Faktor-factor yang mempengaruhi struktur keuangan antara lain Tingkat pertumbuhan penjualan, Stabilitas arus kas, Karakteristik industry, Struktur aktiva, Sikap Manajemen dan Sikap pemberi pinjaman.
Tingkat pertumbuhan penjualan. Tingkat pertumbuhan penjualan masa depan merupakan ukuran sampai sejauh mana laba persaham dari suatu perusahaan dapat ditingkatkan oleh leverage. Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan menggunakan leverage dengan adanya kesempatan untuk meningkatkan modal saham ketika harga sahamnya tinggi.
Tingkat pertumbuhan penjualan. Tingkat pertumbuhan penjualan masa depan merupakan ukuran sampai sejauh mana laba persaham dari suatu perusahaan dapat ditingkatkan oleh leverage. Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan menggunakan leverage dengan adanya kesempatan untuk meningkatkan modal saham ketika harga sahamnya tinggi.
Stabilitas arus kas. Bila stabilitas
penjualan dan laba lebih besar, maka beban hutang tetap yang terjadi pada suatu
perusahaan akan mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan
perusahaan yang penjualan dan labanya menurun tajam. Bila laba kecil,
perusahaan akan menemui kesulitan untuk membayar bunga tetap dari obligasinya.
Karakteristik industry. Industri yang sedang
berkembang menjanjikan marjin laba yang tinggi, tetapi marjin laba tersebut
cenderung menurun apabila industry itu merupakan industry dimana jumlah
perusahaan dapat meningkat dengan cepat karena masuknya perusahaan baru.
Struktur aktiva. Struktur aktiva mempengaruhi sumber – sumber pembiayaan melalui beberapa cara. Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang, terutama jika permintaan akan produk mereka cukup meyakinkan, akan banyak menggunakan hutang hipotik jangka panjang. Perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa piutang dan persediaan barang yang nilainya sangat tergantung pada kelanggengan tingkat profitabilitas masing – masing perusahaan, tidak begitu tergantung pada pembiayaan hutang jangka panjang dan lebih tergantung pada pembiayaan jangka pendek.
Sikap Manajemen. Sikap manajemen
paling berpengaruh dalam memilih cara pembiayaan adalah sikapnya terhadap
pengendalian perusahaan dan resiko. Perusahaan besar yang sahamnya dimiliki
oleh banyak orang akan memilih penambahan penjualan saham biasa karena
penjualan ini akan banyak mempengaruhi pengendalian perusahaan
Sikap pemberi pinjaman. Perusahaan akan
membicarakan struktur keuangannya dengan pemberi pinjaman dan hal ini banyak
mempengaruhi nasihat mereka. Tetapi, jika manajemen ingin menggunakan leverage
melampaui batas normal untuk bidang industrinya, pemberi pinjaman mungkin tidak
bersedia untuk memberikan tambahan pinjaman. ( J.Fred Weston &Thomas E Copeland, 1997 : 37 )
0 komentar:
Posting Komentar