Seminar Nasional Pasar Modal Syariah

Pemberian Cindramata Kepada Narasumber dari MUI Malang Bapak Drs. KH. Chamzawi M.HI.

Kuliah Tamu Manajemen

Bersama pimpinan manajemen dan pemateri kuliah tamu dengan tema menumbuhkan jiwa wirausaha yang kreatif, inovatif dan mandiri.

Ekonomi Kreatif

Narasumber dalam rangka Turba PCNU Kota Malang Tematik terkait ekonomi kreatif di MWC NU Lowokwaru Ranting Dinoyo

Seminar Nasional

Narasumber Seminar Nasional Economic Outlook, Prospects And Future Of The Indonesian Economy,(Bersama Ketua Komisi C DPRD tk 1 Jatim)di FE UNUSIDA Sidoarjo.

Penyuluhan UMKM

Narasumber Penyuluhan terkait administrasi sederhana UMKM di Desa Sutojayan Kabupaten Malang.

Senin, 30 Desember 2019

Pengertian akun-akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Kas dan setara kas, Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan bersifat likuid, yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jangka waktu jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak tanggal penempatanya, yang tidak tejamin atau tidak dibatasi penggunaanya.

Deposito berjangka yang jangka jatuh temponya kurang dari 3 bulan pada saat penempatan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaanya.

Piutang usaha, Piutang usaha disajikan dalam nilai wajar awal, diukur dalam nilai yang diamortisasi setelah dikurangi dengan penyisishan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang yang tak tertagih dibentuk berdasakan evaluasi manajemen

Persediaan, Barang jadi, bahan baku, barang dalam proses dan persediaan makanan dan minuman diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang lebih endah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata rata bergerak . harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya biaya langsung lainnya dan biaya overhead pabrik

Biaya dibayar dimuka dan biaya renovasi tambahan
Biaya dibayar dimuka dibebankan slama masa manfaat masing masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya renovasi bangunan sewa dikapitalisasi dan dibebankan selama masa sewa bangunan dengan menggunakan metode garis lurus.

Investasi, Investasi pada entitas asosiasi, Adalah semua entitas dimana entitas dan entitas anak mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, pada umumnya mempunyai kepemilikan saham antara 20% sampai 50% hak suara

Investasi lanjutan, Dengan metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan dan nilai tercatat ditambahan atau dikurangi untuk mengakui bagian entitas dan entitas anak atas laba atau rugi

Aset tetap dan penyusustan, Pemilikan langsung, Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusuatan dan akumulasi penurunan nilai aset

Aset tetap dan penyusustan, Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada lapoan laba rugidan penghasilan kompehensif lainkonsolidasian periode atau tahun berjalan. Sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan.

Aset tetap dalam pembangunan, Aset tetap dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya peolehan yang disajikan sebagai bagfian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan keakun aset tersebut telah selesai dikejakan dan siap untuk digunakaan sesuai dengan tujuan penggunaanya.

Aset tak berwujud, Lisensi piranti lumak computer yang diperoleh dikapitalisasi sebesar biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan membuat piranti lunak tersebut siap digunakandengan dasar biaya pada saat harga perolehan.

Biaya yang berhubungan dengan pengembangan dan pemeliharaan program piranti lunak komputer diakui sebagai beban pada peiode terjadinya
Hak waralaba, Yang dicatat sesuai dengan biaya afiliasi yang telah ditentukan oleh pembei lisensi

Sewa, Sewa operasi, Penentuan apakah dalam suatau perjanjian mengandung sewa pembiayaan adalah berdasarkan isis dari perjanjian awal apakah isi dari perjanjian tesebut begantung dari kegunaan dari aset yang spesifik dan memiliki hak penuh aset tersebut

Sewa pembiayaan, Sewa diklarifikasi sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara subtansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan set
Pengakuan pendapatan dan beban, Pendapatan dari penjualan barang putus dipasar lokal diakaui pada saat penyerahan baang kepada pelanggan.

Pajak penghasilan, Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tanguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi konsolidasian kecuali untuk item yang langsung diakui di ekuitas, dimana beban pajak belaku paa tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian

Laba pesaham dasar, Laba pesaham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah arata rata terhitung saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan

Aset keuanggan, Seluruh set keuangaan diakui dan diberkhentikan pengakuannya pada tanggal dipedegangkan dimana pembelian atau penjualan aset keuangan bedasarkan kontrak

Klarifikasi aset keuangaan dan liabilitas keuangaan, Entitas dan anak entitas menetapkan atas aset klarifikasiatas aset dan liabilitas tertentu. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangaan diindonesia mensyaratkan pengkuran aset keuangaan dan liabilitas keuangaan

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada la[oran keuangaan dengan dasar pengenaan pajak

Langkah – Langkah Penyusunan Laporan Keuangan

Langkah - Langkah Penyusunan Laporan Keuangan antara lain yaitu Menuyusun neraca saldo, yaitu suatu daftar rekening - rekening (akun) buku besar dengan saldo debit atau kredit. Neraca saldo ini disusun jika semua jurnal sudah dibukukan ke dalam masing - masing rekeningnya.

Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian. Karena beberapa transaksi yang terjadi yang dicatat pada tanggal terjadinya itu masih tidak sesuai dengan keadaan pada akhir periode.

Menyusun neraca lajur (daftar kerja). Neraca lajur merupakan suatu cara untuk memudahkan penyusunan laporan - laporan keuangan. Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo dan diseuaikan dengan data yang diperoleh dari langkah nomor 2 diatas.

Menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan ini adalah neraca, lapran laba rugi, dan laporan perubahan model, serta laporan - laporan lainnya. Laporan - laporan tersebut dapat disusun langsung dari neraca lajur, karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah - jumlah yang akan dilaporkan dalam neraca atau laporan laba rugi.

Menyesuaikan dan menutup - menutup rekening - rekening. Data yang diperoleh dalam langkah nomor 2 dipakai sebagai dasar untuk membuat jurnal penyesuaian yang perlu dan kemudian dibukukan ke rekening- rekening dalam buku besar. Sesudah rekening – rekening disesuaikan, berikutmya adalah membuat jurnal penutupan buku.

Menyusun neraca saldo sesudah penutupan. Sesudah jurnal penyesuaian dan penutupan buku, dibukukan ke masing - masing rekeningnya untuk mengecek keseimbangan debit dan kredit rekening - rekening yang masih terbuka dibuat neraca saldo sesudah penutupan.

Menyesuaikan kembali rekening - rekening. Jurnal penyesuaian kembali dibuat pada hari pertama periode berikutnya dengan maksud untuk memudahkan pembuatan jurnal periode berikutnya.

Sumber : Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2015), hlm 63.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Jenis-Jenis Laporan Keuangan antara lain yaitu  Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.

Laporan sumber dan penggunaan dana. Disini dimuat sumber dan pengeluaran perusahaan selama satu periode. Laporan ini dapat menggambarkan laporan perubahan dana atau kas. Laporan arus kas. Laporan arus kas menggambarkan sumber dan pengeluaran kas pada suatu periode tertentu. Dlam laporan ini transaksi kas itu dikelompokkan dalam tiga bagian.

Transaksi kas yang berasal dari kegiatan operasi. Transaksi kas yang berasal dari kegiatan pembiayaan. Transaksi kas yang berasal dari kegiatan investasi. Laporan kegiatan keuangan. Laporan ini hanya diusulkan Trueblood Committee dan agaknya tidak begitu mendapat sambutan. Laporan ini menyajikan ikhtisar transaksi pertukaran yang mempngaruhi (berakibat) ke kas selama suatu periode.
Catatan penjelasan laporan keuangan. Laporan ini memberikan penjelasan tambahan mengenai laporan keuangan utama yang belum dapat dijelaskan dalam tubuh laporan. Penjelasan ini dianggap penting karena dapat membantu mengambil keputusan dalam membacanya.

Daftar lainnya. Daftar ini biasanya merupakan pendukung laporan utama, misalnya: Daftar laba ditahan (Retained Earning Statement), Daftar perubahan modal (Capital Statement), Daftar perhitungan harga pokok (Cost of Good Manufacture Statement)

Sumber : Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,  2002), hlm 9

Analisis laporan keuangan

Laporan tahunan (Annual Report) adalah laporan yang disampaikan setiap tahun oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Annual report terdiri dari: Informasi verbal, yang berisi opini manajemen aas operasi tahun lalu dan prospek perusahaan di masa mendatang. Informasi kuantitatif, yang berupa laporan keuangan / financial statement 
 
Laporan keuangan (Financial Statement) adalah laporan yang memberikan gambaran akuntansi atas operasi serta posisi keuangan perusahaan. Yang terdiri atas Laporan laba / rugi (income statement), yang berisi laporan sistematis tentang pendapatan-pendapatan / revenues dan biaya-biaya / expences perusahaan selama satu periode tertentu. Neraca (balance sheet), berisi laporan sistematis keadaan aktiva / assets utang / liabilitas dan modal sendiri / owners’ equity perusahaan pada saat tertentu. Laporan saldo laba (statement of retained earnings) statement ini berisi laporan sistematis tentang laba yang dihasilkan dan akan dibagikan sebagai deviden atau ditahan selama periode tertentu. Laporan arus kas (statement of cash flows) laporan arus kas berupa laporan atas dampak kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama satu periode tertentu.
 
