Jumat, 03 April 2020

Kepanikan Global Soal Virus Corona Mereda, IHSG Menguat 380 Poin

Oleh: Nadiyah Bararatun Nufus, NIM: 17510208
Dosen Pembimbing: M. Nanang Choiruddin, SE.,MM

Pasar modal tentunya menjadi salah satu hal yang terkena dampak oleh penyebarancorona di Indonesia, pada awal tahun sudah terdapat penurunan sebanyak 13,44%, walaupunterdapat penurunan tentu saja masih terdapat prospek positif dalam berinvestasidi pasar modal Indonesia karena faktanya dibandingkan dengan beberapa Negara,Indonesia masih bertahan menjadi tujuan investasi dunia.

Mewabahnya virus COVID-19 di dunia termasuk di Indonesia tentunya membawa bebrapa pengaruh, termasuk pengaruh terhadap perekonomian di Indonesia maupun Dunia. Menurut data, sejauh ini ditemukan 579 kasus positif corona, 49 orang meninggal dunia dan 30 orang sembuh per tanggal 23 Maret 2020. Karena hal tersebut para ekonom pun memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan semakin melemah sehingga membuat Indonesia berpotensi pada jalur pertumbuhan terlemah sejak 2009. Tidak hanya itu, penyebaran virus corona ini pastinya berpotensi menghambat aktivitas ekonomi dan perdagangan secara global selain pengaruh dari anjloknya harga minyak yang mempengaruhi menurunnya nilai pasar modal.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan kepanikan pasar keuangan global terhadap penyebaran Virus Corona sudah mulai mereda. Hal tersebut terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 380 poin ke level 4.316."IHSG di Jakarta mengalami penguatan. Catatan yang kami lihat, saat ini sudah di posisi 4.316 atau menguat 380 poin. Itu merupakan penguatan signifikan setelah mengalami tekanan kepanikan," ujar Perry melalui Video Confrence, Jakarta, Kamis (26/3).

Perry mengatakan, penguatan IHSG juga diikuti oleh saham-saham perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa perusahaan sudah mulai bergerak ke zona hijau yang menandakan investor mulai menanam kembali dananya."Banyak saham-saham di dalam warna hijau atau mengalami kenaikan harga dan ini menunjukkan kondisi kepanikan global mereda. Dan apa yang kita alami di pasar keuangan Indonesia tidak terpisah dari kondisi pasar keuangan dunia tadi," paparnya.

Dia menambahkan, bersamaan dengan perbaikan kinerja IHSG, aliran dana keluar atau out flow juga sudah melandai. "Outflow juga mengalami penurunan, ini menunjukkan kondisi pasar keuangan semakin membaik," tandasnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan sesi I Selasa (31/3/2020), setelah mendapat sentimen positif dari penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street, serta kejutan data manufaktur dari China.

Di awal perdagangan, IHSG sempat melesat 3,51% ke 4.569,473, tetapi akhirnya terpangkas dan mengakhiri perdagangan sesi I di 4.489.7 atau menguat 1,7%. Berdasarkan data RTI, nilai transaksi di perdagangan sesi I sebesar Rp 3,3 triliun dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 352,39 miliar di pasar reguler dan non-reguler.

Di tengah penguatan IHSG, saham-saham emiten pengelola rumah sakit di Indonesia pun mulai jadi incaran investor setelah harga sahamnya naik dalam sepekan dan sebulan terakhir di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

Namun ditengah-tengah pandemi virus yang mengglobal terdapat beberapa perusahaan yang mengalami peningkatan nilai saham. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)Saham emiten pengelola RS Siloam (Siloam Hospitals) ini menguat 11,56% di level Rp 5.500/saham di sesi I. Sepekan, saham SILO naik 22% kendati sebulan terakhir terkoreksi 14,40%. Pasar modal mengalami tantangan tahun ini khususnya awal tahun ini sudah ada penurunan 13,44% karena ada sentimen virus corona dan suspend travel ke eropa yang menjadi faktor penyebab. “Ahmad” mengatakan, tapi salah satunya yang jadi concern yakni virus corona yang membuat aktivitas dunia terhambat. Di sisi lain, BEI telah menyiapkan beberapa skenario untuk menanggulangi sentimen negatif akibat virus corona seperti melakukan relaksasi agar pasar saham tetap menjanjikan. Apalagi corona memang membuat sentimen negatif baik pasar domestik maupun global karena peran china terhadap ekonomi dunia cukup besar. Di Indonesia, sejak awal juga dari Bank Indonesia sudah mengantisipasi jangan sampai menghambat perekonomian sampai kayak di China. Dan pemerintah juga ada protokol-protokol untuk menjadi bahan antisipasi, menyiapkan beberapa skenario. Dalam hal ini BEI sedah menyiapkan beberapa peraturan yang dibuat untuk relaksasi. Jadi, kita memberikan antisipasi untuk regulasi di market,” ujarnya.

Ditengah kondisi pasar yang berada dalam tren penurunan, Bursa Efek Indonesia (BEI) measih mencatat kenaikan jumlah investor pasar modal. Direktur pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, tercatat sejumlah 2,6 juta single investor identification (SID) hingga angka akhir tahun 2019” Ujarnya di Bursa efek Indonesia Jum’at (13/3). Bursa saham Indonesia masih dalam keadaan tertekan akibat penyebaran negatif virus corona, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengingat ekonomi Indonesia masih bagus. Pandemi wabag corona dampak negatif terhadap sektor keuangan nasional khusus pasar modal. Dalam kurun waktu satu bulan berakhir, indeks harga pasar telah diperbaiki membuktikan pelemahan signifikan. Hal ini merupakan sebagian besar investor yang menahan diri bertransaksi di busa saham Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
 
https://www.kompasiana.com/gunggekmira/5e7c389fd541df7ae4658eb2/pasar-modal-ikut-kena-dampak-virus-corona-apa-yang-harus-dilakukan-investor

https://www.cnbcindonesia.com/market/20200331125034-17-148740/efek-corona-saham-4-emiten-rs-jadi-primadona-cuan-terus (diakses pada 02 april 2020)

https://www.kompasiana.com/susianti/56595faf2623bdfe0f80297e/penilaian-harga-saham?page=all

Abdul Halim. 2003. Analisis Investasi. Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat :Jakarta

Zabdi Aria. 2017. Pasar Modal (Capital Market). Vol 04 No 01

Idx.co.id. 2020. https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/ (diakses pada 02 april 2020)

Investing.com. 2020. PT Siloam International Hospitals Tbk. https://www.investing.com/equities/mitra-keluarga-karyuasehat


3 komentar: