PENDAHULUAN
Sebelum investor mengambil keputusan untuk beinvestasi saham di pasar modal, ada beberapa faktor yang perlu dilakukan oleh investor. Alasannya agar para investor tidak mengalami kerugian yang cukup besar dan mampu meminimalkan resiko jika berinvestasi. Secara garis besar, investor dapat melakukan dua bentuk analisis saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal mendasarkan diri pada pola-pola pergerakan saham dari waktu ke waktu, dimana teknik ini biasanya sering digunakan oleh praktisi atau trader. Sedangkan analisis fundamental merupakan suatu analisis saham yang dapat dilakukan secara top-down dimulai dari analisis makro ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan, dimana analisis ini sering digunakan oleh para akademisi. Mengingat tingginya risiko yang ada dalam berinvestasi saham, maka para investor harus mampu mempertimbangkan dan melakukan penilaian secara mendalam saham mana yang dapat memberikan keuntungan yang optimal. Tidak semua saham yang tercatat di bursa efek dapat 3 memberikan hasil yang maksimal, sehingga diperlukan analisis untuk dapat meminimalkan risiko yang ada saat diputuskan untuk membeli, menjual, atau menahan saham tersebut. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui terkait apa yang dimaksud dengan analisis fundamental, untuk mengukur apa saja terkait analisis fundamental, serta cara menghitungnya dan menganalisis fundamental yang ada di perusahaan
PEMBAHASAN
Pengertian Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis rasio keuangan.
Analisis Ekonomi Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik fundamental. Analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makro ekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan domestik bruto, inflasi, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi. Analisis ekonomi dianggap penting karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro.
Analisis Industri Dalam analisis industri, investor mencoba membandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling baik ataupun sebaliknya. berdasarkan hasil analisis industri, investor akan menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio. Analisis industri merupakan tahapan penting pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena banyak perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda.
Untuk menyiasati permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode pengklasifikasian industri. Menurut michael Porter (1996), fokus dari analisa industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari suatu industri yang bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi yang membentuk arena dimana strategi bersaing harus ditata. Dapat dikatakan analisa industri adalah sebuah perencanaan yang terjadi dalam suatu kelompok bisnis ketika suatu usaha telah berjalan.perencanaan lingkungan usaha, kecendrungan ekonomi, teknologi dan politik akan mempunyai pengaruh kuat dalam suatu usaha.
Analisis Rasio Keuangan Rasio finansial atau rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba-rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang dinyatakan dalam artian relative maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan- persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.
RUMUS ANALISIS RASIO KEUANGAN
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan, karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi dan arah perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah: 1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut dengan neraca. 2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-beban, pajak dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu. Laporan keuangan ini disebut laporan L / R. Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan:
Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan pengevaluasian kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. a. Current ratio yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan aktiva lancar Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancar b. Quick ratio yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relative lebih likuid). Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / kewajiban lancar c. Cash ratio yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan kas dan bank. Cash ratio = kas+bank / kewajiban lancer
Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan pengevaluasian kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. a. Return on asset (ROA) yaitu mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA = Laba Bersih Setelah pajak / rata-rata aktiva tetap. b. Return On Equity (ROE) yaitu mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan laba bersih dengan modal ekuitas dari pemegang saham ROE = Laba bersih setelah pajak / ekuitas.
Rasio Pengungkit Rasio pengungkit yaitu mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan berasal dari pinjaman. a. Debt Equity Ratio (DER) : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari pemegang saham. DER = total Hutang / Ekuitas
Rasio Pasar Rasio pasar yaitu mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham. a. Earning Per Share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham yang diinvestasikan. EPS = (laba bersih setelah pajak – Dividen) / jumlah saham yang beredar b. Price Earning Ratio (PER) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan perusahaan. PER = harga saham per lembar / laba per saham (EPS) c. Dividen Payout Ratio (DPR) : menghitung jumlah dividen yang diperoleh untuk setiap saham yang diinveestasikan. DPR = Dividen per lembar saham (DPS) / laba per saham (EPS). d. PBV (Rasio Harga terhadap nilai buku) PBV = Harga per lembar saham / nilai buku per lembar saham
Prinsip-prinsip Analisis Fundamental Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental: a. Reaksi berantai : semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap nilai sebuah index perusahaan. b. Jarak informasi : semakin dekat sebuah informasi dengan satu index saham, maka akan semakin besar pengaruh informasi tersebut misalnya, informasi yang berasal dari dalam negeri Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibandingkan informasi dari luar negeri. c. Sumber berita : semakin resmi sumber berita tersebut , maka akan semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai suatu indek saham. d. Jenis berita : berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu Negara dibanding berita lainnya, seperti politik, social maupun budaya.Sifat Berita Fundamental Berita permintaan bersifat bullish. Bullish berasal dari kata bull (sapi jantan). Sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun, namun sebenarnya akan naik (mirip gerakan sapi jantan menanduk musuhnya musuhnya yaitu menanduk lalu dilepar keatas). Contoh berita bersifat bullish dari reuter/media cetak : − Cuaca buruk / strom / unfavourable − Conseccutive (berturut-turut) days up / firmer (menguat) − Triggered buying, bottomside / bottomut, buying power, dll.