Penggunaan laporan arus kas: Pembuatan laporan sumber dan penggunaan dana/kas Sumber: Setiap kenaikan dalam prakiraan utang atau modal sendiri, seperti peminjaman dari bank. Setiap penuruan dalam perkiraan aktiva, seperti menjual aktiva tetap.
 
Penggunaan: Setiap penurunan dalam prakiraan utang atau modal sendiri, seperti pelunasan pinjaman. Setiap kenaikan dalam perkiraan aktiva, seperti membeli aktiva tetap.
 
Sumber : Farah Margaretha, Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), hlm 12.

Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) menyatakan tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilan laba. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perushaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuham pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

Sedangkan Trueblood Commite merumuskan tujuan utama laporan keuangan adalah “Memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan”. Tujuan ini dijabarkan lagi dalam berbagai tujuan spesifik dan perincian sifat kualitas yang diinginkan dimiliki laporan keuangan.

A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) Merumuskan empat tujuan laporan keuangan sebagai berikut: Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.

Statement of Financial Accounting Concept banyak mengikuti pola pikir Trueblood Commite, dalam statement ini difokuskan pada fungsi laporan keuangan sebagai alat untuk melakukan peramalan (predictive ability) dan sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan (Account ability).

Sumber : Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,  2002), hlm 17.

Selasa, 09 Juli 2019

Jumlah UMKM dan Tenaga UMKM Kota Malang dan Kabupaten Malang

Jumlah UMKM yang ada di Provinsi Jawa Timur terus menunjukkan pertumbuhan yang bagus dimana bisa dilihat jumlah UMKM di Jawa Timur mencapai 6.825.931 yang tersebar diseluruh Kota dan Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Dengan adanya jumlah UMKM yang ada di Jawa Timur yang cukup besar ternyata mampu menyerap tenaga kerja sebesar  11.117.439 yang tersebar diseluruh Jawa Timur, artinya dengan adanya perkembangan jumlah UMKM tentunya mampu membuka peluang lapangan kerja sehingga bisa membantu untuk mengurangi angka pengangguran, hal ini tidak lepas dari peran masyarakat dan pemerintah yang bersinergi untuk terus memberikan dorongan semangat untuk terus mengembangkan UMKM di daerah yang ada di seluruh Indonesia, dan diharapkan terus ada suport seperti bantuan pelatihan, penyuluhan, bantuan alat atau mesin maupun bantuan dana hibah terkait pengembangan UMKM yang ada.


Dilihat Jumlah UMKM yang ada di Kabupaten Malang dan Kota Malang juga memberikan kontribusi terkait perekonomian daerah, dimana jumlah UMKM Kabupaten Malang mencapai 414.516 dan mampu mnyerap tenaga kerja sebesar 826.375 sedangkan di Kota Malang jumlah UMKM sebesar 77.778 dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 141.906. Sehingga akumulasi jumlah UMKM Kabupaten Malang dan Kota Malang mencapai 492.294 UMKM dan mampu menyerap tenaga kerja sebanayak 968.281. Hal ini menunjukkan bahwa peran UMKM sangatlah penting karena selain mampu memberikan pertumbuhan ekonomi daerah juga bisa mengurangi angka penggangguran dengan terciptanya lapangan kerja dan diharapkan terus berkembang.


Dalam hal ini tentunya UMKM yang ada meliputi banyak sektor atau jenis lapangan usaha antara lain sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolaha, konstruksi, perdagangan hotel dan restoran, transportasi, keungan dan jasa-jasa. Dimana bila ditinjau dari jumlah umkm yang ada di kabupaten Malang berdasarkan sektor memiliki jumlah yang bervariasi antara lain sektor pertanian sebanyak 244.934, pertambangan dan penggalian sebanyak 1.614, industri pengolaha sebanyak 20.894, konstruksi sebanyak 939, perdagangan hotel dan restoran sebanyak 106.061, transportasi sebanyak 15.101, keungan sebanyak 493 dan jasa-jasa sebanyak 24.480.

JUMLAH UMKM BERDASARKAN SEKTOR/LAPANGAN USAHA KABUPATEN MALANG

Sedangkan jumlah umkm yang ada di Kota Malang berdasarkan sektor memiliki jumlah yang bervariasi antara lain sektor pertanian sebanyak 3.718, pertambangan dan penggalian sebanyak 39, industri pengolaha sebanyak 4.094, konstruksi sebanyak 566, perdagangan hotel dan restoran sebanyak 48.211, transportasi sebanyak 3.742, keungan sebanyak 302 dan jasa-jasa sebanyak 17.106. 

JUMLAH UMKM BERDASARKAN SEKTOR/LAPANGAN USAHA KOTA MALANG

JUMLAH UMKM BERDASARKAN Tenaga Kerja KOTA MALANG

Dalam hal ini dengan adanya Jumlah UMKM di kota Malang yang berbeda di setiap sektornya juga memiliki dampak pada jumlah tenaga kerja yang berbeda pula antara lain sektor pertanian sebanyak 4.683, pertambangan dan penggalian sebanyak 45, industri pengolaha sebanyak 14.222, konstruksi sebanyak 1.224, perdagangan hotel dan restoran sebanyak 84.972, transportasi sebanyak 5.212 , keungan sebanyak 1.639   dan jasa-jasa sebanyak 29.909 .

Sedangkan jumlah tenaga di UMKM yang ada di Kabupaten Malang berdasarkan sektor memiliki jumlah yang bervariasi antara lain sektor pertanian sebanyak 523.391, pertambangan dan penggalian sebanyak 2.204, industri pengolaha sebanyak 58.614, konstruksi sebanyak 2.611, perdagangan hotel dan restoran sebanyak 173.557, transportasi sebanyak 19.918, keungan sebanyak 2.553 dan jasa-jasa sebanyak 43.527.

Sedangkan jika di lihat dari sektor pertanian dan non pertanian jumlah UMKM di kabupaten Malang mulai dari sektor pertanian mikro sebanyak 238.683, Kecil sebanyak 5.155, Menengah sebanyak 1.096  dan secara keseluruhan sebanyak 244.934. Sedangkan non pertanian mikro sebanyak 148.924, Kecil sebanyak 19.217, Menengah sebanyak 1.441 dan secara keseluruhan sebanyak 169.582. Dimana bila di akumulasikan UMKM Sektor pertanian dan Non Pertanian Mikro sebesar 387.607, kecil sebesar 24.372 dan Menegah sebesar  2.537.

Sedangkan jika di lihat dari sektor pertanian dan non pertanian jumlah UMKM di kota Malang mulai dari sektor pertanian Kecil sebanyak 79, Menengah sebanyak 11 dan secara keseluruhan sebanyak 90. Sedangkan non pertanian Kecil sebanyak 9.335, Menengah sebanyak 1.186  dan secara keseluruhan sebanyak 10.521. Dimana bila di akumulasikan UMKM Sektor pertanian dan Non Pertanian kecil sebesar 9.414 dan Menegah sebesar  1.197.

Sumber data :
http://diskopukm.jatimprov.go.id.

Senin, 01 Juli 2019

MALANG KOTA WISATA TERPOPULER DI INDONESIA

Kota malang (osob kiwalan: ngalam) adalah sebuah kota yang terletak di provinsi jawa timur, indonesia, kota terbesar kedua di jawa timur setelah surabaya, dan kota terbesar ke-12 di indonesia. Kota ini didirikan pada masa kerajaan kanjuruhan dan terletak di dataran tinggi seluas 145,28 km2 yang terletak di tengah-tengah kabupaten malang. Bersama dengan kota batu dan kabupaten malang, kota malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan malang raya.  (https://id.wikipedia.org/wiki/kota_malang)

Malang menjadi jujukan para wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri dimana memiliki sangat banyak pilihan untuk para wisatawan untuk berlibur dan menikmati keindahan di Malang, dimana Kota malang, kota Batu dan Kabupaten Malang memiliki banyak tempat wisata yang akan dikunjungi mulai dari wisata alam seperti air terjun, pegunungan dan perbukitan hingga laut, dan wisata buatan yang juga menarik untuk dikunjungi untuk menikmati liburan, sehingga Malang disebut sebagai Kota Wisata yang terpopuler di Indonesia, yang belum ke Malang pastinya ingin sekali ke Malang dan yang sudah pernah ke Malang pastinya ingin kembali untuk berwisata di kota Wisata yang memiliki udara yang sejuk dan nyaman dan memiliki banyak pilihan dalam berwisata.

Adapun beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi baik di Kota Malang, Kabupaten Malang maupun Kota Batu antara lain yaitu : Wisata sungai amprong, wisata alun-alun kota malang, Wisata air terjun banyu anjlok, Wisata masjid tiban, Wisata pulau sempu, Wisata teluk bidadari, Wisata pemandian kalireco, Wisata coban mbok karimah, Wisata mata air sumber sirah, Wisata hawai waterpark, Wisata coban rondo dan taman labirin, Wisata museum brawijaya, Wisata taman sengkaling, Wisata alun-alun tugu balai kota, Wisata museum malang tempo doeloe , wisata kebun teh wonosari, Wisata waduk selorejo, Wisata jodipan (kampung warna warni), Wisata taman merjosari, Wisata sumber maron, Wisata taman kelinci, Wisata sumber krabyakan, Wisata wendit waterpark, Wisata candi singosari,Wisata coban gintung, Wisata coban jahe, Wisata coban tundo, Wisata coban parang tejo. Jatim Park 1, Jatim Park 2 (Secret Zoo dan Museum Satwa), Jatim Park 3, Museum Angkut, Eco Green Park, BNS (Batu Night Spectacular), Paralayang & Rumah Pohon, Kusuma Agrowisata, Alun-alun Batu, Taman Wisata Selecta, Museum D’Topeng, Omah Kayu Batu Malang, Wisata Pujon Kidul, Labirin coban rondo, Bukit Bulu Coban Rais, Museum Satwa, Rumah Terbalik Batu, Museum Tubuh, Batu Wonderland.

Malang juga memiliki Wisata pantai yang bisa menjadi referensi untuk mengisi liburan. Pantai di malang sangat banyak dan beraneka ragam, yang berada di wilayah kabupaten Malang, adapun nama pantai yang bisa dikunjungi antara lain yaitu : pantai sendang biru – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai weden cilik – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai kaliapus – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai batu – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai sendiki – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai tamban – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai kondang buntung – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai tiga warna – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai watu pecah – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang.

Pantai savanna – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai mini /pantai toronto – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai gatra – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai clungup/mbansong – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai teluk asmoro – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai tomen – lokasi : desa tambakrejo, kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang, pantai klatakan – lokasi : desa sidoasri, tirtoyudo, kecamatan sumbermanjing wetan kabupaten malang, pantai tambakasri / pantai perawan sidoasri – lokasi : desa sidoasri, tirtoyudo, kecamatan sumbermanjing wetan kabupaten malang, pantai pancer – lokasi : desa sidoasri, tirtoyudo, kecamatan sumbermanjing wetan kabupaten malang, pantai sumenggung / pathukan sumenggung – lokasi : dusun tumpak awu, desa sitiarjo, kecamatan sumbermanjing wetan, pantai goa cina / pantai rowo indah – lokasi : dusun tumpak awu, desa sitiarjo, kecamatan sumbermanjing wetan.

Pantai watu leter – lokasi : dusun rowotrate, desa sitiarjo, kecamatan sumbermanjing wetan, pantai kondang iwak – lokasi : dusun sumberpucung, desa tulungrejo, kecamatan donomulyo, pantai krambilan – lokasi : dusun sumberpucung, desa tulungrejo, kecamatan donomulyo, pantai seling ciut – lokasi : dusun sumber celeng, desa banjarejo kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai seling ombo – lokasi : dusun sumber celeng, desa banjarejo kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai seling kates – lokasi : dusun sumber celeng, desa banjarejo kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai bantol – lokasi : dusun sumber celeng, desa banjarejo kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai kedung celeng – lokasi : dusun sumber celeng, desa banjarejo kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai pulodoro – lokasi : dusun sumber celeng, desa banjarejo kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai pakuto ciut – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai pakuto ombo – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang. 

Pantai ngledakan – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai njulek – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai kondang rowo – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai pangot guo / weden cilik – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai padas pecah – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai weden ciut – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai watu lawang / gunung kombang – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai teluk putri – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai pasir panjang – lokasi : desa kedungsalam,kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai ngekul – lokasi : desa metaraman, kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai ceruk – lokasi : desa metaraman, kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai ngebros / watu nggebros – lokasi : desa metaraman, kecamatan donomulyo,kabupaten malang, pantai kidang – lokasi : dusun sumber belimbing, desa purwodadi, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai kondang wetan – lokasi : dusun sumber belimbing, desa purwodadi, kecamatan donomulyo, kabupaten malang.

Pantai kondang bandung – lokasi : dusun sumber belimbing, desa purwodadi, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai bakung – lokasi : desa sumberoto, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai pkaliann – lokasi : desa sumberoto, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai mrutu – lokasi : desa sumberoto, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai ngombak – lokasi : desa sumberoto, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai modangan – lokasi : dusun kalitekuk, desa sumberoto, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai jonggring saloka – lokasi : desa mentaraman, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai ngliyep – lokasi : desa kedungsalam, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai nglurung – lokasi : desa kedungsalam, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai modangan – lokasi : desa sumberoto, kecamatan donomulyo, kabupaten malang, pantai tenger – lokasi : desa pujiharjo, kecamatan tirtoyudo, kabupaten malang, pantai sipelot – lokasi : desa pujiharjo, kecamatan tirtoyudo, kabupaten malang, pantai wedi awu / pantai balearjo – lokasi : dusun balearjo, desa purwodadi, kecamatan tirtoyudo, kabupaten malang, pantai pakisan – lokasi : dusun balearjo, desa purwodadi, kecamatan tirtoyudo, kabupaten malang, pantai wedi putih – lokasi : dusun balearjo, desa purwodadi, kecamatan tirtoyudo, kabupaten malang. 

Pantai lenggoksono – lokasi : dusun lenggoksono, desa purwodadi, kecamatan tirtoyudo, kabupaten malang, pantai banyu anjlok – lokasi : dusun lenggoksono, desa purwodadi, kecamatan tirtoyudo, kabupaten malang, pantai bolu bolu – lokasi : dusun lenggoksono, desa purwodadi, kecamatan tirtoyudo, kabupaten malang, pantai kipas – lokasi : kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai balekambang – lokasi : dusun sumber jambe, desa srigonco, kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai jembatan panjang / long bridge – lokasi : dusun sumber jambe, desa srigonco, kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai sumur pitu – lokasi : dusun sumber jambe, desa srigonco, kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai rowo gebang – lokasi : desa sumberbening kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai dali putih – lokasi : desa sumberbening kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai kondang merak – lokasi : desa sumberbening kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai selok – lokasi : desa sumberbening kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai sugu – lokasi : desa bandungrejo kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai mbehi – lokasi : desa sumberbening kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai rante wulung – lokasi : desa bandungrejo kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai jemblung – lokasi : desa bandungrejo kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai jago kereng – lokasi : desa bandungrejo kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai pring jowo – lokasi : desa bandungrejo kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai sondek – lokasi : desa bandungrejo kecamatan bantur, kabupaten malang, pantai ungapan – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai bajul mati – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai jolangkung – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang.

Pantai parang dowo / pantai paranglot – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai telok / ngelengguk – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai kajaran – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai watu lepek – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai batu bengkung – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai wedi klopo – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai ngopet – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai pasang – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai karang tengkorak – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai karang bolong – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai pawonan / heaven land – lokasi : desa gajahrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai ngudel – lokasi : desa sindurejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai kuncaran – lokasi : desa sindurejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai ngandol – lokasi : desa sindurejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai nganteb – lokasi : dusun sukorejo, desa tumpakrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai taman ayu – lokasi : dusun sukorejo, desa tumpakrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai wonogoro – lokasi : dusun sukorejo, desa tulungrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai pesanggrahan – lokasi : dusun sukorejo, desa tulungrejo, kecamatan gedangan, kabupaten malang, pantai licin – lokasi : dusun licin, desa lebakharjo, kecamatan ampelgading kabupaten malang.

Dari gambaran tempat wisata yang ada di Kota Malang, Kabupeten Malang dan Kota Batu masih banyak lagi tempat wisata yang ada di Malang dan sekitarnya, selamat menikmati liburan bersama keluarga di Kota Malang.

Minggu, 30 Juni 2019

Peningkatan Manfaat Kawasan Ekowisata

Pengelolaan kawasan ekowisata secara baik dapat mendatangkan banyak peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peluang ini dpata dinikmati apabila pengelola kawasan ekowisata dapat: (1) memanfaatkan dengan baik segmen pasar ekowisata; (2) memanfaatkan potensi manfaat ekowisata; dan (3) meningkatkan peluang ekonomi.

Segmen pasar ekowisata
Daerah pesisir dan lau yang dikembangkan menjadi kawasan ekowisata banyak menarik minat para wisatawan dari berbagai macam kalangan, sehingga menciptakan banyak segmen pasar. Segmen pasar ekowisata yang beragam harus dimanfaatkan oleh pengelola kawasan ekowisata melalui pengembangan dan diversifikasi target pasar, serta kerja sama dengan pihak lain, baik dalam hal pemasaran maupun dalam hal peningkatan daya tarik objek wisata dan pelayanan para wisataan.

