Jumat, 03 April 2020

VIRUS CORONA AWAL TAHUN 2020 MENGANCAM PORTOFOLIO SAHAM

Oleh : Nur Aini Maysaroh / 17510032, Mata Kuliah : Analisis Sekuritas H
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choiruddin, SE., MM.

Tahukah kamu apa itu portofolio saham? Portofolio adalah kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi Dalam pembentukan portofolio, investor selalu menginginkan return yang maksimal dengan risiko yang tertentu atau mencari risiko yang rendah dengan return tertentu. yang harus dihadapinya.

Pemilihan waktu pengambilan data setiap tiga bulan, sejalan dengan adanya laporan triwulan dari OJK. Pemilihan portofolio terbagi menjadi dua, antara lain pertama menganalisis sekuritas yang akan dipilih pada pembentukan portofolio, kedua memilih sekuritas yang akan dimasukkan pada portofolio yang dianalisis berdasarkan pengukuran kinerja sekuritas tersebut dimasa akan datang. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja pasar.

Apa dampak dari virus corona terhadap portofolio saham? Pasar keuangan global sedang panik akibat kekhawatiran dampak buruk wabah virus corona. Virus corona tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan. Namun, pertumbuhan ekonomi global juga terancam melambat karena bibit penyakit ini muncul dan melumpuhkan aktivitas sebuah negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu China. Jika ekonomi memburuk, aset investasi, terutama aset pasar keuangan, bisa terkena dampaknya.
 
Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan China memiliki ekonomi kuat dan tidak ada negara yang tidak bekerjasama dengan China. Maka ketika pertumbuhan ekonomi China berpotensi menurun karena imbas dari virus corona, kegiatan ekonomi negara lain juga berpotensi melambat.
 
Meski begitu Eko optimistis dampak negatif virus corona akan mereda. Dengan kata lain saat aset berisiko kini cenderung terkoreksi, maka ini saatnya investor untuk akumulasi beli saham di harga murah. Eko mengingatkan, penting untuk menjaga posisi dana kas. Tujuannya agar investor punya amunisi untuk mengakumulasi saat harga saham turun lagi.
 
Senada, Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan tren penguatan aset safe haven hanya sementara dan akan berbalik melemah jika penyebaran virus corona mereda.
Selain saham, Wawan mengatakan, pilihan investasi menarik lainnya adalah masuk obligasi karena menjanjikan penghasilan tetap. Investor bisa masuk obligasi negara dan korporasi, atau melalui reksadana pendapatan tetap dan reksadana terproteksi.
 
Secara umum, Wawan menyarankan racikan portofolio di tahun ini 50% berbasis obligasi, 30% pada pasar uang dan 20% di saham. Sedangkan racikan alokasi portofolio menurut Soni terdiri dari 15% di emas atau deposito, 60% obligasi dan 25% saham.

Daftar Pustaka
Salim, Dwi Fitrizal. 2019. Perancangan Portofolio Optimal Dengan Menggunakan Return On Assets, Return On Equity dan Economic Value Added Pada Jakarta Ismaic Index Periode 2014-2018. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan. Vol. 7 No. 1
Yuliani, Fitria dan Noer Azam Achsani. 2017. Analisis Pembentukan Portofolio Berbasis Risk dan Return (Studi Kasus Saham di Jakarta Islamic Index Periode Juni 2011 – Mei 2016). Jurnal Al-Muzara’ah. Vol. 5 No. 2
Sari, Fenita Dwi, IB Anom Purbawangsa dan Luh Gede Sri Artini. 2017. Kinerja Portofolio Saham Berdasarkan Saham Perusahaan Orang Kaya Indonesia Menurut Forbes Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. ISSN : 2337-3067
Kontan.co.id
Detik.com
Tempo.com
id.investing.com

5 komentar: