Setelah memeriksa trend dan faktor penting dalam perihal lokasi, kita sekarang perlu memperhatikan bagaimana sebuah perusahaan dapat membuat keputusan lokasi. Dalam bagian ini, kita akan membahas cara menempatkan satu fasilitas baru. Ketika fasilitas tersebut menjadi bagian dari jaringan fasilitas perusahaan yang lebih besar, maka diasumsikan bahwa ini tidak memiliki interdependensi. Mari kita perhatikan bagaimana memutuskan apakah sebuah lokasi benar-benar dibutuhkan, dan kemudian mempelajari sebuah proses seleksi sistematis yang dibantu oleh metode jarak-muatan untuk menentukan kedekatan.
Memilih perluasan tempat yang sudah ada, lokasi baru, atau relokasi. Manajemen pertama kali harus memutuskan apakah perlu melakukan ekspansi pada tempat yang sudah ada, membangun fasilitas lain, atau merelokasi ke tempat lainnya. Survey dalam perusahaan Fortune 500 memperlihatkan bahwa 45 persen ekspansi adalah di tempat, 43 persennya adalah gedung baru pada lokasi baru, dan hanya 12 persen adalah relokasi semua fasilitas. Ekspansi di tempat memiliki keuntungan karena bisa menghasilkan kebersamaan manajemen, mengurangi waktu dan biaya konstruksi, dan menghindari perpisahan operasi. Meski begitu, sebuah perusahaan bisa mengekspansi sebuah fasilitasnya secara berlebihan, yang tidak menghasilkan ekonomi skala. Penanganan material yang buruk, peningkatan kontrol produksi kompleks, dan kurangnya ruang adalah alasan dari pembuatan sebuah gedung baru atau merelokasi gedung yang ada.
Memilih perluasan tempat yang sudah ada, lokasi baru, atau relokasi. Manajemen pertama kali harus memutuskan apakah perlu melakukan ekspansi pada tempat yang sudah ada, membangun fasilitas lain, atau merelokasi ke tempat lainnya. Survey dalam perusahaan Fortune 500 memperlihatkan bahwa 45 persen ekspansi adalah di tempat, 43 persennya adalah gedung baru pada lokasi baru, dan hanya 12 persen adalah relokasi semua fasilitas. Ekspansi di tempat memiliki keuntungan karena bisa menghasilkan kebersamaan manajemen, mengurangi waktu dan biaya konstruksi, dan menghindari perpisahan operasi. Meski begitu, sebuah perusahaan bisa mengekspansi sebuah fasilitasnya secara berlebihan, yang tidak menghasilkan ekonomi skala. Penanganan material yang buruk, peningkatan kontrol produksi kompleks, dan kurangnya ruang adalah alasan dari pembuatan sebuah gedung baru atau merelokasi gedung yang ada.
Keuntungan pendirian sebuah gedung baru atau berpindah ke sebuah ruang retail atau kantor baru adalah bahwa perusahaan tidak hanya menjalankan produksinya dari sebuah gedung saja, tapi perusahaan bisa menggunakan tenaga kerja baru dan yang lebih produktif, sehingga perusahaan dapat memodernisasi teknologi baru dan mengurangi biaya transportasi. Sebagian besar perusahaan yang memilih relokasi adalah yang berskala kecil (kurang dari 10 pegawai). Perusahaan semacam ini cenderung menjadi perusahaan lokasi-tunggal yang menahan keinginan ruangnya dan selalu meredesain proses dan layout produksinya. Lebih dari 80 persen semua relokasi adalah di dalam jarak 20 mil dari lokasi pertama, yang memudahkan perusahaan untuk mengendalikan tenaga kerjanya sekarang.
Membandingkan beberapa tempat. Sebuah proses seleksi sistematik dimulai setelah ada sebuah persepsi atau bukti bahwa membuka sebuah outlet eceran, gudang, kantor, atau pabrik dalam sebuah lokasi baru akan meningkatkan laba. Sebuah tim bisa diserahi tanggungjawab untuk keputusan seleksi dalam sebuah korporasi besar, atau seorang individu bisa membuat keputusan semacam ini dalam sebuah perusahaan kecil. Proses memilih sebuah lokasi fasilitas baru akan melibatkan beberapa langkah.