Potensi manfaat ekowisata
Potensi manfaat kawasan ekowisata dapat berupa: (1) meningkatkan peluang ekonomi; (2) perlindungan sumberdaya alam dan nilai budaya; dan peningkatan kualitas hidup

Daftar Pustaka
Prof. Dr. Ir. H. Ambo Tuwo, DEA. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut . (Sidoarjo: Brillian Internasional. 2011) hal 336

Dampak positif dari Ekowisata

Dampak positif dari Ekowisata :
a.    Peningkatan penghasilan dan devisa negara.
b.    Tersedianya kesempatan kerja baru.
c.    Berkembangnya usaha-usaha baru.
d.    Meningkatnya kesadaran masyarakat dan isatawan tentang pentingnya konservasi sumber daya alam.
e.    Peningkatan partisipasi masyarakat.
f.    Meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
 
Pengembangan Ekowisata Pesisir dan Laut bertujuan untuk meningkatkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat pesisir melalui pemanfaatan potensi wilayah pesisir dan laut secara berkelanjutan. Saat ini, potensi wilayah pesisir dan laut masih banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini antara lain disebabkan oleh relatif masih rendahnya kualitas sumber daya manusia dan lemahnya kondisi sosial-ekonomi masyarakat pesisir (Budiharsono, 2011).

Kondisi sosial-ekonomi masyarakat pesisir saat ini masih didominasi oleh kegiatan penangkapan ikan, sedangkan kegiatan ekonomi lainnya, seperti ekowisata pesisir dan laut belum berkembang dengan baik. Selain itu, kegiatan penangkapan ikan masih dilakukan dalam skala kecil, dengan produksi yang belum memadai di satu sisi, dan biaya produksi atau operasional yang tinggi di sisi lain. Semua hal ini menyebabkan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.
 
Ciri kondisi sosial-ekonomi masyarakat pesisir, Kemiskinan adalah ciri yang sangat menonjol dari kehidupan masyarakat pesisir di Indonesia, khususnya nelayan. Secara umum nelayan lebih miskin dibanding petani. Hal ini terutama disebabkan oleh : (1) tantangan alam yang dihadapi nelayan sangat berat, termasuk faktor musim; (2) pola kerja yang homogen dan bergantung hanya pada satu sumber penghasilan; (3) Keterbatasan penguasaan modal, perahu, dan alat tangkap; (4) Keadaan pemukiman dan perumahan yang tidak memadai; (5) Karakteristik sosial-ekonomi belum mengarah pada sektor jasa lingkungan (Rahardjo, 1999).
 
Menurut Nikijuluw (2003), yang dimaksud masyarakat pesisir adalah kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannnya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir; mereka terdiri dari nelayan pemilik, buruh nelayan, pembudidaya ikan dan organisme laut lainnya, pedagang ikan, pengolah ikan, pemasok faktor sarana produksi perikanan. Dalam bidang nonperikanan, masyarakat pesisir bisa terdiri dari penjual jasa pariwisata, penjual jasa transpotasi, serta kelompok lainnya yang memanfaatkan sumberdaya nonhayati laut dan pesisir untuk menyokong kehidupannya.
Kekurangberdayaan masyarakat pesisir antara lain disebabkan oleh keterbatasan mereka dalam penguasaan ilmu, teknologi, modal dan kelembagaan usaha. Selama ini dikenal lima pendekatan yang dapat dilakukan untuk memberdayakan masyarakat pesisir, yaitu:
a.    Penciptaan lapangan kerja alternatif sebagai sumber pendapatan lain bagi keluarga
b.    Mendekatkan masyarakat dengan sumber modal dengan penekanan pada penciptaan mekanisme mendanai diri sendiri
c.    Mendekatkan masyarakat dengan sumber teknologi baru yang lebih berhasil dan berdaya guna
d.    Mendekatkan masyarakat dengan pasar
e.    Membangun solidaritas serta aksi kolektif di tengah masyarakat (Nikijuluw, 2003)

Daftar Pustaka :
Prof. Dr. Ir. H. Ambo Tuwo, DEA. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut . (Sidoarjo: Brillian Internasional. 2011) hal 132
Budiharsono, 2011
Rahardjo, 1999
Nikijuluw, 2003

Strategi Pengembangan Pariwisata

Promosi digencarkan. Promosi pariwisata menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilan upaya meningkatkan angka kun¬jungan turis di suatu objek wisata. Melalui promosi, wisatawan akan mengeta¬hui bahwa ada lokasi yang menarik untuk disinggahi. Dengan promosi, potensi yang dimiliki suatu tempat tujuan wisata dapat diketahui masya¬rakat dan dapat menggenjot pembangunan sektor pari¬wisata di suatu daerah. promosi pariwisata perlu terobosan. Promosi bisa dilakukan lewat internet atau media sosial (Medsos), yang dikenal istilah komunikasi atau promosi digi¬tal. Pada era digital, promosi pariwisata memang tidak cu¬kup hanya dilakukan melalui media konvensional. Media konvensional, se¬perti baliho, billboard, brosur, leaflet, iklan di media ini masih dibutuhkan, namun promosi model lain harus digencarkan. Perlu ada terobos¬an untuk promosi potensi pari¬wisata dengan memanfaatkan berbagai aplikasi(Website, Twitter, Instagram, Facebook, YouTube, Line, Path, dan berbagai aplikasi medsos lain) bisa dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah hingga pengelola objek wisata. Media digital relatif lebih murah, namun bersifat masif. Medsos juga sangat menarik dan interaktif.

Meningkatkan Sumber Daya Manusia. Peran SDM sebagai pekerja dapat berupa SDM di lembaga pemerintah, SDM yang bertindak sebagai pengusaha (wirausaha) yang berperan dalam menentukan kepuasan dan kualitas para pekerja, para pakar dan profesional yang turut berperan dalam mengamati, mengendalikan dan meningkatkan kualitas kepariwisataan serta yang tidak kalah pentingnya masyarakat di sekitar kawasan wisata yang bukan termasuk ke dalam kategori di atas, namun turut menentukan kenyamanan, kepuasan para wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut. SDM pariwisata harus meningkatkan penguasaan bahasa asing terutama Inggris, teknologi informasi (IT), maupun manajerial melalui pendidikan dan pelatihan.

Sadar Wisata dan Sapta Pesona. Gerakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar siap untuk berperan sebagai tuan rumah dan memahami, mampu serta bersedia untuk mewujudkan Sapta Pesona di lingkungannya yang meliputi unsur-unsur : Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan. Makna yang terkandung dalam konsep Sadar Wisata adalah dukungan dan pertisipasi seluruh komponen masyarakat dalam mewujudkan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu wilayah. Konsep tersebut telah menempatkan posisi dan peran penting masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan baik sebagai tuan rumah (untuk menciptakan lingkungan dan suasana yang mendukung di wilayahnya) maupun sebagai wisatawan (untuk menggerakkan aktifitas kepariwisataan di seluruh wilayah tanah air, mengenali dan mencintai tanah air).

Masalah Pengembangan Wisata

Masalah Publisitas, Kemampuan untuk promosi di luar negeri dirasakan masih lemah sehingga produk pariwisata Indonesia di luar negeri belum cukup dikenal.

Masalah Sumber Daya Manusia, Sumber daya manusia adalah salah satu modal dasar dalam pengembangan pariwisata. Sumber daya manusia ini harus memiliki keahlian dan keterampilan yang diperlukan dalam upaya peningkatan mutu jasa pelayanan pariwisata. Sekarang ini belum memadainya secara kualitatif dan kuantitatif tenaga-tenaga profesional. Dalam hal ini, kemampuan lembaga pendidikan dan latihan bidang pariwisata yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta belum dapat memenuhi kebutuhan.

Masalah Pengembangan Prasarana Pariwisata. Apabila kita amati secara saksama, kiprah usaha kepariwisataan khususnya usaha perhotelan selama ini telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa, bahkan peningkatan yang cukup dramatis ini terjadi di Bali dan Jakarta. Peningkatan ini jelas harus kita sambut dengan gembira mengingat hotel adalah sarana pariwisata yang utama dalam usaha pengembangan pariwisata, namun demikian harus tetap waspada. Dalam arti jangan sampai investasi yang cukup besar ini mubazir di kemudian hari. Dalam hal ini dukungan adanya prasarana yang menunjang sarana pariwisata sangat dibutuhkan, antara lain infrastruktur perhubungan darat, perhubungan udara, perhubungan laut telekomunikasi dan sarana pendukung lainnya. Kita semua tahu, bahwa untuk menyediakan prasarana pendukung pariwisata khususnya yang bertaraf internasional cukup berat dalam arti tidak semudah seperti membangun hotel atau pengadaan kendaraan. Kesemuanya memerlukan biaya yang tidak kecil maupun waktu yang cukup lama.

