Pengangguran adalah salah satu masalah yang ada dalam ekonomi makro yang berhubungan langsung dengan manusia. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam kategori angkatan kerja (jumlah orang yang bekerja dan jumlah penganggur). Pengangguran adalah (penduduk yang berumur 15-59 tahun, ada beberapa negara lain memakai kategori 15-64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya, yang siap bekerja dan melakukan usaha spesifik untuk menemukan pekerjaan selama empat minggu sebelumnya. Apabila mereka tidak bekerja dan tidak mencoba mencari pekerjaan, walaupun umur mereka seperti di atas, maka mereka tidak termasuk golongan Angkatan Kerja. Golongan masyarakat seperti itu adalah pelajar sekolah menengah (sebelum tingkat universitas), mahasiswa dan ibu rumah tangga. Dengan demikian, jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja pada suatu waktu tertentu adalah banyaknya jumlah penduduk yang berada dalam lingkungan umur di atas yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
Adapun Definisi Pengangguran Menurut Para Ahli diantaranya:
Menurut Sadono Sukirno, Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Menurut Ida Bagoes Mantra, Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan.
Menurut Payman J. Simanjuntak, Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Menurut Iskandar Putong, Kategori orang yang menganggur biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja dan masanya kerja.
Jika peningkatan jumlah angkatan kerja di suatu negara tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, maka tingkat pengangguran di negara tersebut tinggi. Sebaliknya, jika peningkatan jumlah angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, maka tingkat penganggurannya rendah.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara perbandingan (rasio) antara jumlah orang yang menganggur dengan angkatan kerja keseluruhannya disebut Tingkat Pengangguran. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari persentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.
Upaya Menangani Pengangguran
Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat disajikan dalam upaya penanganan pengangguran
Adapun Definisi Pengangguran Menurut Para Ahli diantaranya:
Menurut Sadono Sukirno, Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Menurut Ida Bagoes Mantra, Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan.
Menurut Payman J. Simanjuntak, Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Menurut Iskandar Putong, Kategori orang yang menganggur biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja dan masanya kerja.
Jika peningkatan jumlah angkatan kerja di suatu negara tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, maka tingkat pengangguran di negara tersebut tinggi. Sebaliknya, jika peningkatan jumlah angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, maka tingkat penganggurannya rendah.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara perbandingan (rasio) antara jumlah orang yang menganggur dengan angkatan kerja keseluruhannya disebut Tingkat Pengangguran. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari persentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.
Upaya Menangani Pengangguran
Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat disajikan dalam upaya penanganan pengangguran
Perlunya Pemahaman konsep operasional, pengumpulan data, dan pengukuran parameter ketenaga kerjaan, utamanya penganggur dalam segala bentuknya agar tidak terjadi kebingungan dalam menyusun data dasar. Apabila sumber data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan pencari kerja serta Badan Pusat Statistik dengan survei susenas dan Sakernas dirasa masih kurang memadai, perlu dicari cara lain seperti pendataan secara menyeluruh yang mirip dengan sensus mulai dari tingkat desa.
Program magang cukup potensial untuk dilanjutkan. Untuk itu, perlu adanya kerjasama dengan negara tujuan, baik dalam bentuk bilateral agreement maupun proses pemanggangan yang lebih arif dan bijaksana.
Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berbasis penciptaan perluasan kesempatan kerja yang fleksibel untuk menanggapi jumlah pengangguran yang terus bertambah melalui pemberdayaan sektor pertanian, industri rumah tangga kecil dan menengah, kerja sektor informal untuk dapat mengakses penguatan modal dan kredit lunak dari bank.
Penciptaan lapangan kerja langsung. Yang perlu mendapat perbaikan adalah seberapa efektif penciptaan lapangan kerja tersebut dalam , dan seberapa sesuai antara kebutuhan masyarakat dengan lapangan pekerjaan yang tersdia. Bisa jadi perlu dilakukan perpindahan penduduk dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah yang kekurangan tenaga kerja.
Daftar Pustaka :
N. Gregory Mankiw, Makro Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2006), 154.
E. Karl Case dan Ray C. Fair, Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro, (Jakarta : PT. Indeks, 2004). 355.
Iskandar Putong, Economics Pengantar Mikro Dan Makro, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013). 426
Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer, Ekonomi Makro. (Jakarta : Erlangga, 1997). 196.
Agus Joko Pitoyo dan M. Syahbudin Latief, dkk, Sumber Daya Manusia Tantangan Masa Depan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007). 200.
N. Gregory Mankiw, Makro Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2006), 154.
E. Karl Case dan Ray C. Fair, Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro, (Jakarta : PT. Indeks, 2004). 355.
Iskandar Putong, Economics Pengantar Mikro Dan Makro, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013). 426
Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer, Ekonomi Makro. (Jakarta : Erlangga, 1997). 196.
Agus Joko Pitoyo dan M. Syahbudin Latief, dkk, Sumber Daya Manusia Tantangan Masa Depan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007). 200.
Zaini Ibrahim, M.Si, Pengantar Ekonomi Makro, (Serang: LP2M IAIN Banten, 2013). 111-112.
0 komentar:
Posting Komentar