Jumat, 03 April 2020

Dampak Covid-19 bagi Nilai Saham Saat Ini

Oleh : Melinda Dila Safira (17510234), Analisis Sekuritas 
Dosen : M. Nanang Choiruddin, SE., MM 

Pasar saham dalam negeri tertekan hebat oleh penyebaran wabah virus coronabelakangan ini. Akibat tekanan tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan sempat terjun ke posisi 4.895 pada Kamis (12/3) kemarin hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham. Dalam kondisi normal, biasanya investor saham menggunakan teknik membeli saat harga rendah dan menjual ketika harga sedang naik untuk meraup untung. Namun, di kondisi saat ini, investor banyak yang berpikir dua kali untuk menggunakan strategi tersebut karena pergerakan saham penuh ketidakpastian. Terdapat investor yang memikirkan pembelian untuk investasi jangka panjang, dan ada pula yang melakukannya untuk jangka yang lebih pendek seperti trading sehari-hari. 

Kondisi pasar saat ini merupakan momen yang lebih tepat dimanfaatkan oleh investor yang memiliki tujuan berinvestasi jangka panjang. Pasalnya, investor dapat membeli saham blue chips atau dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil dan liabilitas dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dengan harga yang lebih rendah. Namun, keuntungan yang didapat tak bisa muncul dalam waktu dekat. Sebab, kemungkinan besar harga saham masih akan tetap di level yang rendah dalam waktu yang lama. Tetapi, terdapat juga keuntungan dari jangka waktu yang panjang tersebut. Investor jangka panjang dapat lebih menghemat dari sisi pengeluaran transaksi perdagangan aktif.Sementara untuk para trader atau investor yang menjual saham lebih cepat (jangka pendek), disarankan untuk memastikan hanya membeli saham dengan likuiditas tinggi. Saham yang sudah turun sebelum IHSG anjlok direkomendasikan untuk dihindari. 

Diingatkan juga kepada investor jangka pendek untuk lebih hati-hati dalam mengukur risiko. Pasalnya, di tengah kondisi ketidakpastian seperti sekarang, pergerakan pasar saham sulit untuk ditebak. Harus lebih hati-hati, karena ada beberapa kejadian yang selama ini harga sahamnya naik terus, tapi kemudian besoknya sudah anjlok karena suatu peristiwa atau berita. 

Momen penurunan harga saham dapat menjadi kesempatan besar untuk investasi panjang. Namun, disarankan para investor untuk mengetahui terlebih dahulu toleransi risiko masing-masing pribadi. investor sebaiknya berinvestasi menggunakan cara yang cocok dengan karakter kemampuan dirinya menerima resiko masing-masing. Ada orang-orang yang tipenya konservatif, ada yang agresif, ada yang moderat. Kalau misal sudah paham tingkat kemampuan masing-masing menahan resiko, itu bisa meminimalisir kerugian dan menentukan waktu lebih tepat (untuk menjual saham). Untuk investor yang konservatif,  tidak disarankan untuk masuk pasar saham di tengah kondisi penuh tekanan dan ketidakpastian seperti sekarang. Namun, bagi orang-orang tipe agresif, dapat memasuki pasar saham dan langsung membeli saham blue chip dengan harga diskon, serta bermain jangka panjang. Sementara bagi para investor yang memiliki target untung dalam jangka pendek, direkomendasikan untuk memakai cara lebih aman, dengan model investasi deposito atau obligasi suku retail.
Penyebaran Virus Covid-19  yang masif di Indonesia membuat penurunan pada kegiatan ekonomi. Itu terjadi pada berbagai sektor lembaga keuangan di Indonesia seperti perbankan hingga konsumsi rumah tangga yang menurun. Di sektor konsumsi rumah tangga terjadi ancaman kehilangan pendapatan masyarakat karena tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terutama rumah tangga miskin dan rentan serta sektor informal.Kemudian, penurunan lainnya juga terjadi pada UMKM. Pelaku usaha ini tidak dapat melakukan kegiatan usahanya sehingga terganggu kemampuan memenuhi kewajiban kredit.

Daftar Pustaka
Anoraga, Pandji & Piji, Pakarti. 2006. Pengantar Pasar Modal. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arifin, Ali. 2001. Membaca Saham, Panduan Dasar Seni Berinvestasi dan Teori Permainan Saham. Edisi Pertama. Yogyakarta. Andi Offset.
Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia Tahun 2010.
Fahmi, Irham. 2012.  Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab.  Jakarta: Salemba.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Fatriana, R., Condro, E. 2011.  Mengenal Investasi Saham. Jakarta: Pustaka Gemilang.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta. Salemba Empat
Widoatmojo, Sawidji. 2004.  Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta. PT Rineka Cipta.

9 komentar:

  1. Terimakasih,infonya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah terimakasih kak semoga bermanfaat, coronanya juga cepat pergi juga

    BalasHapus
  3. Terimakasih infonya semoga bermanfaat serta virus nya segera berlalu

    BalasHapus
  4. Masya Allah terima kasih ilmunya kak. Samgat bermanfaat buat semua

    BalasHapus
  5. Terima kasih ilmunya kakak, semoga bermanfaat untuk Nusa dan bangsa

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Terimakasih infonya sangat bermanfaat sekali ,semoga virus corona cepat hilang dan aktifitas segera berjalan seperti semula

    BalasHapus
  8. Detail sekali penjabarannya.. Terimakasih

    BalasHapus
  9. Semoga virus ini bisa segera berakhir, dan bisa berdampak baik bagi para investor

    BalasHapus