Seminar Nasional Pasar Modal Syariah

Pemberian Cindramata Kepada Narasumber dari MUI Malang Bapak Drs. KH. Chamzawi M.HI.

Kuliah Tamu Manajemen

Bersama pimpinan manajemen dan pemateri kuliah tamu dengan tema menumbuhkan jiwa wirausaha yang kreatif, inovatif dan mandiri.

Ekonomi Kreatif

Narasumber dalam rangka Turba PCNU Kota Malang Tematik terkait ekonomi kreatif di MWC NU Lowokwaru Ranting Dinoyo

Seminar Nasional

Narasumber Seminar Nasional Economic Outlook, Prospects And Future Of The Indonesian Economy,(Bersama Ketua Komisi C DPRD tk 1 Jatim)di FE UNUSIDA Sidoarjo.

Penyuluhan UMKM

Narasumber Penyuluhan terkait administrasi sederhana UMKM di Desa Sutojayan Kabupaten Malang.

Rabu, 29 Desember 2021

Analisis Rasio Profitabilitas dalam Perusahaan

 PENDAHULUAN

Suatu laporan keuangan akan bermanfaat bagi sebagian besar pengguna apabila informasi yang disajikannya dapat dipahami dan dimengerti. Akan tetapi, informasi dalam laporan keuangan belum begitu jelas dan tidak semua orang dapat memahaminya. Padahal interpretasi pengguna terhadap laporan keuangan akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk itulah diperlukan analisis laporan keuangan sebagai alat bantu dalam mengartikan data-data yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga menjadi lebih mudah dimengerti oleh pihak- pihak yang membaca dan memerlukan informasi keuangan. Dengan mengadakan analisis terhadap pos-pos neraca dapat diketahui dan akan memperoleh gambaran tentang posisi keuangan, sedangkan analisis terhadap laporan laba-rugi dapat memberikan gambaran bagi pembaca tentang hasil dan pekembangan usaha perusahaan yang akan dituju dalam melakukan keputusan investasinya. 
 
Untuk mengetahui kinerja perusahaan yang bersangkutan ada berbagai cara atau tehnik yang lazim digunakan oleh perusahaan-perusahaan.Salah satunya adalah dengan analisis perbandingan laporan keuangan yang memiliki tujuan untuk mengevaluasi kondisi keuangan yang terjadi saat ini dan mampu memprediksi kondisi keuangan di masa yang akan datang. Dengan adanya laporan keuangan tersebut akan diketahui bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Rasio Likuiditas), seberapa besar kegiatan operasional perusahaan yang dibiaya oleh modal pinjaman (Leverage Ratio atau Solvability Ratio), dan seberapa efektifitas manajemen dalam mengelola perusahaanya (Profitability Ratio atau Rentability Ratio). 
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk  mengetahui pengertian secara mendasar dari analisis rasio keuangan, mengetahui jenis-jenis rasio keuangan beserta cara menghitung, memahami secara mendalam cara menyajikan dan menganalisis data rasio keuangan 
 
PEMBAHASAN  
Pengertian Analisis Rasio Profitabilitas   
 
Rasio Profitabilitas menggambarkan bagaimana efektifnya perusahaan dalam menjalankan kegiatannya, apakah perusahaan telah dapat menghasilkan laba yang cukup dari kegiatan yang telah dilakukan dalam satu periode.  
 
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabiltas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.  
 
Analisis rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan para analisa keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisa keuangan. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang mengambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos yang lainnya, sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian. 
 
Analisis terhadap profitabilitas atau kemampulabaan perusahaan menjadi sesuatu yang amat strategis, karena menyangkut bagaimana perusahaan mampu menghasilkan return dari setiap kegiatan operasionalnya. Setiap kegiatan bisnis mempunyai tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu memenuhi target yang telah ditetapkan. Alat analisis yang dapat digunakan yaitu dengan mengukur rasio profitabilitas, yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk mengukur seberapa besar tungkat keuntungan yang dapat diperoleh

Tujuan dan Manfaat Analisis Rasio Profitabilitas

Hasil dari Analisa Rasio Keuangan (Financial Ratio Analysis) ini dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menilai kinerjanya dalam suatu periode, apakah pihak manajemen perusahaan telah mencapai target yang telah ditetapkan atau sebaliknya, dan selain itu juga hasil dari rasio keuangan ini dapat dijadikan sebagai suatu penilaian terhadap kemampuan manajemen di dalam memberdayakan semua sumber daya perusahaan yang dimiliki secara lebih efektif. Karena pada dasarnya tujuan utama dari Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) adalah sebagai berikut: (1) Sebagai alat barometer untuk melakukan forecasting atau memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan dating; (2) Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam manajemen, operasional maupun, keuangan; (3) Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan. 
 
Tujuan penggunaan profitabilitas bagi perusah aan maupun bagi pihak luar perusahaan :

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusaahan dalam satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan dari waktu ke waktu.

4. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Adapun manfaat rasio profitabilitas :

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

5. Mengetahui produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Jenis-Jenis Analisis Rasio Profitabilitas

Masing-masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapaa periode. Jenis-jenis rasio profitabilitas meliputi :  
 
a)      Gross Profit Margin (GPM)

Gross Profit Margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18). Sedangkan Martono dan Harjito (2005: 59) Mengemukakan Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara laba kotor dengan penjualan bersih. Gross Profit Margin dihitung dengan rumus :

Gross Profit Margin =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟 / 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100%

b)     Operating Profit Margin (OPM)  

Operating Profit Margin merupakan perbandingan antara laba usaha dan penjualan. Operating Profit Margin merupakan rasio yang menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan (Syamsuddin, 2009:61). Operating Profit Margin juga merupakan ukuran persentase dari setiap hasil penjualan sesudah semua biaya dan 63 pengeluaran lain kecuali bunga pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap penjualan. Operating Profit Margin dihitung dengan rumus :

OPM= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙a𝑛 / Penjualan x 100%

c)      Net Profit Margin (NPM)  

Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. (Martono dan Harjito, 2005 : 59) Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari tingkat volume usaha tertentu. Net Profit Margin dapat diinterpretasikan sebagai tingkat efisiensi perusahaan, yaitu sejauh mana kemampuan menekan biaya-biaya yang ada di perusahaan. Semakin tinggi . Net Profit Margin maka suatu perusahaan semakin efektif dalam menjalankan operasinya.

NPM= Laba Setelah Pajak / PenjualanBersih x 100%

d)     Return on Assets (ROA)  

Return on assets (ROA) adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penggunaan seluruh sumber daya atau aset yang dimilikinya. Sebagai rasio profitabilitas, ROA digunakan untuk menilai kualitas dan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari pemanfaatan aset yang dimilikinya.  

ROA dapat pula dipahami sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan pendapatan atau keuntungan dari sumber daya ekonomi atau aset yang dimiliki dalam neracanya. Secara lebih sederhana, ROA dapat didefinisikan sebagai hasil perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aset yang dimiliki suatu perusahaan.Adapun rumus yang digunakan dalam pengukuran Return On Asset (ROA) yaitu sebagai berikut : 

ROA = Laba Setelah Pajak / Total Aktiva x 100%

 e)      Return On Equity (ROE)  

Return on Equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan (Syafri, 2008:305). 64 Return on Equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir, 2009:81).

ROE = Laba Setelah Pajak / Total Ekuitas (Modal Sendiri) x 100%

KESIMPULAN

Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Manfaat dari rasio profitabilitas antara lain: Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode, mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu, mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Adapun jenisnya antara lain: Profit margin (Profit  margin on sales), Return on Assets (ROA), Return on equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM)

 

DAFTAR RUJUKAN

Haryanti,  Caecilia Sri. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Telekomunikasi (Studi Kasus BEI). UNTAG Semarang

Istimaroh. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Pada Pt. Rimba Kara Rayatama. Manajeman : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Erica, Denny. 2018.  Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk. AMIK BSI Jakarta

Kasmir (2008), Analisis Laporan Keuangan, Cetakan ke- 5, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Saragih, Fitriani. Analisis Rasio Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Pt. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan

Sutrisno.  2007. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Konosia.

Saputra, Denny. 2013.  Analisis Rasio Profitabilitas Pada Pt. Petrona Mining Contractors Di Samarinda. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

 

Selasa, 28 Desember 2021

Analisis Fundamental dalam Perusahaan

PENDAHULUAN

Sebelum investor mengambil keputusan untuk beinvestasi saham di pasar modal, ada beberapa faktor yang perlu dilakukan oleh investor. Alasannya agar para investor tidak mengalami kerugian yang cukup besar dan mampu meminimalkan resiko jika berinvestasi. Secara garis besar, investor dapat melakukan dua bentuk analisis saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal mendasarkan diri pada pola-pola pergerakan saham dari waktu ke waktu, dimana teknik ini biasanya sering digunakan oleh praktisi atau trader. Sedangkan analisis fundamental merupakan suatu analisis saham yang dapat dilakukan secara top-down dimulai dari analisis makro ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan, dimana analisis ini sering digunakan oleh para akademisi. Mengingat tingginya risiko yang ada dalam berinvestasi saham, maka para investor harus mampu mempertimbangkan dan melakukan penilaian secara mendalam saham mana yang dapat memberikan keuntungan yang optimal. Tidak semua saham yang tercatat di bursa efek dapat 3 memberikan hasil yang maksimal, sehingga diperlukan analisis untuk dapat meminimalkan risiko yang ada saat diputuskan untuk membeli, menjual, atau menahan saham tersebut. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui terkait apa yang dimaksud dengan analisis fundamental, untuk mengukur apa saja terkait analisis fundamental, serta cara menghitungnya dan menganalisis fundamental yang ada di perusahaan

PEMBAHASAN

Pengertian Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis rasio keuangan.

Analisis Ekonomi Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik fundamental. Analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makro ekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan domestik bruto, inflasi, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi. Analisis ekonomi dianggap penting karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro.

Analisis Industri Dalam analisis industri, investor mencoba membandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling baik ataupun sebaliknya. berdasarkan hasil analisis industri, investor akan menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio. Analisis industri merupakan tahapan penting pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena banyak perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda.

Untuk menyiasati permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode pengklasifikasian industri. Menurut michael Porter (1996), fokus dari analisa industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari suatu industri yang bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi yang membentuk arena dimana strategi bersaing harus ditata. Dapat dikatakan analisa industri adalah sebuah perencanaan yang terjadi dalam suatu kelompok bisnis ketika suatu usaha telah berjalan.perencanaan lingkungan usaha, kecendrungan ekonomi, teknologi dan politik akan mempunyai pengaruh kuat dalam suatu usaha.

Analisis Rasio Keuangan Rasio finansial atau rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba-rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang dinyatakan dalam artian relative maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan- persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.

RUMUS ANALISIS RASIO KEUANGAN

Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan, karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi dan arah perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah: 1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut dengan neraca. 2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-beban, pajak dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.  Laporan keuangan ini disebut laporan L / R. Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan:

Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan pengevaluasian kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.  a. Current ratio yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan aktiva lancar Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancar b. Quick ratio yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relative lebih likuid). Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / kewajiban lancar c. Cash ratio yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan kas dan bank.  Cash ratio = kas+bank / kewajiban lancer

Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan pengevaluasian kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. a. Return on asset  (ROA) yaitu mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA = Laba Bersih Setelah pajak / rata-rata aktiva tetap. b. Return  On Equity (ROE) yaitu mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan laba bersih dengan modal ekuitas dari pemegang saham  ROE = Laba bersih setelah pajak / ekuitas.

Rasio Pengungkit Rasio pengungkit yaitu mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan berasal dari pinjaman. a. Debt Equity Ratio (DER) : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari pemegang saham. DER = total Hutang / Ekuitas

Rasio Pasar Rasio pasar yaitu mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham. a. Earning Per Share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham yang diinvestasikan. EPS = (laba bersih setelah pajak – Dividen) / jumlah saham yang beredar b. Price Earning Ratio  (PER) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan perusahaan. PER = harga saham per lembar / laba per saham (EPS) c. Dividen Payout Ratio (DPR) : menghitung jumlah dividen yang diperoleh untuk setiap saham yang diinveestasikan. DPR  = Dividen per lembar saham (DPS) / laba per saham (EPS). d. PBV (Rasio Harga terhadap nilai buku) PBV = Harga per lembar saham / nilai buku per lembar saham

Prinsip-prinsip Analisis Fundamental Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental:  a. Reaksi  berantai : semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap nilai sebuah index perusahaan. b. Jarak informasi : semakin dekat sebuah informasi dengan satu index saham, maka akan semakin  besar pengaruh informasi tersebut misalnya, informasi yang berasal dari dalam negeri Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibandingkan informasi dari luar negeri. c. Sumber berita : semakin resmi sumber berita tersebut , maka akan semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai suatu indek saham. d. Jenis berita : berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu Negara dibanding berita lainnya, seperti politik, social maupun budaya.Sifat Berita Fundamental Berita permintaan bersifat bullish. Bullish berasal dari kata bull (sapi jantan). Sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun, namun sebenarnya akan naik (mirip gerakan sapi jantan menanduk musuhnya musuhnya yaitu menanduk lalu dilepar keatas). Contoh berita bersifat bullish dari reuter/media cetak : − Cuaca buruk / strom / unfavourable − Conseccutive (berturut-turut) days up / firmer (menguat) − Triggered buying, bottomside / bottomut, buying power, dll.

Proses Analisa Fundamental

Proses dari analisa fundamental sendiri adalah mengetahui kinerja keuangan emiten melalui analisa laporan keuangan dari emiten termasuk analisa laporan keuangan yang diproyeksikan ke periode mendatang dengan membandingkan laporan keuangan  tersebut melalui perbandingan internal dan eksternal. Menentukan nilai intrinsic dari efek emiten melalui sekuritas induvidu dengan membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced.

Model Analisis Fundamental 

Model nilai buku, dalam model ini total asset perusahaan yang dijual pada nilai  akuntansi setelah dikurangi oleh total liability dan preffered value stock dibagi dengan hak pemegang saham (outstanding shares of common stock) b. Model likuiditas, dalam model ini digunakan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi pertumbuhan dividen konstan. c. Model rasio harga (price earning method), pada model ini, nilai saham perusahaan dihitung berdasarkan perkalian antara laba perlembar saham  oleh perusahaan dengan rasio harga rata-rata industry/laba. Kebanyakan informasi fundamental memfokuskan pada statistik ekonomi, industry, dan perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan analisis. Dalam melakukan metode analisis  fundamental adalah dengan terus menerus mengupdate informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut tergantung ketersediaan yang ada di tempat kita. Namun untuk tranding index saham, informasi ini akan selalu tersedia. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis sebuah perusahaan dilakukan melalui empat tahap (top-down analysis). 1. Melihat kondisi ekonomi secara umum (economi aspect) Ekonomi dipelajari untuk menentukan kondisi secara makso atau keseluruhan, untuk melihat lingkungan pasar saham pada saat ini tepat atau tidak. Apakah inflasi perlu di waspadai? Apakah tingkat bunga cenderung naik atau turun? Berapa penghasilan rata-rata masyarakat saat ini yang mampu untuk investasi? Berapa konsumsi masyarakat saat ini? Bagaimana neraca pembayaran  Negara saat ini defisit atau surplus? Apakah money supply saat ini diperbanyak atau dikurangi (tight money policy). 2. Melihat kondisi industry (industry aspect) 3. Melihat kondisi perusahaan (company aspect) 4. Melihat nilai saham perusahaan (stock valuation)

