan tinggi
untuk mengadakan perkuliahan sistem daring (dalam jaringan) agar mampu
mengurangi adanya tatap muka secara langsung yang bisa membantu mempermudah
penyebaran virus corona atau covid-19 ini. Maka tidak dapat dipungkiri jika
adanya koneksi data menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat yang menjalani work from home dan membuat penggunaan
layanan internet semakin tinggi pula. Beberapa sekolah dan perguruan tinggi pun
juga telah bekerja sama dengan berbagai layanan seperti Telkomsel yang
memberikan akses data bebas kuota hingga
30GB bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengakses aplikasi-aplikasi pembelajaran jarak jauh yang telah berkerja
sama dengan beberapa aplikasi pembelajaran melalui media online seperti
Ruangguru, Quipper, Zenius, Bahasa dan Cakap serta E-Learning.
Kemudian sempat disinggung bahwasannya saat ini terjadi
penguatan beberapa saham. Penguatan dipimpin oleh sektor industri dasar yang
naik 8,52 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang menguat 2,83
persen dan sektor manufaktur yang menguat 2,72 persen. Ini membuktikan jika
meskipun di tengah pandemi saham yang berada di sektor industri, infrastruktur,
dan manufaktur tetap bisa survive. Hal ini dikarenakan produk yang ada dalam
saham-saham tersebut tetap menjadi kebutuhan bagi masyarakat disaat baik
terjadi pandemic virus corona atau covid-19 ini ataupun sebaliknya. Jadi
pilihlah saham yang sekiranya produknya itu menjadi kebutuhan yang penting
dalam masyarakat.
BUKU
Halim, Drs. Abdul S.E.,
MBA, CSA. 2005. Analisis Investasi. Jakarta:
Salemba Empat
Sawidji Widoatmodjo. 2009. Pasar Modal Indonesia Pengantar & Studi
Kasus. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sukardi, David Kodrat, dan
Indojaya, Kurniawan. 2010. Manajemen
Investasi: Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
JURNAL
Danika Reka. 2014. Analisis Fundamental, Teknikal, dan Makroekonomi Harga Saham Sektor Pertanian.
Vol 16 Nomor 2. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.
INTERNET
diakses pada tanggal 01 April 2020
https://liputan6.com/tag/ihsg-melemah
diakses pada tanggal 01 April 2020
diakses pada tanggal 02 April 2020
diakses pada tanggal 03 April 2020
diakses pada tanggal 03 April 2020
diakses pada tanggal 03 April 2020
diakses pada tanggal 03 April 2020
Mabtap πππ
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSangat membantuππ
BalasHapusKeren π
BalasHapusTerima Kasih Informasinyaπ
BalasHapusMenambah wawasan. Terimakasih
BalasHapusInformatif ;) terimakasih informasinya
BalasHapusMakasi infonyaaaπ
BalasHapusπππ
BalasHapusSangat bermanfaat π
BalasHapusSipp
BalasHapusCukup menarik
BalasHapusKereeen
BalasHapusTerimakasih atas infonyaaa
BalasHapusMantap , artikelnya sangat informatif
BalasHapus