Proses Analisa Fundamental
Proses dari analisa fundamental sendiri adalah mengetahui kinerja keuangan emiten melalui analisa laporan keuangan dari emiten termasuk analisa laporan keuangan yang diproyeksikan ke periode mendatang dengan membandingkan laporan keuangan tersebut melalui perbandingan internal dan eksternal. Menentukan nilai intrinsic dari efek emiten melalui sekuritas induvidu dengan membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced.
Model Analisis Fundamental
Model nilai buku, dalam model ini total asset perusahaan yang dijual pada nilai akuntansi setelah dikurangi oleh total liability dan preffered value stock dibagi dengan hak pemegang saham (outstanding shares of common stock) b. Model likuiditas, dalam model ini digunakan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi pertumbuhan dividen konstan. c. Model rasio harga (price earning method), pada model ini, nilai saham perusahaan dihitung berdasarkan perkalian antara laba perlembar saham oleh perusahaan dengan rasio harga rata-rata industry/laba. Kebanyakan informasi fundamental memfokuskan pada statistik ekonomi, industry, dan perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan analisis. Dalam melakukan metode analisis fundamental adalah dengan terus menerus mengupdate informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut tergantung ketersediaan yang ada di tempat kita. Namun untuk tranding index saham, informasi ini akan selalu tersedia. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis sebuah perusahaan dilakukan melalui empat tahap (top-down analysis). 1. Melihat kondisi ekonomi secara umum (economi aspect) Ekonomi dipelajari untuk menentukan kondisi secara makso atau keseluruhan, untuk melihat lingkungan pasar saham pada saat ini tepat atau tidak. Apakah inflasi perlu di waspadai? Apakah tingkat bunga cenderung naik atau turun? Berapa penghasilan rata-rata masyarakat saat ini yang mampu untuk investasi? Berapa konsumsi masyarakat saat ini? Bagaimana neraca pembayaran Negara saat ini defisit atau surplus? Apakah money supply saat ini diperbanyak atau dikurangi (tight money policy). 2. Melihat kondisi industry (industry aspect) 3. Melihat kondisi perusahaan (company aspect) 4. Melihat nilai saham perusahaan (stock valuation)
Daftar Rujukan
Bodie, kane, marcus. Manajemen portofolio dan investasi edisi sembilan buku 1. ( Jakarta : salemba empat, 2014) hlm. 265
Eduardus, tendelilin. Portofolio dan investasi (teori dan aplikasi), ( Jakarta : kanisius, 2010) hlm. 350, hlm. 361
Ivan faisal rusli. 2014. Pengaruh rasio profitabilitas, leverage, dan activity terhadap return saham manufaktur. Surabaya : jurnal ilmu manajemen fakultas ekonomi negeri surabaya vol 2 no 2
Jogiyanto, Teori portofolio dan analisis investasi. ( Yogyakarta : BPFE, 2003 ), hlm. 89 2 Fahmi, irham. Manajemen investasi edisi kedua. ( Jakarta : salemba empat, 2015), hlm. 125
Larasati, dwi. 2013. Analisis strategi optimalisasi portofolio saham LQ45 ( pada bursa efek Indonesia tahun 20092011). Jurnal manajemen dan organisasi vol 4 no 2
Muhammad samsul. Pasar modal & manajemen portofolio. ( Jakarta: Airlangga. 2006) hlm. 67
Yuniarti, Sari. 2010. Pembentukan portofolio optimal saham saham perbankan dengan menggunakan model indeks indeks tunggal. Jurnal keuangan dan perbankan. Vol 14 no 3. Hlm. 459-462, Hlm. 462-466
0 komentar:
Posting Komentar