 

Daftar Rujukan

Bodie, kane, marcus. Manajemen portofolio dan investasi edisi sembilan buku 1. ( Jakarta : salemba empat, 2014) hlm. 265  

Eduardus, tendelilin. Portofolio dan investasi (teori dan aplikasi), ( Jakarta : kanisius, 2010) hlm. 350, hlm. 361

Ivan faisal rusli. 2014. Pengaruh rasio profitabilitas, leverage, dan activity terhadap return saham manufaktur. Surabaya : jurnal ilmu manajemen fakultas ekonomi negeri surabaya vol 2 no 2

Jogiyanto, Teori portofolio dan analisis investasi. ( Yogyakarta : BPFE, 2003 ), hlm. 89 2  Fahmi, irham. Manajemen investasi edisi kedua. ( Jakarta : salemba empat, 2015), hlm. 125

Larasati, dwi. 2013. Analisis strategi optimalisasi portofolio saham LQ45 ( pada bursa efek Indonesia tahun 20092011). Jurnal manajemen dan organisasi vol 4 no 2 

Muhammad samsul. Pasar modal & manajemen portofolio. ( Jakarta: Airlangga. 2006) hlm. 67

Yuniarti, Sari. 2010. Pembentukan portofolio optimal saham saham perbankan dengan menggunakan model indeks indeks tunggal. Jurnal keuangan dan perbankan. Vol 14 no 3. Hlm. 459-462, Hlm. 462-466

 

Senin, 27 Desember 2021

Kepemimpinan Dalam Sudut Pandang Para Ahli

Kepemiminan memiliki makna yang sangat luas bila ditinjau dari pemahaman masing-masing personalberdasarkan apa yang dilakukan, dirasakan dan dilihat. dalam hal ini kepemimpinan bisa dilihat dari makna yang disampaikan oleh Wahjosumidjo (1987:11) Pengertian kepemimpinan menurut Wahjosumidjo adalah kemampuan dalam diri seorang pemimpin atau leader yang memiliki sifat-sifat khusus, misalnya seperti: Kemampuan (ability), Kepribadian (personality), Kesanggupan (capability)

Dapat di artikan juga bahwa Kepemimpinan adalah sebuah rangkaian aktivitas seorang leader yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah jabatan atau kedudukan, gaya ataupun sikap pemimpin tersebut dan juga interaksi diantara pemimpin, situasi dan pengikut.

Menurut Sutarto (1998 b:25) Pengertian kepemimpinan menurut Sutarto adalah suatu rangkaian kegiatan penataan yang berupa kemampuan dari seseorang dalam memberikan pengaruh terhadap perilaku atau sikap orang lain dalam keadaan tertentu agar bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah atur dan ditetapkan. Menurut S. P. Siagian, Pengertian kepemimpinan menurut S. P. Siagian adalah sebuah kemampuan atau keterampilan dari seseorang ketika menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi atau kelompok untuk memberikan pengaruh tehadap perilaku dan sikap orang lain. Dalam hal ini dikhususkan pada bawahannya sehingga dapat bertindak dan berpikir sedemikian rupa agar dapat memberikan masukan yang nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Moejiono (2002), Pengertian kepemimpinan menurut moejiono adalah suatu kemampuan dalam mempengaruhi satu arah, karena sebagai seorang leader mungkin mempunyai beberapa penilaian  tertentu yang membuatnya berbeda dari pengikutnya. Menurut George R. Terry (1972:458), Pengertian kepemimpinan menurut George R. Terry adalah suatu kegiatan untuk memberikan pengaruh kepada orang lain yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi  atau kelompok. Menurut Stoner, Pengertian kepemimpinan menurut Stoner adalah suatu proses usaha dan  mengarahkan dalam memberikan pengaruh pada kegiatan yang berhubungan dengan anggota dalam sebuah organisasi atau kelompok.

Menurut Jacobs dan Jacques (1990:281), Defenisi kepemimpinan menurut Jacobs dan Jacques  adalah sebuah proses memberi pengertian pada usaha kolektif, agar ada keinginan untuk  melakukan usaha dalam mencapai tujuan. Menurut Hemhiel dan Coons (1957:7), Pengertian kepemimpinan menurut Hemhiel dan Coons adalah aktivitas seseorang  dalam memimpin berbagai kegiatan pada sebuah kelompok atau organisasi untuk menggapai tujuan bersama.

Menurut Ralph M. Stogdill, Pengertian kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill adalah  proses dalam memberikan pengaruh pada berbagai aktivitas sekelompok orang yang tersturkrtur dalam upaya mereka untuk menetapkan dan menggapai target. Menurut Rauch dan Behling (1984:46), Menurut Rauch dan Behling defenisi kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi berbagai kegiatan dalam sebuah organisasi atau kelompok yang tata atau diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Wexley dan Yuki (1977), Pengertian kepemimpinan menurut Wexley dan Yuki adalah suatu kegiatan dalam hal memberikan pengaruh pada orang lain untuk lebih mengubah perilaku mereka , atau berupaya mengarahkan kekuatan dalam tugasnya .