Masalah Ekologis/Lingkungan. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata otomatis meningkatkan kebutuhan bahan  seperti batu kali, kerikil pasir dan alami. pengangkutan dari lain-lain selanjutnya proses Kesemuanya sumber bahan didapat ke lokasi bangunan itu, jelas membawa pengaruh terhadap lingkunganan peningkatan sarana pariwisata, khususnya akomodasi mengakibatkan meningkatnya limbah.

Pengaruh Kepariwisataan terhadap Perekonomian

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembanagn dan pemanfaatan sumberdaya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang akan menimbulkan produksi barang dan jasa. Selanjutnya wisatawan secara tidak langsung menimbulkan permintaan akan barang modal dan bahan untuk berproduksi memenuhi permintaan wisatawan akan barang dan jasa tersebut. Dalam memenuhi permintaan wisatawan diperlukan investasi di bidang transportasi dan komunikasi. 

Pembangunan sektor pariwisata merupakan salah satu program andalan pemerintah Indonesia yang memiliki prospek dan peranan penting dalam meningkatkan lapangan pekerjaan dan menambah devisa negara. Pengembangan pariwisata tidak lepas dari unsur fisik maupun non fisik (sosial, budaya, dan ekonomi), maka dari itu perlu diperhatikan peranan unsur tersebut. Faktor geografi merupakan faktor yang penting untuk pertimbangan dalam pengembangan pariwisata. Perubahan iklim merupakan salah satu faktor yang mampu menumbuhkan serta menimbulkan variasi lingkungan alam dan budaya, sehingga dalam mengembangkan kepariwisataan karakteristik fisik dan nonfisik suatu wilayah perlu diketahui. 

Suatu negara yang mengembangkan pariwisata sebagai suati industri di negaranya, maka lalu lintas orang-orang (wisatawan) tersebut ternyata memberi keuntungan dan memberi hasil yang bukan sedikit dan bahkan memberikan pendapatan (income) utama, melebihi ekspor bahan-bahan mentah, hasil tambang yang dihasilkan negara tersebut. 

Sebagai akibat lebih jauh, dengan adanya lalu – lintas orang-orang yang melakukan perjalanan wisata tadi, ternyata memberi dampak terhadap perekonomian di negara yang dikunjungi. Dampak yang dimaksudkan antara lain adalah:
a.    Memberikan kesempatan kerja atau dapat memperkecil pengangguran
b.    Peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah
c.    Meningkatkan pendapatan nasional (national income )
d.    Memperkuat posisi neraca pembayaran (net balance payment)
e.    Memberikan efek multiplier dalam pereknomian setempat.
 
Jadi, tujuan utama mengembangkan industri pariwisata pada suatu negara, adalah untuk menggali dan meningkatkan nilai-nilai ekonomi sebagai akibat adanya orang-orang melakukan perjalanan wisata di negara tersebut.

Kawasan pariwisata memerlukan dukungan keuangan yang besar. Oleh karen itu, pengelola kawasan pariwisata harus mampu mengelola dengan baik sumber-sumber keuangannya. Sumber keuangan dari suatu kawasan pariwisata dapat berasal dari pemerintah dan swasta.
    
Bagi Indonesia, sektor pariwisata semakin berperan dalam menggerakkkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Itulah sebabnya pemerintah telah menetapkan sektor pariwisata sebagai sektor prioritas dalam pembangunan. Sebagai sektor ekonomi, pariwisata memiliki potensi dan keunggulan antara lain:

1) Memberikan sumbangan terhadap penerimaan devisa yang sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan nasional, meringankan beban utang negara dan memelihara nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing.
2) Penciptaan lapangan pekerjaan tidak hanya terbatas di kota tetapi justru menyebar ke pedesaan.
3) Memperluas kesempatan berusaha di sektor formal dan informal, usaha besar, menengah, kecil dan koperasi.
4) Peningkatan pendapatan pemerintah pusat dan daerah melalui berbagai pajak dan retribusi.
5) Peningkatan pendapatan masyarakat
6)Pemerataan, pembangunan dan mengurangi ketmpangan pembangunan baik secara struktural, spasial dan sektoral.
    
Untuk menjamin ketersediaan dan pengelolaan kawasan pariwisata, maka pengelola harus mampu mendapatkan dukungan keuangan dari pemerintah dan swasta. Hal ini penting mengingat semua jenis pengelolaan membutuhkan biaya. Sumber atau bantuan keuangan dari pemerintah biasanya berupa dana: (1) perlindungan lingkungan; (2) pengembangan infrastruktur jalan; (3) perlindungan keamanan dan penegakan hukum (4) monitoring dan evaluasi dampak dan kualitas (5) penentuan penelitian dan pengembangan; (6) pengembangan pusat informasi dan layanan pengunjung; dan (7) penyelesaian masalah
    
Sumber keuangan dari sektor swasta umumnya merupakan hasil usaha terkait dengan layanan jasa dan barang; seperti (1) akomodasi dan makanan; (2) transportasi bus dan mobil; (3) informasi berupa panduan dan iklan; (4) situs promosi dan produk iklan; (5) produk pakaian, souvenir, dan peralatan; dan (6) jasa hiburan.

Daftar Pustaka :
Muljadi A.J. Kepariwisataan dan Perjalanan. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2009)  hal 110, 112

Pariwisata dan Prinsip Pengembangan Ekowisata Pesisir dan Laut

Pariwisata berasal dari suku kata pari dan wisata . Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan atau bepergian yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling. Sedangkan menurut (Hunziker dan Kraft 1942) mendefinisikan pariwisata adalah keseluruhan hubungan dan gejala-gejala yang timbul dari adanya orang asing dan perjalanannya itu tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada hubungan dengan kegiatan mencari nafkah. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, “Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang ini.  Berdasarkan seluruh definisi diatas pariwisata dapat diartikan sebagai suatu aktivitas perubahan tempat tinggal sehari-hari dengan suatu alasan apa pun selain melakukan kegiatan yang bisa menghasilkan upah atau gaji. 

Sedangkan pengertian ekowisata adalah wisata berbasis pada alam dengan menyertakan aspek pendidikan dan interpretasi terhadap lingkungan alami dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekologis. Ekowisata juga merupakan suatu jenis pariwisata yang kegiatannya semata-mata menikmati aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan alam dengan segala bentuk kehidupan dalam kondisi apa adnya dan berkecenderungan sebagai ajang atau sarana lingkungan bagi wisatawan dengan melibatkan masyarakat di sekitar kawasan proyek wisata.

Prinsip Pengembangan Ekowisata Pesisir dan Laut:
  1. Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap bentang alam dan budaya masyarakat lokal
  2. Mendidik atau menyadarkan wisatawan dan masyarakat lokal akan pentingya konservasi.
  3. Mengatur agar kawasan yang digunakan untuk Ekoisata dan manajemen pengelola kawasan pelestarian dapat menerima langsung penghasilan atau pendapatan.
  4. Masyarakat dilibatkan secara aktif dalam perencanaan dan pengembangan Ekowisata.
  5. Keuntungan ekonomi yang diperoleh secara nyata dari kegiatan Ekowisata harus dapat mendorong masyarakat untuk menjaga kelestarian kawasan pesisir dan laut.
  6. Semua upaya pengembangan, termasuk pengembangan fasilitas dan utilitas  harus tetap menjaga keharmonisan dengan alam.
  7. Pembatasan pemenuhan permintaan, karena umumnya daya dukung ekosistem alamiah lebih rendah daripada daya dukung ekosistem buatan.
  8. Apabila suatu kawasan pelestarian dikembangkan untk ekowisata, maka devisa dan belanja wisatawan dialokasikan secara proporsional dan adil untuk pemerintah pusat dan daerah.
Daftar Pustaka:
Muljadi A.J. Kepariwisataan dan Perjalanan. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2009) Hal 7
Prof. Dr. Ir. H. Ambo Tuwo, DEA. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut . (Sidoarjo: Brillian Internasional. 2011) Hal 32

Senin, 24 Juni 2019

Cara Mengatasi Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya

Pengangguran, setengah pengangguran, atau status informal merupakan tiga buah masalah ketenagakerjaan yang paling berkaitan. Yang jelas karena hal ini merupakan masalah Sudah barang tentu memerlukan pemecahan. Bentuk pemecahannya berbeda-beda tergantung pada bentuk permasalahannya. Untuk itu kita dapat telusuri bentuk-bentuk permasalahannya.
 
Pengangguran Friksional
Ditinjau dari deskripsi permasalahan yang telah disusun di muka maka inti persoalan yang terletak pada hambatan aliran informasi antara penawaran dan permintaan tenaga kerja. Oleh karena itu, Penanganannya harus berubah usaha untuk mengintensifkan dan mengekstensifkan informasi. Intersif, agar informasi disebarkan dalam jumlah yang cukup. Penyebaran informasi yang secara ekstensif dimaksudkan agar menjangkau lokasi geografis luas mungkin, debat diketahui oleh yang bersangkutan untuk mempercepat bertemunya penawaran dan permintaan tenaga kerja.

