Ketika sebuah perusahaan dengan sebuah jaringan fasilitas merencanakan sebuah fasilitas baru, salah satu dari dua kondisi berikut muncul: Apakah fasilitas beroperasi secara independen (seperti rantai restoran, klinik kesehatan, bank, atau usaha eceran) atau fasilitasnya berinteraksi (seperti pabrik manufaktur komponen, pabrik perakitan, dan gudang). Unit operasi independen dapat ditempatkan dengan memperlakukannya sebagai sebuah fasilitas tunggal terpisah, seperti yang digambarkan dalam section sebelumnya. Menempatkan fasilitas yang berinteraksi akan memicu masalah baru, seperti bagaimana mengalokasikan pekerjaan antara fasilitas dan bagaimana menentukan kapasitas terbaik untuk setiap fasilitas. Merubah alokasi kerja selanjutnya bisa mempengaruhi ukuran (atau penggunaan kapasitas) dari fasilitas. Karena itu, masalah lokasi fasilitas-ganda memiliki tiga dimensi – lokasi, alokasi, dan kapasitas – yang harus dipecahkan secara simultan. Di banyak kasus, analis dapat mengenali sebuah solusi dengan mencari pola dalam data biaya, kebutuhan, dan kapasitas dan menggunakan perhitungan trial-and-error. Dalam kasus lain, diperlukan pendekatan yang lebih formal.
Metode Transportasi. Metode transportasi adalah sebuah pendekatan kuantitatif yang dapat memecahkan masalah lokasi fasilitas ganda. Kita menggunakannya untuk menentukan pola alokasi yang mengurangi biaya pengiriman produk dari dua atau beberapa pabrik, atau sumber suplai, ke dua atau lebih gudang, atau tujuan.
Metode transportasi tidak memecahkan semua fase masalah lokasi fasilitas ganda. Ini hanya menemukan pola pengiriman terbaik antara pabrik dan gudang untuk sejumlah lokasi pabrik, yang masing-masing memiliki sebuah kapasitas. Analis harus mencoba beragam kombinasi kapasitas-lokasi dan menggunakan metode transportasi untuk menemukan distribusi optimal dari setiap kombinasi. Biaya distribusi (biaya pengiriman variabel dan biaya produksi variabel) adalah satu input penting dalam mengevaluasi kombinasi alokasi-lokasi tertentu. Biaya investasi dan biaya tetap lainnya juga perlu dipertimbangkan, bersama dengan beragam faktor kualitatif. Langkah-langkahnya adalah : Menentukan tableau awal, Pabrik atau gudang dummy, Menemukan sebuah solusi.
Metode analisis lokasi yang lain. Banyak masalah analisis lokasi bisa terkesan lebih kompleks daripada yang didiskusikan sejauh ini. Kompleksitas tersebut membutuhkan penggunaan sebuah komputer untuk sebuah evaluasi komprehensif. Ada tiga tipe dasar dari model komputer berikut: (1) heuristik, (2) simulasi, dan (3) optimisasi.
Heuristik. Pedoman solusi, atau aturan pokok, untuk menemukan solusi terbaik dari masalah disebut sebagai heuristik. Keuntungannya meliputi efisiensi dan sebuah kemampuan untuk mengolah pandangan umum tentang sebuah masalah. Prosedur pencarian sistematis yang menggunakan pusat gravitasi dari area target, yang digambarkan sebelumnya untuk masalah lokasi fasilitas-tunggal, adalah sebuah prosedur heuristik tipikal.
Simulasi. Sebuah teknik model yang mereproduksi perilaku sebuah sistem disebut sebagai simulasi. Simulasi memudahkan manipulasi variabel tertentu dan memperlihatkan efek terhadap karakteristik operasi tertentu. Model simulasi memudahkan analis untuk mengevaluasi alternatif lokasi berbeda dengan trial-and-error. Analis perlu mengemukan sejumlah alternatif. Simulasi menggunakan pandangan lebih realistis tentang masalah dan melibatkan analis dalam proses solusi itu sendiri.
Optimisasi. Berbeda dengan heuristik dan simulasi, optimisasi melibatkan sejumlah prosedur untuk menentukan solusi terbaik. Meskipun pendekatan ini terkesan disukai, ini memiliki batasan: Prosedur optimisasi umumnya menggunakan pandangan sebuah masalah yang sederhana dan kurang realistik. Meski begitu, payoff-nya bisa dikatakan substansial.
Mengatur Lokasi secara Keseluruhan dalam Organisasi. Keputusan lokasi mempengaruhi proses dan departemen di seluruh organisasi. Ketika menempatkan fasilitas retail baru, marketing harus menilai bagaimana lokasi bisa menonjol di mata konsumen dan kemungkinan membuka pasar baru. Merelokasi keseluruhan atau sebagian sebuah organisasi dapat secara signifikan mempengaruhi atribut tenaga kerja dan kemampuan untuk beroperasi secara efisien antar lini departemen. Menempatkan fasilitas baru atau merelokasi fasilitas yang ada dapat melibatkan kebutuhan investasi signifikan, yang harus secara cermat dievaluasi oleh departemen akuntansi dan keuangan organisasi. Sumberdaya manusia harus dicocokkan dengan kebutuhan penerimaan dan training. Terakhir, operasi juga memiliki andil penting dalam keputusan lokasi. Pilihan dapat secara signifikan mempengaruhi efektivitas rantai-nilai, produktivitas tenaga kerja dan kemampuan memberikan jasa kualitas dan produk.
0 komentar:
Posting Komentar