Tujuan Kepemimpinan 

Selain memahami defenisi kepemimpinan, maka kamu juga harus memahami apa tujuan dari kepemimpinan. Tujuan kepemimpinan : Sarana untuk Mencapai Tujuan, Kepemimpinan adalah sebuah sarana yang penting dalam mencapai tujuan. Kita dapat mengetahui jiwa kepemimpinan seseorang dengan memperhatikan bagaimana cara untuk mencapai tujuan dan apakah tujuannya tersebut tercapai atau tidak . 

Memotivasi Orang Lain, Selain untuk mencapai tujuan, kepemimpinan juga memiliki tujuan  yang lain yaitu untuk membantu atau mengakomodasi orang lain menjadi lebih termotivasi, hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan serta mempertahankan motivasi yang ada pada dalam diri mereka. Dalam artian lain leader yang baik adalah leader yang dapat memotivasi pengikut atau bawahan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Fungsi Kepemimpinan

Setelah kamu memahami pengertian dan tujuan dari kepemimpinan, kamu juga harus memahami pentingnya fungsi dari kepemimpinan. Seperti dibawah ini: Pada umumnya, kepemimpinan memiliki fungsi  dalam 2 aspek yaitu: Fungsi Administratif,Fungsi Administratif merupakan sebuah fungsi pengadaan formula dalam kebijakan administrasi pada suatu  kelompok dan menyediakan berbagai fasilitasnya. Fungsi sebagai Top Manajemen, Fungsi sebagai Top Manajemen adalah fungsi seorang pemimpin yang dalam proses kegiatan pembuatan Planning atau perencanaan, Organizing,  Directing, Staffing, Controlling, dan Commanding .

Menurut Hadari Nawawi fungsi kepemimpinan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Fungsi Instruktif, Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya atau kekuasaannya kepada orang lain, misalnya dalam membuat dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi merupakan suatu bentuk kepercayaan dari seorang pemimpin kepada seseorang yang diberikan limpahan wewenang untuk bertanggung jawab. Fungsi Delegasi Pada fungsi ini pemimpin dapat melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan maupun dalam pelaksanaanya.

Fungsi Konsultatif, Pemimpin biasanya menggunakan fungsi ini untuk berkomunikasi dua arah dalam hal untuk menetapkan keputusan yang dibutuhkan suatu pertimbangan dan konsultasi dari orang yang dipimpinnya. Fungsi Partisipasi, Dalam hal ini pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa, bagaimana, kapan, dan di mana agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Dalam artian lain ialah fungsi orang yang dipimpin atau bawahan hanyalah untuk melaksanakan perintah dari pemimpin. Fungsi Pengendalian, pemimpin dapat melakukan pengarahan, bimbingan, pengawasan, dan  koordinasi, terhadap aktivitas dari para anggotanya.

Jenis-Jenis Kepemimpinan

Otokratis, Jenis kepemimpinan yang satu ini dikatakan juga seperti dictator. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter, sedangkan yang dipimpin atau bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan kebergantingan pada yang berwenang atau dalam hal ini pemimpin dan menganggap bahwa bawahan hanya akan melakukan sesuatu jika diperintahkan. Biasanya gaya kepemimpinan seperti ini dilaksanakan pada negara-negara yang menganut asas komunis.

Demokratis, Kepemimpinan yang demokratis adalah jenis kepemimpinan dimana seorang pemimpin memberikan wewenang secara luas kepada yang di pimpin atau bawahan. Apabila terjadi suatu permasalahan pemimpin selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim. Pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas dan tanggung jawab para bawahannya. Partisipatif, Kepemimpinan dengan jenis seperti ini dipakai untuk memotifasi bawahan melalui pelibatan dalam pengambilan keputusan. Pemimpin mengharapkan agar karyawan atau bawahan dapat bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Jenis kepemimpinan yang satu ini cocok diterapkan pada perusahaan dimana keputusan harus dilaksanakan bersama.

Bebas, Jenis kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa semua anggota organisasinya mampu mandiri dalam membuat keputusan. Jenis kepemimpinan seperti ini biasanya untuk pemimpin yang berusaha mengelak atau menghindar dari tanggung jawab. Sehingga jika terjadi sebuah kesalahan maka dengan mudah mengatakan bukan kesalahan atau tanggung jawabnya karena merasa tidak pernah memberikan tugas tersebut. Permisif, Jenis kepemimpinan yang satu ini akan selalu berkeinginan untuk membuat setiap orang yang berada dalam kelompok merasa puas. Jenis kepemimpinan seperti ini menganggap bahwa bila orang-orang merasa puas dengan diri mereka sendiri dan orang lain, maka dengan demikian organisasi akan berfungsi.

Birokratis, Jenis kepemimpinan seperti ini adalah gaya kepemimpinan yang cocok diterapkan untuk yang patuh terhadap peraturan. Para pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang birokratis akan menganggap bahwa segala kesulitan akan dapat diatasi jika setiap orang mampu mematuhi peraturan. Jika dikaitkan dengan dunia bisnis, gaya kepemimpinan ini biasanya menggunakan cara kepemimpinan birokratis adalah para birokrat yang berada pada perusahaan Negara.