Media cetak yang berubah surat kabar, majalah, atau selebaran yang lain dapat digunakan untuk maksud itu.Bursa- Bursa Tenaga Kerja dalam lingkungan Departemen Tenaga Kerja dan lembaga-lembaga swasta juga dapat memainkan peranan untuk mengatasi hambatan waktu dan tempat bagi aliran informasi pasar kerja.

Pengangguran Musiman
Masalah yang timbul dalam dimensi musiman ini adalah saat dimana sedang terjadi off season. Bila on season, angka pengangguran yang dibutuhkan lagi sehingga mereka tidak perlu meninggalkan tempat tinggalnya jauh-jauh atau secara permanen. Salah satu pemecahannya memang berupa migrasi musiman ke daerah lain namun tindakan seperti itu mahal bila ditinjau dari biaya sosial.

Salah satu alternatifnya adalah pengembangan jenis-jenis kegiatan yang off farm atau non farm di daerah pedesaan di mana Irama musiman sudah merupakan sesuatu yang rutin. Penguasa lokal dapat menentukan bentuk dari kegiatan off farm tersebut.

Keuntungan dari kegiatan ini adalah mengikat mereka dalam bahasa yang bersangkutan sehingga kemajuan dan keberhasilan mereka juga membawa dampak positif bagi pengembangan dasarnya.
 
Pengangguran Siklikal
Untuk menanggulangi pengangguran siklikal dibutuhkan kebijakan anti siklikal. Berbagai kebijakan seperti itu dapat berupa kebijakan yang tergolong moneter atau fiskal.

Kebijakan moneter yang bersifat melawan konjungtur adalah memperluas uang yang beredar pada saat terjadi Resesi dan mengirim jumlah uang yang beredar pada saat terjadi ekspansi yang berlebihan. Namun, yang dibicarakan di sini adalah hanya pada saat resepsi yang berakibat terjadinya pengangguran siklikal.

Penurunan tingkat bunga pinjaman, penurunan rasio cadangan di bank sentral dan pengembalian surat berharga di Bursa surat berharga dapat mempermudah pengusaha dalam mencari modal untuk berusaha. Investasi yang bergerak dapat menghidupkan kegiatan ekonomi sehingga meningkatkan permintaan tenaga kerja pula.

Dampak yang sama juga diperoleh bila pemerintah meringankan tarif pajak atau memperbesar anggaran belanja pemerintah.
 
Pengangguran Struktural dan Teknologi
Inti masalah yang timbul dalam Pengangguran struktural dan teknologi adalah gagalnya penyesuaian keterampilan mereka yang terkena dampak teknologi. Mereka memiliki keterampilan yang kaku dalam situasi yang baru

Oleh karena itu, pemecahannya harus diarahkan pada program latihan dan latihan ulang. Program-program untuk mendeteksi kebutuhan macam latihan sangat diperlukan agar program latihan efektif. Dalam hal ini, Dewan Latihan Kerja Nasional di Depnaker Pusat maupun Dewan Latihan Kerja Daerah dapat diminta jasanya untuk mengadakan studi kebutuhan latihan ini.
 
Pengangguran Karena Kurangnya Permintaan Agregat
Inti persoalannya dalam hal pengangguran jenis ini adalah lesunya kegiatan ekonomi. Untuk menghidupkan kegiatan ekonomi ini, investasi dalam segala yang besar perlu dijalankan agar menghidupkan permintaan agregat yang berasal dari rumah tangga konsumen, perusahaan dan pemerintah.

Daftar Pustaka :
Arfida, Ekonomi Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), 146. 147
Prijono Tjiptoherijanto, Prospek Perekonomian Indonesia Dalam rangka Globalisasi, (Jakarta : Rineka Cipta, 1997), 111.
Suroto, Strategi Pembangunan dan Perencanan Kesempatan Kerja, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1992), 17.

Jenis Pengangguran Menurut Waktu Kerja dan Berdasarkan Penyebab Terjadinya

Jenis pengangguran menurut waktu kerja
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment)
Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Contoh : suatu kantor mempekerjakan 10 orang karyawan padahal pekerjaan dalam kantor itu dapat dikerjakan dengan baik walau hanya dengan 8 orang karyawan saja,sehingga terdapat kelebihan 2 orang tenaga kerja. Orang-orang semacam ini yang disebut dengan pengangguran terselubung.

Setengah Menganggur (Under Unemployment)  
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Contoh : seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.

Setengah pengangguran dibagi menjadi dua kelompok :
• Setengah Penganggur Terpaksa, yaitu mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain.
• Setengah Penganggur Sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar.

Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Jenis Pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya :
Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
 
Pengangguran Friksional
Terjemahan luas daru kata frictional adalah gesekan. Jadi, Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan oleh suatu hambatan yang menyebabkan proses bertemunya penawaran dan permintaan tenaga kerja menjadi tidak lancar. Pengangguran terjadi karena ketidaklancaran mekanisme pasar saja. Penyebab dari hambatan ini pada dasarnya ada dua yaitu karena tempat dan waktu.  seorang pencari kerja mungkin pada suatu saat tahu bahwa di lain tempat dapat permintaan tenaga kerja, namun untuk sampai ke lokasi tersebut dibutuhkan persiapan. Dengan demikian, jika ia tidak sampai di sana Hal ini dapat dihambat oleh perbedaan tempat. Sebagai contoh, tiga persiapan untuk ke lokasi itu memadai maka waktu lah yang menjadi hambatan utamanya. Selain itu, pencari kerja harus mengumpulkan informasi mengenai lowongan kerja. Hal itu tentu saja membutuhkan waktu. Apabila lokasi tersebut jaraknya lebih jauh maka pencari kerja membutuhkan waktu agak lama sebelum memutuskan untuk pergi. Sebagai manusia, ia membutuhkan banyak hal yang harus dipertimbangkanya. Sementara dia mengumpulkan informasi mempertimbangkan keadaan mengadakan persiapan untuk berangkat dan sebagainya maka jelas ia akan dikategorikan sebagai pengangguran pencari kerja. Padahal dalam waktu satu dua hari sampai 1 bulan lagi mungkin dia sudah mendapatkan pekerjaan tersebut.

Pengangguran Musiman
Kegiatan ekonomi masyarakat sering terpengaruh oleh Irama musim. Pada masa ramai sehingga banyak permintaan Tenaga Kerja dan ada masa dimana kegiatan mengendur. Pergantian antara masa lalu dan masa kendur terjadi secara teratur dalam periode satu tahun.Selama kegiatan mengendur terjadi pengangguran dan akan terpecahkan secara otomatis Bila tiba masa ramai kembali.
Pada saat Menunggu datangnya masa yang lebih ramai oleh pencacah ia akan dicatat sebagai penganggur.
 
Contoh yang paling klasik adalah apa yang terjadi di sektor pertanian. Pada saat penyiapan lahan untuk ditanami dan dilanjutkan ke penanaman mungkin dibutuhkan tenaga kerja yang banyak. Namun, Pada saat tanaman tumbuh dan naga yang dibutuhkan yang dibutuhkan menyusut drastis karena permintaan tenaga kerja terbatas pada pemeliharaan saja dan juga pada masa panen. Namun, pada saat menanam benih kembali maka permintaan tenaga kerja secara besar-besaran meningkat lagi. Irama kegiatan ini diulang-ulang sehingga menjadi rutin tiap tahun.

Penyebab utama Irama ini adalah iklim alam yang berlaku. Namun, alam Bukan satu-satunya penyebab timbulnya Irama yang berulang-ulang secara rutin tiap tahun. Perilaku manusia juga dapat menjadi penyebabnya,  misalnya musim-musim sibuk menjelang lebaran atau tahun baru menyebabkan perbedaan perilaku ekonomi. Demikian pula menjelang masa periode liburan wisata dan seterusnya. Ditinjau dari segi pasar, ketidakseimbangan yang terjadi bersifat musiman tingkat pengangguran yang terjadi juga diberi predikat musiman.
 
Pengangguran Siklikal
Makin banyak orang berpendapat bahwa gejala ekonomi mengikuti perilaku alam dan gejala biologis. Justru karena iti, banyak perilaku ekonomi dapat dirumuskan dalam bentuk fungsi.

Seperti halnya banjir yang merupakan gejala alam.  ini terjadi berdasarkan siklus tertentu menurut ahli fisika sehingga dikenal banjir 10 tahunan, banjir 5 tahunan dan seterusnya. Demikian pula dengan kegiatan ekonomi Adakalanya terjadi ekspansi kegiatan meningkat. Timbul kejenuhan dan penurunan kegiatan. Setelah itu diikuti oleh kenaikan intensitas lagi. Siklus seperti ini 5 atau 10 tahunan sekali secara berulang-ulang secara rutin. Irama seperti ini Sudah barang tentu membawa dampak pada permintaan tenaga kerja.

Pada masa expansi orang biasanya penuh dengan optimisme.  dalam situasi seperti ini dampaknya bagi kesempatan kerja positif. Kenaikan permintaan terhadap tenaga kerja akan mengurangi pengangguran. Akan terjadi sebaliknya bila orang telah kehilangan kepercayaan terhadap peluang di masa depan. Sikap pesimisme yang timbul membawa dampak negatif pada kesempatan kerja. Hari ini terekam oleh naiknya tingkat pengangguran. Pengangguran yang berirama seperti ini disebut pengangguran siklikal yang terjadi sesuai dengan konjungtur atau business cycle yang dapat terjadi lima tahun sekali.

