Rabu, 08 April 2020

STRATEGI INVESTASI DALAM MENGHADAPI PANDEMI VIRUS COVID-19

Oleh : Evi Dwi Jayanti (17510029), Mata Kuliah : Analisis Sekuritas H
Dosen Pembimbing : M.Nanang Choiruddin,SE., MM.

Organisasi kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO) secara resmi menetapkana virus Covid-19 sebagai pandemic. Virus corona (covid-19) yang telah menyebabkan pendemi tak hanya berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat saja, tetapi juga menghantam sector perekonomian di Indonesia yang berdampak cukup dalam, tidak terkecuali bagi perekonomian global yang terus menunjukkan volatilas, bahkan cenderung menurun. Ketidakpastian atas jangka waktu redanya pendemi ini juga membuat pergerakan pasar modal di hampir seluruh negara mengalami koreksi dalam.

Imbauan pemerintah pusat dan daerah untuk mulai mengurangi aktivitas luar rumah tentumemberikan dampak signifikan bagi pergerakan ekonomi yang tercermin dalam pergerakan pasar modal dalam satu bulan belakangan.

Hingga pecan ke-3 dibulan maret, indeks harga saham gabungan (IHSG) telah terkoreksi sebesar -33,41 persen ke level 4.194 sejak awal tahun. Bahkan selam 2 pekan terakhir saja IHSG telah mengalami setidaknya 4 kali suspense perdagangan sementara (trading suspension) secara otomatis karena mnagalami pelemahan hingga -5 persendalam satu hari.

Hal ini tentu menimbulkan keresahan bagi investor dan masyarakat pada umunya, terutama dalam mebangun kembali optimisme ditenagh terhambatnya arus perekonomian. Pemerintah melalui kementerian keuangan bahkan telah mulai mendorong kementrian dan Lembaga (K/L) serta pemerintah daerah (Pemda) untuk mengakselerasi belanja terutama pada jadwal Kuartal I 2020. Hal tersebut juga menimbulkan kegaduhan para investor dan masyarakat pada umumnya karena ketidakpastian pasar yang terus menunjukkan pelemahan. Tak sedikit investor yang telah mencairkan instrument investasinya karena hal ini.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan terhadap pertumbuhan ekonomiIndonesia akibat pandemic covid-19, serta penurunan harga-harga komoditas. Selanjutnya pemerintah juga melakukan re-focusing penganggran dan meluncurkan paket stimulus Fiskal jilid I dan jilid II yang diharapkan mendukung bergeraknya sector rill.

Oleh sebab itu menimbang-nimbang ulang strategi investasi harus dilakukan. Perencana keuangan dari OneShildt Financial Planning budi raharjo mengatakan bahwa strategi yang tepat dalam melakukan investasi adalah denagn melihat kembali apa tujuan yang ingin dicapai. Karena menurutnya langkah yang paling bijak dalam berinvestasi ialah mengetahui tujuan terlebih dahulu, baru kemudian diimplementasikan dengan menentukan jenis atau instrument apa yang paling cocok untuk mencapai tujuan tersebut.

Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kebingungan yang mungkin timbul ketika pasar sedang bergejolak, seperti yang kini terjadidengan adanya pandemic Covid-19. Keputusan apakah instrument yang dimiliki atau ditahan atau dialihkanharus mengacu pada tujuan awal yang telah ditetapkan.

Upaya pemerintah untuk menjaga ekonomi nasional layaknya diapresiasi dengan bijaknya masyarakat dalam mengelola strategi keuangannya. Penasihat Investasi berpendapat masyarakat perlu lebih bijak dalam mengatur keuangannya , baik mereka yang aktif sebagai investor, maupun public yang belum familiar dengan aktivitas transaksi dipasar modal.

Namun Badan Koordinasi penanaman Modal (BPKM) memastikan animo investor untuk menanamkan modal di Indonesia tak turun ditengah mewabahnya Virus Covid -19 keyakinan itu berdasarkan data penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang rata-rata masih sekitar seribuhan per hari.

Kementrian Koordinator bidang kemaritiman dan investasi (Kemenko marvest), memastikan proyek investasitetap berjalan sesuai rencana. Hanya saja memang terdapat perlambatan dalam proses eksekusi.

Rekomendasi perlakuan keuangan selama pendemi Covid-19 denagn beberapa hal berikut:
1. Tingkatkan dan darurat, para ahli kesehatan memperkirakan, diperlukan waktu yang tidak sebentar hingga pendemi mereda sampai mencapai titik normal. Karenanya, investor prlu mengalokasikan lebih banyak dana darurat untuk berjaga di rentang waktu sekitar tiga hingga enam bulan kedepan.
2. Review & Rebalance Portofolio
3. Perhatikan momentum investasi
4. Diversifikasi investasi
5. Sehat pangkal bahagia & kaya

DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto HM, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi kesepuluh, BPFE-Yogyakarta, 2016
Heri Abrianto, Amin hikmanto, Analisis Penilaian Beberapa harga Saham di BEI dengan Pendekatan Nilai Buku (Price to Book Value), Jurnal Politeknik Negeri Jakarta Hal.407. https://money.kompas.com/read/2020/03/25/182353726/10-bumn-yang-sahamnya-rontok-parah-saat-corona-menyerang.
https://investasi.kontan.co.id/news/penambahan-rp-405-triliun-di-apbn-untuk-tangani-covid-19-belum-mampu-ungkit-ihsg
https://kominfo.go.id/content/detail/25170/pemerintah-luncurkan-situs-resmi-covid-19/0/berita
https://katadata.co.id/tags/bursa-efek-indonesia
https://katadata.co.id/berita/2020/03/30/ihsg-diprediksi-turun-lagi-dipengaruhi-aksi-ambil-untung-dan-corona

0 komentar:

Posting Komentar