Minggu, 24 Februari 2019

ANALISIS TEHNIKAL

Analisa yang memfokuskan pada perkiraan harga sekuritas  (saham/obligasi) di masa yang akan datang berdasarkan data pergerakan harga sekuritas dan juga volume perdagangan sekuritas dimasa lalu. Analisis ini merupakan upaya  untuk memperkirakan  harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lalu tanpa memperhatikan faktor-faktor fundamental.

Ada beberapa asumsi dasar analisis tehnikal antara lain harga pasar ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan, Pemintaan dan penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik rasional atau tidak, Harga saham bergerak dalam trend terus menerus dan berlangsung  cukup lama, meskipun ada fluktuasi kecil di pasar, Perubahan trend disebabkan hukum permintaan dan penawaran, Penyebab terjadinya pergeseran permintaan dan penawaran tidak menjadi masalah, dapat dideteksi lambat atau cepat melalui chart transaksi, Beberapa pola chart berulang dengan sendirinya.  

Ada beberap model dalam analisis tehnikal, Banyak teori atau model yang digunakan oleh analisis tehnikal yang pada umumnya menggunakan chart (grafik-grafik)  dimana nama pola antara analis satu dengan lainnya berbeda. Dengan menggunakan grafik-grafik, maka analisis ini disebut Chartis. Dari sekian banyak teori/model grafik, diantaranya adalah Dow Theory dan The Head and Shoulders Top (HST).

Dow Theory Merupakan salah satu analisis tehnikal yang sudah lama dan cukup populer. Teori ini terdiri dari 3 gerakan harga saham pada hari hari perdagangan sebagai berikut Primary trend dimana Secara umum disebut pasar  dalam keadaan “bear” atau “bull”. Gambaran primary trend adalah tujuan utama teori ini yang dibagi menjadi upward  primary trend dan downward  primary trend.  Kemudian Secondary movement, Hanya beberapa bulan yang terkadang disebut “correction”. Tertiary moves Adalah fluktuasi harian sederhana.  Analis  membuat grafik dan memplot harga saham atau indeks pasar setiap hari dalam upaya menemukan primary trend dan secondary trend.

The Head  and Shoulders Top (HST), Model ini mempelajari pola perdagangan saham. Tingkah laku pasar yang dibentukteori ini dapat dikategorikan  dalam 4 fase,yaitu The Left  Shoulder, yaitu periode pembelian yang ramai dan diikuti dengan sepinya perdagangan, kemudian mendorong harga ke puncak yang baru,  sebelum harga mulai menurun lagi. The Head,  yaitu dorongan pembelian yang besar, meningkatkan harga ke tingkat  yang tinggi, kemudian jatuh  dibawah puncak “Left Shoulder”. The Right Shoulder,  yaitu reli moderat diatas volume perdagangan  saham untuk mengangkat harga, tetapi gagal ke puncak “the head” sebelumnya,  harga-harga mulai menurun. The Confirmation, yaitu harga jatuh dibawah garis leher (neckline) Titik ini merupakan sinyal untuk menjual saham.

0 komentar:

Posting Komentar