Sebenarnya pengangguran seperti ini mirip dengan pengangguran musiman. Namun hal ini terjadi dalam jangka yang lebih panjang. Elin memberatkan bagi adalah bahwa belum tentu orang yang menikmati enaknya dipekerjakan pada masa ekonomi sibuk belum tentu mendapatkan tempat yang sama enaknya pada saat ekonomi membaik setelah terjadinya Resesi. Apalagi kalau dia menjadi kalah bersaing untuk memperebutkan tempatnya semula. Pergeseran pergeseran individual yang terjadi di samping penderitaan selama pengangguran merupakan problem yang lebih berat daripada dalam kasus pengangguran musiman.
 
Pengangguran Struktural
Seperti disebutkan di muka bahwa salah satu dampak dari kemajuan ekonomi adalah terjadinya perubahan dominasi peranan ekonomi yang dimainkan oleh setiap sektor dalam kegiatan produksi maupun dalam pemberian kesempatan kerja.
 
Pertama-tama secara umum dapat dikatakan bahwa peranan sektor pertanian turun dan peranan sektor manufaktur dan bekerja sama meningkat. Hal ini berakibat pada penurunan daya serap tenaga kerja di sektor pertanian. Mereka yang tinggal di pedesaan dan yang terbiasa oleh sifat pekerjaan di sektor pertanian di bagian terpaksa mengadu nasib di sektor lain karena menyempitkan peluang di sektor pertanian. Film sektor yang baru belum tentu mereka beruntung dalam mencari pekerjaan. Pengangguran yang ditimbulkan karena perubahan struktur ekonomi seperti ini disebut Pengangguran struktural.

Dalam perjalanan pertumbuhan ekonomi mungkin ada satu sub sektor lain yang berkembang misalnya kehutanan. Perubahan sub sektoral seperti ini membawa dampak yang sejenis dan perubahan sektoral. Pengangguran yang dapat timbul karena perubahan seperti itu juga berciri struktural.

Banyak aspek pekerjaan yang mempunyai tuntunan atau persyaratan yang belum tentu dapat dipenuhi oleh limpahan tenaga kerja dari sektor atau subsektor lain. Hubungan kerjanya lebih formal, budaya kerjanya lebih kaku, dan hubungan soasialnya lebih imoersonal. Diantara penyebab itu mungkin yang paling langsung adalah tuntunan keterampilan yang tidak dapat dipenuhi dalam waktu singkat.
 
Pengangguran Teknologi
Dalam pertumbuhan industri kita amati bahwa teknologi yang dipakai dalam proses produksi selalu berubah. Ternyata laju perubahan itu semakin hari semakin cepat. Di berbagai industri elektronika perubahan teknologi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Perubahan teknologi produksi membawa dampak kesempatan kerja ke berbagai arah. Kekuatan subtitusi dan kekuatan mengubah spesifikasi jabatan yang ditimbulkan membawa dampak negatif bagi kesempatan kerja berupa pengangguran.

Sebagai contoh dapat disebutkan adanya perubahan lokomotif tenaga uap menjadi lokomotif diesel sehingga tidak lagi dibutuhkan tukang api. Dilakukan tapi tidak cepat menguasai keterampilan yang baru, maka kemungkinan ia tergusur oleh perubahan teknologi.

Daftar contoh semacam ini dapat diperpanjang lebih lanjut, namun yang penting adalah mengidentifikasi keterampilan yang segera usang dan memperkirakan mana yang akan muncul sehingga dapat diketahui arah berkembang masalah pengangguran nya.
 
Pengangguran Karena Kurangnya Permintaan Agregat
Permintaan total masyarakat merupakan dasar untuk diadakannya kegiatan investasi. Pengeluaran investasi memberikan peluang untuk tumbuhnya kesempatan kerja.
 
Bila permintaan terhadap barang dan jasa lesu, maka pada gilirannya timbul pula kelesuan pada permintaan tenaga kerja. Kurangnya permintaan agregat di sini diartikan secara mendasar bukan sementara bulanan atau tahunan tetapi merupakan kondisi yang berlaku dalam jangka panjang. Profil yang perlu diketahui adalah tempat terjadinya pengangguran menurut sektor ekonomi Apakah di sektor pertanian, pertambangan dan seterusnya. Selanjutnya distribusi menurut pendidikan perlu juga diketahui. pengangguran tidak terdidik atau berpendidikan rendah dapat lebih mudah ditangani karena biasanya kesempatan kerja bagi tenaga keterampilan mudah lebih besar sehingga kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan lebih besar. Akan tetapi sebaliknya dapat juga terjadi bahwa orang yang berpendidikan rendah bisa menyesuaikan diri dengan keterampilan baru. 

Daftar Pustaka:
Ritonga, MT dkk, Ekonomi Untuk SMA kelas XI, (Jakarta : PT Phibeta, 2007), 99.
Arfida, Ekonomi Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), 136. 137, 138

Pengertian Pengangguran dan Upaya Menangani Pengangguran

Pengangguran adalah salah satu masalah yang ada dalam ekonomi makro yang berhubungan langsung dengan manusia. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam kategori angkatan kerja (jumlah orang yang bekerja dan jumlah penganggur). Pengangguran adalah (penduduk yang berumur 15-59 tahun, ada beberapa negara lain memakai kategori 15-64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya, yang siap bekerja dan melakukan usaha spesifik untuk menemukan pekerjaan selama empat minggu sebelumnya. Apabila mereka tidak bekerja dan tidak mencoba mencari pekerjaan, walaupun umur mereka seperti di atas, maka mereka tidak termasuk golongan Angkatan Kerja. Golongan masyarakat seperti itu adalah pelajar sekolah menengah (sebelum tingkat universitas), mahasiswa dan ibu rumah tangga. Dengan demikian,  jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja pada suatu waktu tertentu adalah banyaknya jumlah penduduk yang berada dalam lingkungan umur di atas yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan.

 Adapun Definisi Pengangguran Menurut Para Ahli diantaranya:

Menurut Sadono Sukirno, Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Menurut Ida Bagoes Mantra, Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan.
Menurut Payman J. Simanjuntak, Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Menurut Iskandar Putong, Kategori orang yang menganggur biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja dan masanya kerja.

Jika peningkatan jumlah angkatan kerja di suatu negara tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, maka tingkat pengangguran di negara tersebut tinggi. Sebaliknya, jika peningkatan jumlah angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, maka tingkat penganggurannya rendah.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara perbandingan (rasio) antara jumlah orang yang menganggur dengan angkatan kerja keseluruhannya disebut Tingkat Pengangguran. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari  persentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.

Upaya Menangani Pengangguran

Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat disajikan dalam upaya penanganan pengangguran
 
Perlunya Pemahaman konsep operasional, pengumpulan data, dan pengukuran parameter ketenaga kerjaan, utamanya penganggur dalam segala bentuknya agar tidak terjadi kebingungan dalam menyusun data dasar. Apabila sumber data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan pencari kerja serta Badan Pusat Statistik dengan survei susenas dan Sakernas dirasa masih kurang memadai, perlu dicari cara lain seperti pendataan secara menyeluruh yang mirip dengan sensus mulai dari tingkat desa.
 
Program magang cukup potensial untuk dilanjutkan. Untuk itu, perlu adanya kerjasama dengan negara tujuan, baik dalam bentuk bilateral agreement maupun proses pemanggangan yang lebih arif dan bijaksana.
 
Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berbasis penciptaan perluasan kesempatan kerja yang fleksibel untuk menanggapi jumlah pengangguran yang terus bertambah melalui pemberdayaan sektor pertanian, industri rumah tangga kecil dan menengah, kerja sektor informal untuk dapat mengakses penguatan modal dan kredit lunak dari bank.
 
Penciptaan  lapangan kerja langsung. Yang perlu mendapat perbaikan adalah seberapa efektif penciptaan lapangan kerja tersebut dalam , dan seberapa sesuai antara kebutuhan masyarakat dengan lapangan pekerjaan yang tersdia. Bisa jadi perlu dilakukan perpindahan penduduk dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah yang kekurangan tenaga kerja.
 
Daftar Pustaka :
N. Gregory Mankiw, Makro Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2006), 154.
E. Karl Case dan Ray C. Fair, Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro, (Jakarta : PT. Indeks, 2004). 355.
Iskandar Putong, Economics Pengantar Mikro Dan Makro, (Jakarta:  Mitra Wacana Media, 2013). 426
Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer, Ekonomi Makro. (Jakarta : Erlangga, 1997). 196.
Agus Joko Pitoyo dan M. Syahbudin Latief, dkk, Sumber Daya Manusia Tantangan Masa Depan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007). 200.
Zaini Ibrahim, M.Si, Pengantar Ekonomi Makro, (Serang: LP2M IAIN Banten, 2013).  111-112. 