Mengenali faktor lokasi penting dan mengkategorikannya sebagai dominan atau sekunder. Perhatikan wilayah alternatifnya; kemudian, sempitkan pilihannya kepada komunitas alternatif dan terakhir menspesifikasikan tempat. Mengumpulkan data tentang alternatif dari konsultan lokasi, agen pembangunan negara bagian, dan departemen perencanaan kota dan developer lahan, perusahaan daya listrik, bank, dan kunjungan on-site. Data pemerintah memberikan sebuah pedoman statistik. Menganalisa data yang terkumpul, dimulai dengan faktor kuantitatif – faktor yang dapat diukur dalam satuan uang, seperti biaya atau pajak transportasi tahunan. Nilai satuan uang ini dibagi menjadi beberapa kategori biaya terpisah (seperti transportasi inbound dan outbound, pekerja, konstruksi, dan utilitas). Menggunakan faktor kualitatif yang terkait setiap tempat ke dalam evaluasi. Sebuah faktor kualitatif adalah faktor yang tidak dapat dievaluasi dalam nilai dolar, seperti sikap komunitas atau kualitas hidup. Untuk memadukan faktor kuantitatif dan kualitatif, beberapa manajer mereview kinerja dari setiap faktor, sedangkan manajer lainnya memberikan bobot kepentingan relatif pada setiap faktor dan menghitung skor bobot dari setiap site, dengan menggunakan sebuah matrik preferensi. Site dengan skor bobot tertinggi adalah yang terbaik.
Menggunakan metode jarak - muatan. Metode jarak-muatan adalah sebuah model matematika yang digunakan untuk mengevaluasi lokasi berdasarkan faktor kedekatan. Tujuannya adalah memilih sebuah lokasi yang mengurangi muatan bobot total yang masuk ke dan keluar dari fasilitas. Jarak antara dua point tersebut ditunjukkan dengan menempatkan point ke koordinat grid dalam sebuah peta. Sebuah pendekatan alternatif di sini adalah penggunaan waktu daripada jarak.
Menghitung skor jarak-muatan. Metode jarak-muatan adalah sebuah model matematika yang digunakan untuk mengevaluasi lokasi berdasarkan faktor kedekatan. Untuk menghitung jarak-muatan di berbagai lokasi spesial, digunakan ukuran jarak Euclide atau rektilinier dan hanya mengalikan muatan yang mengalir ke dan dari fasilitas dengan jarak tempuhnya. Tujuannya adalah menemukan satu lokasi fasilitas yang dapat diterima yang bisa mengurangi skor, dimana lokasi tersebut didefinisikan oleh koordinat x dan koordinat y. Pertimbangan praktikal ini mendorong manajer bisa memilih lokasi yang tepat dengan skor yang terendah mungkin.
Pusat gravitasi. Sebuah awal yang baik dalam mengevaluasi lokasi adalah dengan model jarak-muatan; koordinat-x (x*) dari pusat gravitasi bisa ditentukan dengan mengalikan koordinat-x (xi) setiap point dengan muatannya (li), menjumlahkan hasilnya, dan kemudian membaginya dengan jumlah muatan. Lokasi ini biasanya bukanlah yang optimal untuk ukuran jarak Euclide atau rektilinier, tapi ini masih menjadi sebuah point starting yang sempurna.
Menggunakan analisa titik impas. Analisis titik impas dapat membantu seorang manajer membandingkan alternatif lokasi berdasar faktor kuantitatif yang dapat ditentukan dalam ukuran biaya total. Ini bisa berguna ketika manajer ingin mendefinisikan rentangan dari setiap alternatif yang terbaik. Langkah dasar untuk solusi grafik dan aljabar adalah seperti berikut: Menentukan biaya variabel dan biaya tetap untuk setiap tempat. Perhatikan bahwa biaya variabel adalah porsi biaya total yang beragam secara langsung dengan volume output. Perlu diingat bahwa biaya tetap adalah porsi biaya total yang tetap konstan apapun level outputnya. Tentukan garis biaya totalnya – jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap – untuk semua site pada sebuah grafik tunggal. Tentukan range yang dari situ setiap lokasi memiliki biaya paling rendah. Secara aljabar, pecahkan point break-even pada range relevan.
Membandingkan beberapa tempat. Sebuah proses seleksi sistematik dimulai setelah ada sebuah persepsi atau bukti bahwa membuka sebuah outlet eceran, gudang, kantor, atau pabrik dalam sebuah lokasi baru akan meningkatkan laba. Sebuah tim bisa diserahi tanggungjawab untuk keputusan seleksi dalam sebuah korporasi besar, atau seorang individu bisa membuat keputusan semacam ini dalam sebuah perusahaan kecil. Proses memilih sebuah lokasi fasilitas baru akan melibatkan beberapa langkah.