Mahasiswa PDIM (Program Doktor Ilmu Manajemen) UM Pantau Kondisi UMKM Kota Malang dan Kabupaten Malang (Central Industri Kripik Tempe Kota Malang dan Batik Karangploso Kabupaten Malang)

Mengunjungi langsung UMKM menjadi salah satu Program rutin yang dilaksanakan oleh Mahasiswa PDIM (Program Doktor Ilmu Manajemen) Universitas Negeri Malang, akan tetapi beberapa saat sebelumnya masih terkendala kondisi karena adanya Pandemi sehingga sampai saat ini baru bisa terlaksana pada tanggal 4 November 2021. Dibawah bimbingan Prof. Dr. Sudarmiatin, M.Si dan Dr. Agus Hermawan, M.Bus., dalam Mata kuliah UMKM dan Kewirausahaan, dihimbau untuk mengetahui secara langsung bagaimana kondisi UMKM yang sebenarnya untuk mengetahui sejauh mana perbedaan antara kondisi UMKM dengan teori yang selama ini didiskusikan dan dipelajari apakah sudah sesuai atau malah berbeda. Oleh karena itu dengan adanya kegiatan visit company ke UMKM ini menjadi salah satu cara untuk mengetahui sebenarnya apa saja yang dirasakan dan dihadapi oleh UMKM itu sendiri termasuk terkait kendala yang dihadapi.

Sebanyak 20 Mahasiswa PDIM UM yang berasal dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia dating ke Universitas Negeri Malang untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan sangat senang, karena bisa melihat secara langsung bagaimana kondisi UMKM yang ada di kota Malang dan Kabupaten Malang. Tujuan yang pertama yang dipilih adalah Central Industri Tempe yang ada dikota Malang, untuk melihat langsung bagaimana UMKM yang ada di Sanan, saat itu disambut langsung oleh Ketua RW yaitu Bapak Ivan Kuncoro yang menyampaikan bahwa sangat senang dengan adanya kunjungan ke Sanan sehingga semakin dikenal, dan beliau menyampaikan bahwa banyak inovasi-inovasi produk olahan yang ada di Sanan seperti Produk Tempe, Produk Kripik Tempe sampai dengan aneka macam olahan dari tempe mulai dari Brownis Tempe, Tepung Tempe dan banyak yang lainnya. Kemudian Ibu Trinil selaku perwakilan dari Paguyuban Sanan juga menyampaikan banyak hal terkait hasil olahan yang ada di Sanan dan mendampingi langsung  kunjungan Mahasiswa PDIM UM ke tempat produksi Tempe dan Produksi Kripik Tempe proses produksinya yang menjadi unggulan Central Industri Sanan Malang. Prof. Dr. Sudarmiatin, M.Si juga menyampaikan banyak terima kasih sudah dipersilahkan untuk berkunjung ke Sanan untuk meninjau langsung UMKM Sanan Malang yang kesekian kalinya dan berharap sinergitas antara akademisi dan UMKM bisa terus berlanjut sehingga  bisa saling melengkapi, dalam hal ini bisa dalam bentuk pelatihan, pengabdian dan lainnya.

Selanjutnya rombongan Mahasiswa PDIM juga melakukan peninjauan langsung ke tempat produksi Batik yang ada di Karangploso Kabupaten Malang, dimana disana kelola langsung oleh ibu-ibu yang terdiri dari beberapa tempat yang ada diwilayah karangploso. Batik yang dikelola tersebut sudah pernah mendapatkan penghargaan, dimana produk tersebut menggunakan pewarna alam dengan motif unggulan bunga, proses yang dilakukan dengan cara traditional yakni menggunakan canting, belum menggunakan cap atau printing, karena keunggulannya yaitu dengan tulis sehingga membutuhkan waktu dan proses yang terbilang lama dan memiliki nilai yang lebih. Dengan adanya kunjungan ini diharapkan ada kesinambungan terkait sinergitas yang dilakukan antara UMKM dan Akademisi seperti pelatihan terutama terkait pelatihan terkait pemasaran secara online karena saat ini batik karangploso selain melakukan pemasaran secara langsung juga bisa melakukan pemasaran secara online.

Kemudian dilanjutkan kegiatan santai dan diskusi kecil di salah satu tempat yang ada di Kabupaten Malang yang didampingi langsung oleh Prof. Dr. Sudarmiatin, M.Si dan Dr. Agus Hermawan, M.Bus. Dimana  Prof. Dr. Sudarmiatin, M.Si menyampaian kepada Mahasiswa PDIM UM bahwa kegiatan seperti ini memang kegiatan yang rutin dilakukan oleh PDIM dalam Mata Kuliah UMKM dan Kewirausahaan untuk mengunjungi melihat langsun UMKM yang ada di daerah termasuk luar kota, dan karena kondisi maka saat ini memilih kunjungan ditempat yang ada disekitar Malang yang ditentukan oleh Mahasiswa, dengan harapan kegiatan ini agar ada interaksi antara mahasiswa satu dengan yang lain untuk membangun ikatan emosional atau keakrapan antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya termasuk bersama dosennya. Dan termasuk bisa mengetahui secara langsung kondisi mengenai UMKM yang ada dengan membandingkan dengan Teori yang selama ini dipelajari. Dan diakhiri dengan Alhamdulillah dan senang  karena mengetahui dan mendapatkan ilmu secara praktis dari para UMKM yang ada di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Oleh : Muhammad Nanang Choiruddin.