Minggu, 23 Juni 2019

Permasalahan Pembangunan Ekonomi Daerah

Beberapa permasalahan dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu :
 
Perbedaan Sumber Daya Alam. Pendapat yang mengatakan bahwa pembangunan ekonomi daerah yang kaya SDA akan lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur dibandingkan dengan daerah yang minim SDA dapat dibenarkan, dalam arti sumber daya manusia dilihat hanya sebagai modal awal untuk pembangunan, dan selanjutnya harus dikembangkan terus-menerus.
 
Kurang Lancarnya Perdagangan antardaerah. Kurang lancarnya perdagangan antara daerah (intra-trade) juga merupakan faktor yang turut menciptakan ketimpangan ekonomi regional Indonesia. Tidak lancarnya intra trade  disebabkan oleh keterbatasan transportasi dan komunikasi.
 
Tingkat Mobilitas Faktor Produksi yang Rendah. Kurang lancarnya mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan kapitas antardaerah juga merupakan penyebab terjadinya ketimpangan ekonomi regional. Hal ini karena perbedaan laju pertumbuhan ekonomi antar daerah membuat terjadinya perbedaan tingkat pendapatan perkapita antar daerah. Menurut A. Lewis, jika perpindahan faktor produksi antar daerah tidak ada hambatan, maka pada akhirnya pembangunan ekonomi akan optimal dan akan tercapai untuk semua daerah sehingga menjadi lebih baik.
 
Kurang Meratanya Investasi. Ada korelasi positif antara tingkat investasi dengan laju pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan kurangnya investasi dengan laju pertumbuhan ekonomi, dengan kurangnya investasi di suatu daerah membuat pertumbuhan dan tingkat pendapatan perkapita masyarakat di daerah tersebut rendah. Hal ini dikarenakan tidak adanya kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktif seperti industri manufaktur.
 
Ketimpangan Pembangunan Sektor Industri. Konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di daerah tertentu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antar daerah. Pertumbuhan ekonomi di daerah dengan konsentrasi ekonomi yang tinggi akan cenderung lebih pesat, sedangkan daerah yang konsentrasi ekonominya rendah ada kecenderungan tingkat pembangunan dan pertumbuhannya rendah.
 
Perbedaan Demografis. Ketimpangan ekonomi regional di Indonesia juga disebabkan oleh perbedaan kondisi geografis antar daerah. Kondisi ini berpengaruh terhadap jumlah dan pertumbuhan penduduk, tingkat kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan, kedisiplinan, dan etos kerja. Faktor-fator ini mempengaruhi tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan dan penawaran. Menurut Janti (1997) dalam bukunya mengatakan bahwa membesarnya ketimpangan dalam distribusi pendapatan disebabkan oleh pergeseran-pergeseran demografi.
 
Disebutkan juga disini bahwa masyarakat sudah jenuh dengan penderitaan mendalam, oleh karena itu tanda-tanda kebangkitan ekonomi selalu diikuti dengan harapan yang membumbung bahkan cenderung over ekspektasi kenyataan.

Daftar Pustaka :
Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, Bogor : Ghalia Indonesia, 2011, hlm. 183.
Drs. Edy Suandi Hamid, Perekonomian Indonesia : Masalah dan Kebijakan Kontemporer, Yogyakarta: UII Press, 2000, hlm. 38.

Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi Daerah

Pengawasan dan pengaturan oleh negara menjadi penting dalam rangka mencapai keseimbangan pertumbuhan. Pemerintah harus merencanakan pengawasan fisik dan langkah-langkah fiskal dan moneter. “Mengatasi perbedaan sosial dan menciptakan situasi psikologis, ideologis, sosial dan politik yang menguntungkan bagi pembangunan ekonomi merupakan tugas terpenting pemerintah.

Kebijakan pemerintah juga berkaitan secara langsung dengan penciptaan nilai mata uang serta menentukan harga agar tidak terjadi inflasi.

Peran pemerintah dalam membangun ekonomi daerah antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Entrepreneur. Peran pemerintah daerah sebagai entrepreneur merupakan tanggung jawab untuk menjalankan suatu usaha bisnis di daerahnya. Dalam hal ini pemerintah daerah bisa mengembangkan suatu usaha sendiri dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau bermitra dengan usaha swasta namun kegiatan usahanya tetap dalam pengendalian pemerintah daerah.
  2. Koordinator. Pemerintah daerah harus mampu bertindak sebagai koordinator dalam pembangunan ekonomi di daerahnya, yaitu melalui penetapan kebijakan-kebijakan atau mengusulkan strategi pembangunana ekonomi yang komprehensif bagi kemajuan daerahnya.
  3. Fasilitator. Pemerintah daerah dapat menjadi fasilitator dengan cara mempercepat pembangunan melalui perbaikan attitundinal (perilaku atau budaya masyarakat) di daerahnya.
  4. Stimulator. Pemerintah daerah dapat berperan sebagai stimulant dalam penciptaan dan pengembangan usaha melalui tindakan khusus yang dapat mempengaruhi dunia usaha untuk masuk ke daerah tersebut.
Daftar Pustaka :
Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Jakarta: Raja Grafindo, 2012, hlm. 431. 
Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam, Yogyakarta : BPFE, 2004, hlm. 347.
Subandi, Ekonomi Pembangunan, Jakarta : AlfaBeta, 2012, hlm. 143-144.

Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah

Secara umum strategi pembangunan ekonomi adalah mengembangkan kesempatan kerja bagi penduduk yang ada dan bagaimana upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi, serta mengembangan basis ekonomi dan kesempatan kerja yang beragam. Pembangunan ekonomi akan berhasil bila mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha. Secara garis besar strategi pembangunan ekonomi daerah menurut Arsyad (1999) dapat dikelompokan menjadi empat yaitu:

1)  Strategi Pengembangan Fisik (Locality Or Physical Development Strategy). Secara khusus, tujuan strategi pembangunan fisik ini adalah untuk menciptakan identitas daerah/kota, memperbaiki pesona (amenity base) atau kualitas hidup masayarakat, dan memperbaiki daya tarik pusat kota (civic center) dalam upaya memperbaiki dunia usaha daerah. Untuk mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-alat pendukung, antara lain :Pengendalian perencanaan dan pembangunan, dengan tujuan untuk memperbaiki iklim investasi di daerah dan memperbaiki citra pemerintah daerah.
  • Pembuatan bank tanah (landbanking), dengan tujuan agar memiliki data tentang tanah yang kurang optimal penggunaannya, tanah yang belum dikembangkan, atau salah dalam penggunaannya, dan sebagainya.
  • Penyediaan perumahan dan pemukiman yang baik akan berpengaruh positif bagi dunia usaha, di samping menciptakan lapangan kerja.
  • Penataan kota (townscaping), dengan tujuan untuk memperbaiki sarana jalan, penataan pusat-pusat pertokoan, dan penataan standar fisik suatu bangunan.
  • Pengaturan tata ruang (zoning) dengan baik untuk merangsang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah.
  • Penyediaan infrastruktur seperti: sarana air bersih, listrik, taman, sarana parkir, tempat olahraga, dan sebagainya.
2) Strategi Pengembangan Dunia Usaha (Bussines Development Strategi). Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting dalam pembangunan ekonomi daerah, karena daya tarik, kreativitas atau daya tahan kegiatan dunia usaha merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah yang sehat. Untuk mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-alat pendukung, antara lain:
  • Pembuatan informasi terpadu yang memudahkan masyarakat dan dunia usaha untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah.
  • Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil, karena usaha kecil perannya sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja.
  • Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui pengaturan dan kebijakan yang memberikan kemudahan bagi dunia usaha.
  • Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang). Lembaga ini diperlukan untuk melakukan kajian tentang pengembangan produk baru, teknologi baru, dan pencarian pasar baru.
  • Pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari skala yang tidak ekonomis dalam produksi, dan meningkatkan daya saing terhadap produk impor, serta sikap kooperatif sesama pelaku bisnis.
3) Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources Development Strategy). Strategi pengembangan sumber daya manusia merupakan aspek paling penting dalam proses pembangunan ekonomi. Pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara:
  • Pelatihan dengan sistem customized training, yaitu sistem pelatihan yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan kerja.
  • Pembuatan bank keahlian (skillbanks), sebagai bank informasi yang berisi data tentang keahlian dan latar belakang orang yang menganggur.
  • Penciptaan iklim yang mendukung bagi perkembangan lembaga-lembaga pendidikan dan keterampilan di daerah.
  • Pengembangan lembaga pelatihan bagi para penyandang cacat.
4) Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-Based Development Strategy). Startegi  pengembangan masyarakat ini merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memberdayakan suatu kelompok masyarakat tertentu pada suatu daerah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat sosial, contohnya dengan menciptakan proyek-proyek padat karya untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh keuntungan dari usahanya.

Daftar Pustaka:
Subandi, Ekonomi Pembangunan, Jakarta : AlfaBeta, 2012, hlm. 138-140.