Mengenali faktor lokasi penting dan mengkategorikannya sebagai dominan atau sekunder. Perhatikan wilayah alternatifnya; kemudian, sempitkan pilihannya kepada komunitas alternatif dan terakhir menspesifikasikan tempat. Mengumpulkan data tentang alternatif dari konsultan lokasi, agen pembangunan negara bagian, dan departemen perencanaan kota dan developer lahan, perusahaan daya listrik, bank, dan kunjungan on-site. Data pemerintah memberikan sebuah pedoman statistik. Menganalisa data yang terkumpul, dimulai dengan faktor kuantitatif – faktor yang dapat diukur dalam satuan uang, seperti biaya atau pajak transportasi tahunan. Nilai satuan uang ini dibagi menjadi beberapa kategori biaya terpisah (seperti transportasi inbound dan outbound, pekerja, konstruksi, dan utilitas). Menggunakan faktor kualitatif yang terkait setiap tempat ke dalam evaluasi. Sebuah faktor kualitatif adalah faktor yang tidak dapat dievaluasi dalam nilai dolar, seperti sikap komunitas atau kualitas hidup. Untuk memadukan faktor kuantitatif dan kualitatif, beberapa manajer mereview kinerja dari setiap faktor, sedangkan manajer lainnya memberikan bobot kepentingan relatif pada setiap faktor dan menghitung skor bobot dari setiap site, dengan menggunakan sebuah matrik preferensi. Site dengan skor bobot tertinggi adalah yang terbaik.
Menggunakan metode jarak - muatan. Metode jarak-muatan adalah sebuah model matematika yang digunakan untuk mengevaluasi lokasi berdasarkan faktor kedekatan. Tujuannya adalah memilih sebuah lokasi yang mengurangi muatan bobot total yang masuk ke dan keluar dari fasilitas. Jarak antara dua point tersebut ditunjukkan dengan menempatkan point ke koordinat grid dalam sebuah peta. Sebuah pendekatan alternatif di sini adalah penggunaan waktu daripada jarak.
Menghitung skor jarak-muatan. Metode jarak-muatan adalah sebuah model matematika yang digunakan untuk mengevaluasi lokasi berdasarkan faktor kedekatan. Untuk menghitung jarak-muatan di berbagai lokasi spesial, digunakan ukuran jarak Euclide atau rektilinier dan hanya mengalikan muatan yang mengalir ke dan dari fasilitas dengan jarak tempuhnya. Tujuannya adalah menemukan satu lokasi fasilitas yang dapat diterima yang bisa mengurangi skor, dimana lokasi tersebut didefinisikan oleh koordinat x dan koordinat y. Pertimbangan praktikal ini mendorong manajer bisa memilih lokasi yang tepat dengan skor yang terendah mungkin.
Pusat gravitasi. Sebuah awal yang baik dalam mengevaluasi lokasi adalah dengan model jarak-muatan; koordinat-x (x*) dari pusat gravitasi bisa ditentukan dengan mengalikan koordinat-x (xi) setiap point dengan muatannya (li), menjumlahkan hasilnya, dan kemudian membaginya dengan jumlah muatan. Lokasi ini biasanya bukanlah yang optimal untuk ukuran jarak Euclide atau rektilinier, tapi ini masih menjadi sebuah point starting yang sempurna.
Menggunakan analisa titik impas. Analisis titik impas dapat membantu seorang manajer membandingkan alternatif lokasi berdasar faktor kuantitatif yang dapat ditentukan dalam ukuran biaya total. Ini bisa berguna ketika manajer ingin mendefinisikan rentangan dari setiap alternatif yang terbaik. Langkah dasar untuk solusi grafik dan aljabar adalah seperti berikut: Menentukan biaya variabel dan biaya tetap untuk setiap tempat. Perhatikan bahwa biaya variabel adalah porsi biaya total yang beragam secara langsung dengan volume output. Perlu diingat bahwa biaya tetap adalah porsi biaya total yang tetap konstan apapun level outputnya. Tentukan garis biaya totalnya – jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap – untuk semua site pada sebuah grafik tunggal. Tentukan range yang dari situ setiap lokasi memiliki biaya paling rendah. Secara aljabar, pecahkan point break-even pada range relevan.
0 komentar:
Posting Komentar