Sabtu, 25 Desember 2021

Mengenal Investasi dan Cerdas dalam Memilih Investasi

Sebelum berinvestasi sebaiknya kita mengetahui terkait hal-hal yang berhubungan dengan investasi itu sendiri, tidak hanya kita dituntut untuk memahami keuntungan semata melainkan kita harus memahami terkait resiko yang harus dihadapi dalam investasi apapun itu jenisnya, karena semua taka akan lepas dengan apa yang namanya resiko itu sendiri. Kita tahu bahwa dalam investasi pastinya ada orientasi yaitu perubahan nilai atau value yang lebih baik atau lebih tinggi diwaktu yang akan dating. Oleh karena itu kita memposisikan sebagai pemiliki modal atau sebagai investor harus cerdas dalam memilih investasi sebelum melakukan keputusan investasi.

Banyak pilihan dalam berinvestasi sesuai dengan pribadi masing-masing terkait minat yang diinginkan, misalnya investasi di tabungan, properti, deposito, emas, saham, reksadana, obligasi, usaha (wirausaha) dan masih banyak yang lainnya. Dalam konteks ini kita mengetahui bahwa apapun jenis investasi itu pasti memiliki resiko dan resiko itu memiliki kadar yang sangat bervariasi ada yang low risk ada juga yang hight Risk, ini artinya kita sebagai investor ingin memilih yang mana, itu tergantung individunya, perlu diingat bahwa semakin tinggi resiko potensi pengembalian juga akan tinggi, begitu juga semakin rendah resiko maka semakin rendah pula pengembalian yang akan diperoleh, dan itu selalu beriiringan. Oleh karena itu ada istilah portofolio investasi yang mana bertujuan untuk memanajemeni resiko yang akan dihadapi yakni bertujuan untuk meminimalisir resiko itu sendiri, yang sering kita dengar yakni jangan menaruh telur dalam satu keranjang jika terjatuh maka akan pecah semua, makna yang bisa kita ambil bahwa modal yang akan kita investasika tidak hanya terfokus pada satu investasi saja melainkan beberapa investasi dengan tujuan ketika satu invetasi itu mengalami kerugian dan investasi yang lainnya megalami suatu keuntungan maka keuntungan inilah yang berfungsi untuk menutupi kerugian itu sendiri dan inilah yang dinamakan meminimalisir resiko itu sendiri.

Dalam investasi yang sudah dipilih pastinya tidak lepas dengan resiko itu sendiri, kita tahu bahwa investasi tabungan resiko yang dihadapi sangatlah kecil begitu juga keuntungan yang dihadapi juga kecil pula, kemudian investasi di property ada potensi yang menunjukkan bahwa semakin lama semakin mahal harganya walaupun juga masih memiliki potensi resiko seperti tergusur, sengketa, rusak dan kebakaran, investasi emas yang juga memiliki potensi penurunan walaupun secara jangka panjang emas juga memiliki potensi kenaikan, kemudin investasi di usaha atau sebagai wirausaha ini juga memiliki banyak resiko seperti produk gagal, produk tidak laku, kebangrutan akan tetapi ada hal yang sangat menarik dalam investasi di usaha dimana kita dituntut untut selalu berfikir kreatif, inovatif dan strategis sehingga kita dituntut untuk selalu berfikir maju kedepan mengikuti perkembangan dan menyesuaikan kondisi saat ini, dengan itu dalam usaha tentunya akan terus bisa berkembang, mampu beroperasi, bersaing dan sukses.

Begitu juga dalam investasi di pasar modal seperti investasi di saham, reksadana dan obligasi tentunya kita harus mengetahui terkait apa yang nantinya akan kita peroleh dan apa saja kerugian yang akan di dapatnya. Kita tahu bahwa investor di pasar modal hanya mengharapkan dua hal yang di peroleh dari investasinya yaitu capital gain, keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan beli, saya ambil contoh : kita beli harga sahan A di harga Rp. 2.000,- per saham, kemudian jual di harga Rp. 2.500,- per saham, selisih harga jual dan beli sebesar Rp.500,- inilah yang disebut dengan capital gain dimana investor memperoleh keuntungan sebesar Rp. 500,- , high return saham juga memiliki sifat high risk (dapat naik secara cepat begitu juga turun secara cepat) maka pemodal harus terus memantau pergerakan harga saham. Kemudian yang kedua yang diharapkan investor yaitu dividen, yaitu keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. besarnya deviden ditentukan oleh dalam rapat umum pemegang saham (rups), perusahaan tidak selalu membagikan dividen kepada pemegang saham tergantung kondisi perusahaan. perusahaan rugi maka deviden tidak akan dibagikan pada tahun berjalan.

Setelah kita mengetahui keuntungan dari saham maka kita juga harus mengerti resiko dari saham itu sendiri, dimana ada dua resiko yang harus dipahami dan dimengerti bahwa dalam berinvestasi di saham memiliki resiko antara lain yaitu  capital loss, Kerugian yang diperoleh dari selisih harga jual dan beli, saya ambil contoh : kita beli harga sahan A harga Rp. 2.000,- per saham, kemudian kita jual di harga Rp. 1.500,- per saham, harga saham dikhawatirkan terus turun sehingga dijual dan mengalami kerugian sebesar Rp. 500,- per saham, inilah yang disebut dengan capital loss dimana investor mengalami kerugian sebesar Rp. 500,-. Kemudian kerugaian yang selanjutnya yaitu risiko likuidasi, dimana perusahaan dinyatakan bangkrut walaupun kita tahu bahwa gak ada satupun perusahaan yang menginginkan untuk bangkrut akan tetapi potensi itu tetap ada, jika perusahaan terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham, jika tidak ada sisa kekayaan perusahaan maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa, resiko terberat bagi pemegang saham sehingga pemegang saham dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perusahaan.

Kemudian investasi di obligasi, dimana obligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala, dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi. obligasi memiliki karakteristik antara lain yaitu memiliki masa jatuh tempo, nilai pokok utang, kupon obligasi, peringkat obligasi (kemampuan bayar perusahaan penerbit obligasi). kemudian keuntungan memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon, keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain). dan memiliki tingkat resiko relatif rendah, resiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi, resiko tingkat suku bunga (interest rate risk), suku bunga naik maka nilai obligasi turun dan sebaliknya.

Macam obligasi antara lain obligasi korporasi (corporate bonds). ex : diterbitkan oleh telkom, indosat, atau perusahaan non publik seperti pln, pegadaian, dll., obligasi pemerintah (government bonds). terdiri dari obligasi rekap, obligasi penjamin dan surat utang negara (sun). obligasi pemerintahan daerah (municipal bonds) yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintahan daerah. Obligasi dari Sisi Tingkat Suku Bunga atau Kupon yang ditawarkan antara lain Fixed Rate dimana Obligasi yang memberikan kupon dengan prosentase yang tetap. Contoh : obligasi A diterbitkan dengan tingkat kupon fixed rate sebesar 14% per tahun selama 5 tahun. Kemudian Floating Rate, dimana Obligasi yang besarnya kupon tidak dipatok tetap, melainkan berdasarkan ukuran tertentu. Contoh : obligasi B, diterbitkan selama 5 tahun dengan kupon 2 % diatas SBI. Tergantung perkembangan tingkat suku bunga SBI selama periode 5 tahun. Kemudian Obligasi syariah antara lain Obligasi syariah Mudharabah dimana Obligasi yang diterbitkan dengan mengacu kepada sistem bagi hasil. Kemudian Obligasi syariah Ijarah, dimana Obligasi yang diterbitkan dengan mengacu kepada sistem pembayaran sewa. Dan masih banyak lagi investasi-investasi yang lainnya yang perlu kita pelajari dan pahami.

Ini adalah gambaran kondisi IHSG yang perlu kita ketahui yang diambil dari IDX berikut: dimana dalam grafik kita mengetahui bahwa diakhir tahun 2019 bulan Desember posisi  IHSG menunjukkan angka masih berada dikisaran 6.000 (5.900-6.400), dan volume perdagangan menunjukkan dikisaran 36.000 (Million).  Kemudian saat terjadi pandemic diawal tahun 2020 mulai Januari terus mengalami penurunan sampai bulan februari dan terus turun paling rendah di bulan Maret 2020 yang menunjukkan IHSG turun di kisaran hampir mencapai di angka 3.900. dan kemudian berangsur-angsur mulai kembali dengan berjalannya waktu sampai dengan bulan Maret 2021 yang berada di kisaran antara 5.900-6.400.

Berikut gambaran stock price indeks yang diambil dari IDX

Berikut gambaran Indeks Sectoral yang diambil dari IDX


Banyak hal yang perlu didalami dalam dunia investasi maka belajarlah terlebih dahulu dan cerdas dalam memilih investasi itu menjadi kunci utama, tidak hanya ikut-ikutan saja melainkan perlu mendalami analisis terlebih dahulu baik fundamental maupun tehnikal dan kemudian bisa mengambil keputusan dalam berinvestasi, memahami resiko dan keuntungan terkait investasi apapun itu jenisnya itu menjadi dasar utama sebelum kita melakukan investasi. Jika kita masih pada posisi sebagai pelajar maka pelajari secara mendalam terkait investasi agar bisa mengambil keputusan dalam berinvestasi yang terbaik dan investasi paling utama sebagai seorang pelajar adalah ilmu itu sendiri sebagai sekala prioritas, yang nantinya akan bermanfaat diwaktu yang memang sudah di butuhkan. Pelajarilah, Pahamilah, dan Ambil Keputusan. Sukses semoga bisa menjadi investor yang sukses dan bisa memberikan manfaat untuk sekitar dari hasil investasi.

Semoga bermanfaat, WAllahu A’lam Bishowab.